Pola pemberian penguatan (reinforcement) dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 5 Malang / Ratna Baktiani - Repositori Universitas Negeri Malang

Pola pemberian penguatan (reinforcement) dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 5 Malang / Ratna Baktiani

Ratna (2011) Pola pemberian penguatan (reinforcement) dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di SMP Negeri 5 Malang / Ratna Baktiani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Penguatan (Reinforcement) Pembelajaran PKn. Penggunaan penguatan (reinforcement) di dalam pembelajaran dapat mempunyai pengaruh perilaku positif terhadap proses pembelajaran siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku dan siswa yang produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Perilaku siswa yang diberi penguatan (reinforcement) oleh guru PKn di SMP Negeri 5 Malang (2) bentuk penguatan (reinforcement) yang diberikan oleh guru PKn di SMP Negeri 5 Malang (3) cara pemberian penguatan (reinforcement) yang diberikan oleh guru PKn di SMP Negeri 5 Malang (4) dampak pemberian penguatan (reinforcement) bagi siswa di SMP Negeri 5 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah guru PKn dan siswa kelas VII dan VIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perilaku siswa yang diberi penguatan (reinforcement) oleh guru PKn di SMP Negeri 5 Malang adalah beberapa perilaku yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran PKn yang berlangsung di kelas. Perilaku positif yang diberi penguatan antara lain (a) menjawab pertanyaan (b) siap mengikuti ulangan (c) tepat waktu dalam mengumpulkan tugas (d) memberikan pendapat terkait materi pelajaran dan (e) mendapat nilai baik. Sedangkan perilaku negatif yaitu ramai pada saat guru memberikan materi terlambat mengumpulkan tugas dan mendapat nilai ulangan di bawah rata-rata. (2) Bentuk penguatan (reinforcement) yang digunakan oleh guru PKn di SMP Negeri 5 Malang adalah bentuk penguatan verbal dan nonverbal. Bentuk penguatan verbal yang digunakan antara lain (a) kata-kata pujian yaitu pintar benar bagus tepat pendapat yang bagus dan kata pujian kerjamu bagus tapi masih perlu diperbaiki lagi (b) tambahan nilai dan (c) memberi semangat. Bentuk penguatan nonverbal yaitu berupa (a) pandangan langsung kepada siswa dan (b) mendekati siswa dengan menepuk pundak siswa. Bentuk penguatan verbal adalah bentuk yang paling sering digunakan oleh guru. Ketika guru memberikan penguatan nonverbal biasanya bersamaan dengan penggunaan penguatan verbal. (3) Cara pemberian penguatan (reinforcement) yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 5 Malang adalah langsung diberikan pada saat perilaku siswa tampak sehingga pemberian penguatan (reinforcement) tersebut tidak ditunda-tunda. Guru mengungkapkan jika pemberian penguatan dilakukan secara langsung maka akan berdampak yang signifikan bagi siswa. Cara pemberian penguatan (reinforcement) yang diberikan guru PKn di SMP Negeri 5 Malang ada 2 cara antara lain (a) langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan dan (b) langsung diberikan kepada kelompok. (4) Dampak pemberian penguatan (reinforcement) di SMP Negeri 5 Malang sangat terlihat. Dampak pemberian penguatan (reinforcement) tersebut antara lain siswa merasa (a) senang (b) bergairah mengikuti pelajaran dan (c) dampak berantai/ siswa lain ikut termotivasi dengan mengikuti perbuatan baik yang diberi penguatan (reinforcement) dan meninggalkan perbuatan yang kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang diberikan antara lain (1) Guru harus menggunakan penguatan (reinforcement) secara bervariasi dalam pemberian penguatan baik penguatan secara verbal dan nonverbal dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dengan pola penguatan yang tetap (2) Guru juga harus bersikap hangat dan antusias pada saat memberikan penguatan sehingga siswa dapat lebih merasa dihargai (3) Guru harus melakukan pengaturan waktu pemberian penguatan yang lebih efisien oleh guru sehingga tidak selalu setiap saat guru banyak memberikan penguatan (reinforcement) (4) Sekolah perlu juga untuk memfasilitasi dalam mendukung guru memberikan penguatan (reinforcement) kepada siswa sehingga siswa merasa lebih diperhatikan dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Jan 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/52670

Actions (login required)

View Item View Item