Pujiyanti, Nofi (2016) Perilaku nelayan di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan terhadap larangan penggunaan alat penangkap ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 5 tahun 2015 / Nofi Puj. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Pujiyanti Nofi. Perilaku Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Terhadap Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine Nets) Sebagaimana Diatur Dalam Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Didik Sukriono S. H M. Hum (2) Drs. H. Petir Pudjantoro M Si. Kata Kunci Perilaku Nelayan Alat Penangkap Ikan Pukat Tarik (seine nets) Masyarakat nelayan mempunyai pola-pola kebudayaan yang berbeda dari masyarakat lain sebagai hasil interaksi mereka dengan lingkungan beserta sumber daya yang ada disekitarnya. Perkembangan nelayan di Kelurahan Blimbing dalam penangkapan ikan 1.577 kapal nelayan yang beroperasi 80% telah menggunakan alat penangkap modifikasi yaitu payang atau cantrang yang termasuk kedalam klasifikasi pukat tarik yang dapat merusak sumber daya laut serta pelestariannya. Pukat tarik merupakan alat penangkap ikan modifikasi yang terbuat dari jaring tanpa alat pembuka mulut jaring. Pengoperasian alat ini dengan melingkari gerombolan ikan dan menariknya ke kapal melalui selambar dikedua sayapnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) perilaku nelayan Kelurahan Blimbing dalam penangkapan ikan (2) dasar motivasi nelayan menggunakan alat penangkap ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) (3) respon nelayan tentang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (4) tanggapan pemerintah Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terhadap perilaku nelayan yang menggunakan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukata tarik (seine nets). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang berupa hasil dokumentasi dan wawancara dengan berbagai macam informan yaitu Pemerintahan PPN Brondong dan HNSI cabang Lamongan dan beberapa nelayan sebagai responden. Kegiatan analisis data dengan menggunakan analisis interaktif dimulai dari tahap 1) reduksi data 2) penyajian data 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut. Pertamaperilaku nelayan dalam penangkapan ikan dilaut 80% telah menggunakan alat penangkap ikan modifikasi seperti payang atau cantrang yang termasuk ke dalam spesifikasi pukat tarik (seine nets). Pukat tarik (seine nets) merupakan alat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan karena dalam pengoperasianya dapat merusak sumber daya laut.Meskipun dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. PER. 02/MEN/2015 tentang Larangan Penggunaan alat Penangkapan Ikan Pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dilarang namun masyarakat nelayan setempat tetap menggunakan alat tersebut dengan alasan dapat mempermudah nelayan dalam penangkapan ikan. Dengan demikian perilaku nelayan yang masih menggunakan alat penangkap ikan payang atau cantrang dapat merusak sumber daya laut beserta pelestariannya sudah menjadi perilaku oleh sebagian nelayan di Kelurahan Blimbing. Kedua dasar motivasi nelayan menggunakan alat penangkap ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) adalah (1) Sudah digunakan sejak jaman dahulu nelayan di Kelurahan Blimbing sejak jaman dalu sudah mengenal alat penangkap ikan berupa jaring dan pancing ulur seiring perkembangan jaman alat tersebut dimodifikasi menjadi alat yang tidak ramah lingkungan dan dapat mempermudah nelayan. (2) Tahan dalam segala cuaca alat penangkap payang atau cantrang ini mudah dioperasikan dan dapat digunakan disegala musim karena alat penangkap ini tahan arus. dan (3)Hasil tangkapan ikan maksimal alat ini dapat membantu nelayan dalam memaksimalkan hasil tangkapan nelayan dalam sekali melaut dapat menghasilkan 18 sampai 21 ton ikan hasil tangkap. Ketiga respon nelayan terhadap larangan penggunaan alat penangkap pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) dalam pengelolaan perikanan nelayan dengan keras menolak dan beranggapan bahwa peraturan tersebut tidak cocok dan akan mengurangi pendapatan masyarakat setempat Keempat Tanggapan PPN Brondong terhadap perilaku nelayan dalam penggunaan alat penangkap ikan pukat tarik sangat setuju karena nelayan bertentangan dengan peraturan yang ada sedangkan tanggapan dari HNSI sangat tidak setuju dengan peraturan tersebut dan berpihak kepada nelayan. Adapun saran penulis kepada PPN Brondong untuk lebih meningkatkan pengawasan regulasi terhadap nelayan yang masih menggunakan pukat tarik (seine nets) kepada HNSI supaya dapat memberikan pelatihan kepada nelayan serta memberikan pemahaman mengenai alat penangkap ikan yang ramah lingkungan dan kepada seluruh nelayan untuk bisa mentaati peraturan yang ada meskipun belum adanya solusi yang tepat dari pemerintah yang dapat menguntungkan ke dua belah pihak.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Jun 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/52046 |
Actions (login required)
View Item |