Kesenian Tradisional Kentrung Sebagai Sarana Penyamapaian Pesan Pendidikan Moral Pada Masyarakat (Studi di Dusun Sanan Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar) Oleh Eko Purnomo - Repositori Universitas Negeri Malang

Kesenian Tradisional Kentrung Sebagai Sarana Penyamapaian Pesan Pendidikan Moral Pada Masyarakat (Studi di Dusun Sanan Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar) Oleh Eko Purnomo

Eko (2010) Kesenian Tradisional Kentrung Sebagai Sarana Penyamapaian Pesan Pendidikan Moral Pada Masyarakat (Studi di Dusun Sanan Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar) Oleh Eko Purnomo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Fenomena kesenian Kentrung yang tergolong langka diasumsikan masih memiliki penggemark hususnyad i masyarakatJ awa Timur. Disamping itu kesenian Kentnrng yang mempertontonkan sebuah pertunjukan seni diprediksi mampu mengajarkann ilai-nilai pendidikan moral melalui pesan-pesany ang disampaikan. Praktek kesenian Kentrung Tri Santoso Budoyo dimungkinkan dapat digunakan sebagai media pendidikan moral yang dimaksud melalui kajian lintasan cerita parikan dan banyolan yang diekspresikan dalam pentas dan disuguhkan kepada penontonnyaP. enelitian ini mempirnyait ujuan untuk mengetahujie nis parikan dan banyolan yang diangkat dalam kesenian Kentrung praklek kesenian Kentrung dalam membawakan ceritq parikan dan banyolan srete tema pendidikan moral yang diangkat dat .writa parikan dan banyolan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat kualitatif sumber datayang utama dalam penelitian ini adalah kata-kata atau ucapan serta tindakan yang diperoleh melalui wawancar dan pengamatan. Sedangkajne nis penelitiand ikategorikanp enelitian survei teknik pengumpulana tau perekam data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Untuk analisis data .waktu di lapangan menggunakan analisis model interaktif setelah itu dilanjutkan denganc araa nalisisd omaind ana nalisist aksonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) jenis parikan dan banyolan dalam kesenian Kentrung merupakan pengaplikasian dari kehidupan sehari-hari (2) jenis cerita yang diangkat dalam kesenian Kentrung adalah cerita yang bernuansa sejarah dan religius (3) praktek kesenian Kentrung dalam membawakan cerita parikan dan banyolan sangatlah sederhana karena cerita hanya dilantunkan oleh dalang tanpa menggunakans imbol-simbol seperti pada wayang (4) tema pendidikan moral yang diangkat entangk ehidupanb ermasyarakat. Pembahasand ari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Jenis parikan yang dipakaia dad ua macamy aitu parikan dua baris dan empatb aris sedangkanb anyolan sifatnya menyeluruh bisa ditempatkan dimana saja (2) jenis cerita yang diangkat dalam kesenian Kentrung harus disesuaikan dengan hajatan yang diadakan seperti pilonan memakai judul Jaka Tingkir mendirikan Mushola memakai judul Madekke Demak Bintara (3) praktek kesenian Kentnrng dalam membawakan cerita dilakukan dengand alang serta panjak-panjaknyati dak lepas dari alat musik yang menunJang dalamm elantunkanc erita parikanb ahkanb anyolan ( 4) tema pendidikanm oral yang diangkat dari cerita parikan dan banyolan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengank ehidupanm asyarakabt aik di dunia maupaund iakhirat. Prospek kesenian Kentrung dimasa yang akan datang akan lebih baik karena dalamp erkembangannydai dukung dengana danyak esenianK entmng yang dikemas secaram odereq sehinggas aranu ntuk kesenianK entrung Tri SantosoB udoyo adalah agarl ebih meningkatkank ualitasd an fungsionalitasnyas ebagaki esenianr akyat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Jul 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/52624

Actions (login required)

View Item View Item