Abror, Silahul (2016) Peran Nahdlatul Ulama dalam menangkal radikalisme di kalangan pemuda di Tulungagung / Silahul Abror. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Abror Silahul. 2016. Peran Nahdlatul Ulama dalam Menangkal Radikalisme di Kalangan Pemuda di Tulungagung. Skripsi Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. H. A Rosyid Al Atok M.Pd. M.H. (II) Drs. Suparlan Al Hakim M.Si. Kata Kunci Peran Nahdlatul Ulama Radikalisme Pemuda Radikalisme ialah paham atau aliran yang menginginkan perubahan baik perubahan sosial maupun politik dengan cara yang keras atau drastis.Radikalisme di Indonesia telah memiliki akar sejarah yang panjang sejak zaman pra kemerdekaan dan kemerdekaan.Namun tumbangnya orde baru memberikan peluang kepada kelompok maupun tokoh-tokoh radikal untuk kembali ke permukaan.Situasi politik ekonomi dan sosial Indonesia maupun internasional juga banyak memberikan pengaruh terhadap proses radikalisme kepada organisasi-organisasi yang terbentuk dikalangan masyarakat.Iklim kebebasan yang dibuka sejak reformasi pada tahun 1998 memberi ruang luas berkembangnya radikalisme.Peristiwa penggrebekan dan penangkapan yang dilakukan oleh aparat Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri terhadap seorang pria yang bernama Ridwan Sungkar alias Iwan alias Abi Bilal alias Ewo yang berusia sekitar 40 tahun warga Dusun Grobokan Desa Mangunsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung pada Jumat (27 Maret 2015) karena yang bersangkutan diduga terlibat dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan indikasi bahwa paham radikal dan jaringannya semakin meluas di seluruh daerah-daerah di Indonesia. Bahkan telah merambah dan mencapai daerah pinggiran dan jauh dari pusat pemerintahan seperti Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perkembangan radikalisme di kalangan pemuda di Tulungagung (2) usaha Nahdlatul Ulama dalam menangkal radikalisme dikalangan pemuda di Tulungagung (3) kendala dan hambatan dalam pelaksanaan usaha untuk menangkal radikalisme dikalangan pemuda di Tulungagung dan (4) solusi untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan usaha menangkal radikalisme dikalanganpemuda di Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang berupa dokumentasi dan hasil wawancara dengan beberapa informan yaitu Sekretaris PCNU Tulungagung Ketua ASWAJA Center Ketua kader penggerak NU dan wakil ketua Gerakan Pemuda Ansor cabang Tulungagung. Kegiatan analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif dimulai dari tahap (1) reduksi data (2) penyajian data dan(3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh empat simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama mengenai Perkembangan radikalisme di Tulungagung sudah ada dan mulai berkembang meski masih relatif kecil dan tidak menggunakan kekerasan. Perkembangannya melalui kampus sekolah maupun organisasi-organisasi kepemudaan dimana yang menjadi sasaran adalah pemuda-pemuda yang masih awam dan pemahaman agamanya masih kurang.Kedua Program yang dilakukan PCNU Tulungagung dalam usaha menangkal radikalisme antara lain melalui bidang pendidikan bidang ekonomi dan bidang dakwah pemberian rekomendasi pada pemerintah daerah untuk menanggulangi bahaya radikalisme membentuk tim-tim kader inti untuk pengembangan paham Aswaja di setiap MWC dan ranting melakukan kajian-kajian keislaman pembinaan keislaman yang berstandar Ahlussnunnah Wal Jamaah mengadakan workshop deradikalisasi yang melibatkan beberapa elemen pemuda melakukan penguatan kapasitas melalui diklat penguatan pemahaman dan ideologisasi termasuk penanggulanhan radikalisme melakukan gerakan majlis dzikir dan shalawat rijalul ansor penguatan terhadap nasionalisme dan cinta tanah air untuk membentengi para pemuda dari radikalisme. Sedangkan hasil pelaksanaan program PCNU Tulungagung untuk menangkal radikalisme di kalangan pemuda di Tulungagung masih belum maksimal karena tidak terlepas dari adanya berbagai hambatan tapi sudah bisa berjalan dan dapat dirasakan manfaatnya antara lain masyarakat dan pemuda yang awalnya tidak mengerti radikalisme menjadi lebih tahu akan bahaya radikalisme.Ketiga kendala yang dihadapi PCNU Tulungagung dalam pelaksanaan program menangkal radikalisme dikalangan pemuda di Tulungagung yaitu warga NU dan pemudanya yang plural dan bermacam-macam PCNU belum memiliki aset yang memadahi untuk mendirikan lembaga pendidikan tingkat kemauan pemuda untuk mengikuti kursus keahlian yang disediakan oleh PCNU masih kurang diminati kondisi geografis dan akses transportasinya lumayan sulit pemahaman warga dan juga pemuda mengenai pemahaman radikalisme masih kurang lemahnya pemahaman dibidang IT serta pengkoordinasian penggalian dana yang masih lemah.Keempat solusi yang dilakukan PCNU untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam upaya menangkal radikalisme di kalangan pemuda di Tulungagung adalah meynusun perencanaan program. dan anggaran di tahun 2016 untuk melaksanakan program deradikalisasi pemanfaatan dan pemaksimalan anggaran yang ada untuk melaksanakan program yang tepat sasaran PCNU harus merubah metode dan pendekatannya tidak hanya menggunakan pendekatan keagamaan tempat-tempat yang menjadi focus kelompok radikal akan mendapat pendampingan khusus untuk membentengi dari pengaruh radikal Melaksanakan program PCNU dan juga GP Ansor di daerah yang rawan paham radikalisme guna untuk mensupport mental dan moral masyarakat dan pemuda di daerah tersebut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Jun 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/52050 |
Actions (login required)
View Item |