Perbedaan fertilitas antara masyarakat etnis Madura dengan warga negara Indonesia keturunan Cina di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan / Yuli Dwi Ira Utami - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan fertilitas antara masyarakat etnis Madura dengan warga negara Indonesia keturunan Cina di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan / Yuli Dwi Ira Utami

Yuli Dwi Ira Utami (2009) Perbedaan fertilitas antara masyarakat etnis Madura dengan warga negara Indonesia keturunan Cina di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan / Yuli Dwi Ira Utami. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Di Indonesia pada umumya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah fertilitas mortalitas dan migrasi. Fertilitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fertilitas antara masyarakat Etnis Madura dengan Warga Negara Indonesia Keturunan Cina berdasarkan usia kawin pertama lamanya pemakaian alat kontrasepsi tingkat pendidikan pandangan terhadap nilai anak dan kuatnya kebudayaan yang diyakini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia produktif status kawin. Teknik pengambilan sampel daerah dalam penelitian ini digunakan purposif sampling. Sampel responden dilakukan secara sistematik random sampling. Jumlah responden yang dimbil sebanyak 75 orang baik pada masyarakat etnis Madura maupun Warga Negara Indonesia Keturunan Cina. Instrumen penelitian dengan wawancara terstruktur. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik yaitu tabulasi tunggal tabulasi silang uji t (t-test) dan uji korelasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anak lahir hidup pada masyarakat etnis Madura lebih besar daripada Warga Negara Indonesia Keturunan Cina. Terdapat perbedaan fertilitas yang signifikan antara masyarakat etnis Madura dengan Warga Negara Indonesia Keturunan Cina berdasarkan usia kawin pertama lamanya pemakaian alat kontrasepsi tingkat pendidikan pandangan terhadap nilai anak dan kuatnya kebudayaan yang diyakini. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin muda usia kawin pertama semakin banyak fertilitasnya dan sebaliknya. Semakin lama pemakaian alat kontrasepsi semakin rendah fertilitasnya dan sebaliknya. Semakin tinggi pendidikan semakin rendah fertilitasnya dan sebaliknya. Nilai anak sebagai investasi menyebabkan semakin banyak fertilitasnya sebaliknya nilai anak sebagai beban semakin rendah fertilitasnya. Masyarakat yang masih memegang budaya kuat tentang fertilitas semakin tinggi fertilitasnya dan sebaliknya. Disarankan pada wanita usia subur perlu adanya pembudayaan pemakaian alat kontrasepsi dengan tidak menunggu apabila sudah memiliki anak lebih dari dua. Penundaan usia kawin pertama dengan meningkatkan pendidikan agar masa mereka untuk mengembangkan diri lebih luas sehingga pada akhirnya mereka tidak menikah pada usia muda dan diharapkan fertilitas rendah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/52702

Actions (login required)

View Item View Item