Nata, Galih Adi (2016) Komunikasi sosial warga Tionghoa dengan warga masyarakat dalam menghadapi keberagaman lingkungan sosial di wilayah RW 03 Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu / Galih Adi Nata. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Nata Galih Adi. 2016. Komunikasi Sosial Warga Tionghoa Dengan Warga Masyarakat Dalam Menghadapi Keberagaman Lingkungan Sosial Di Wilayah RW 03 Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Skripsi Program Studi S1 PendidikanPancasiladanKewarganegaraan Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Kt. Diara Astawa S.H M.Si (2) Rusdianto Umar S.H M.Hum. Kata Kunci Komunikasi Sosial Warga Tionghoa dan Keberagaman Lingkungan. Kata Tionghoa berasal dari bahasa Tiong Hoa Hwee Koan yang kemudian masuk di Indonesia pada tahun 1901 disebut Tionghoa yang berarti organisasi atau kumpulan orang-orang cina yang mendiami suatu wilayah. Hubungan sosial antara warga Tionghoa dan warga Pribumi sudah terjalin cukup lama bukan saja di bidang ekonomi tetapi juga dibidang sosial budaya dan politik. Setelah masa kemerdekaan warga Tionghoa dianggap senantiasa menimbulkan masalah bagi Indonesia. Mula-mula mereka dianggap pro-Belanda dan anti-nasionalisme Kemudian mereka dianggap eksklusif dan hanya mencari keuntungan dari kalangan Pribumi dan lain sebagainya. Stereotip yang berkembang tersebut bisa dikatakan sebagai faktor penghambat terciptanya komunikasi sosial antara warga Pribumi dan warga Tionghoa yang efektif terutama diwilayah pedesaan yang intensitas komunikasi antar warga sekitar masih terjaga dengan baik. Di sisi lain stereotip tersebut tidak menjadi masalah dalam proses komunikasi antara warga Tionghoa dengan masyarakat Pribumi jika pelaksanaanya disertai rasa toleransi yang tinggi dalam menyikapi perbedaan budaya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Persepsi warga masyarakat di wilayah RW 03 Desa Mojorejo terhadap keberadaan warga Tionghoa di daerahnya (2) Persepsi warga Tionghoa di wilayah RW 03 Desa Mojorejo terhadap keberadaan warga masyarakat sekitar di daerahnya (3) Pola komunikasi antara warga Tionghoa dengan warga masyarakat sekitar di wilayah RW 03 Desa Mojorejo (4) Kendala Yang Dihadapi Warga Masyarakat Sekitar Dalam Melakukan Komunikasi Sosial Dengan Warga Tionghoa di Wilayah RW 03 Desa Mojorejo (5) Kendala Yang Dihadapi Warga Tionghoa Dalam Melakukan Komunikasi Sosial Dengan Warga Masyarakat Sekitar di Wilayah RW 03 Desa Mojorejo. Penelitianinimenggunakanpendekatankualitatif denganjenis penelitiandeskriptif.Pengumpulan data dilakukandenganmenggunakanteknik wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti ditujukan kepada warga Tionghoa dan warga masyarakat di wilayah RW 03 Desa Mojorejo. Kegiatananalisis data denganmenggunakan model analisis interaktif dimulaidaritahap(1) pengumpulan dan pengelompokan data (2) reduksi data (3) penyajian data serta (4) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh lima simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama persepsi warga sekitar akan keberadaan warga Tionghoa di lingkungannya disini sangat jauh dari persepsi kebanyakan masyarakat. Warga Tionghoa di sini dianggap terbuka dengan warga sekitar pro aktif dalam kegiatan yang diadakan warga mudah berbaur dengan lingkungan sekitar serta mampu menempatkan diri mereka. Kedua persepsi warga Tionghoa tidak jauh berbeda dengan persepsi warga sekitar terhadapnya. Mereka beranggapan bahwa warga sekitar bisa menerima perbedaan latar belakang yang ada dan menyikapinya secara bijaksana. Ketiga faktor kebudayaan yang menjadi dominan akan mempengaruhi pola komunikasi tersebut bagi kelompok minoritas yang ingin diterima diwilayah tersebut memiliki kecenderungan bersikap dan berperilaku sama atau sesuai sebagaimana mayoritas anggota kelompok. Keempat penggunaan bahasa merupakan salah satu hambatan dalam berkomunikasi pesan atau maksud yang disampaikan terkadang tidak sepenuhnya dimengerti lawan bicara apabila salah dalam penggunaan bahasa. Kelima kesibukan masing-masing individu juga merupakan kendala dalam berkomunikasi hal itu disebabkan karena durasi waktu bertemu akan mempengaruhi proses komunikasi yang terjadi diantara pelakunya. Beberapa saran dari peneliti diajukan kepada beberapa pihak yakni 1. bagi jurusan Hukum dan Kewarganegaraan hendaknya menambah litelatur yang berkaitan dengan warga Tionghoa di Indonesia dengan tujuan menambah wawasan mahasiswa agar tidak sampai terjebak pada stereotip negatif mengenai warga Tionghoa seperti yang selama ini berkembang di lingkungan sosial masyarakat Indonesia.2. bagi mahasiswa sebaiknya lebih banya membaca litelatur yang dianggap valid mengenai kebudayaan Tionghoa atau kebudayaan lain yang masih kurang diketahui secara mendalam yang terdapat di negara Indonesia. Akan tetapi jangan sampai melupakan budaya asli dimana mahasiswa tersebut tinggal hal itu merujuk pada peribahasa dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. 3. bagi peneliti selanjutnya penelitian ini hanya meneliti komunikasi sosial warga Tionghoa dengan warga masyarakat dalam menghadapi keberagaman lingkungan sosial di wilayah RW 03 Desa Mojorejo yang mayoritas penduduknya berpedoman pada budaya Jawa dalam berkomunikasi. Maka diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh penelitiselanjutnyaterutamapadawilayah yang kelompokmayoritasnyatidakberasaldarisukuJawa.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 14 Jun 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/52072 |
Actions (login required)
View Item |