Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) sebagai penunjang wsajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono Kabupaten Banyuwangi / Dyah Retno Galuh Syafitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) sebagai penunjang wsajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono Kabupaten Banyuwangi / Dyah Retno Galuh Syafitri

Syafitri, Dyah Retno Galuh (2016) Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) sebagai penunjang wsajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono Kabupaten Banyuwangi / Dyah Retno Galuh Syafitri. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Syafitri Dyah Retno Galuh. 2015. Program Siswa Asuh Sebaya Sebagai Penunjang Wajib Belajar 12 Tahun di SMPN 2 Srono Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewaganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. M. Yudhi Batubara SH MH (II) Dra. Arbaiyah Prantiasih M.Si. Kata Kunci pendidikan Indonesia wajib belajar 12 tahun pendidikan di Banyuwangi siswa asuh sebaya Pendidikan merupakan hal mendasar yang saat ini menjadi permasalahan yang sangat kompleks. Jika kita melihat di sekeliling kita masih banyak terlihat anak-anak yang tidak dapat menikmati sekolah bahkan menghabiskan waktunya dijalanan. Seharusnya anak-anak itu dapat menikmati masa kecilnya untuk bermain bersama teman-teman sebayanya. Terkadang miris melihat pembangunan Indonesia yang cukup pesat namun masih banyak pula penduduknya yang tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak. Indonesia tidak akan maju jika anak-anak Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Masalah pendidikan di Indonesia ini jika dilihat lebih jauh lagi merupakan masalah yang sangat rumit. Faktor kemiskinan menjadi salah satu penyebab tingginya anak putus sekolah di Indonesia. Keadaan ekonomi Indonesia yang semakin terpuruk berdampak pula pada pendidikan di Indonesia. Banyak sekali anak yang tidak dapat mengenyam pendidikan karena biaya pendidikan yang mahal. Kurang meratanya pendidikan juga di rasakan masyarakat Banyuwangi. Banyaknya angka putus sekolah terjadi di berbagai daerah di kabupaten Banyuwangi melatar belakangi munculnya program Siswa Asuh Sebaya (SAS). Program ini merupakan program yang bertujuan untuk membantu anak-anak Kabupaten Banyuwangi yang kurang mampu dengan cara para siswa menggalang dana secara sukarela untuk membantu biaya pendidikan temannya yang kurang mampu. Dana tersebut di kelola oleh sekolah masing masing dengan memberikan laporan kepada dinas pendidikan setiap tiga bulan sekali hal ini merupakan upaya pemerintah untuk merealisasikan program wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) program Siswa Asuh Sebaya sebagai penunjang wajib belajar 12 tahun yang di terapkan di SMP Negeri 2 Srono Kabupaten Banyuwangi (2) pelaksanaan program Siswa Asuh Sebaya sebagai penunjang wajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono (3) kendala yang dihadapi pada pelaksanaan program Siswa Asuh Sebaya yang di terapkan di SMP Negeri 2 Srono (4) upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala yang dihadapi pada pelaksanaan program Siswa Asuh Sebaya di SMP Negeri 2 Srono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adala deskriptif. Sumber data penelitian yaitu orang peristiwa dan dokumen. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Srono Kabupaten Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Raya Sumbersari No 23 Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan verifikasi. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut pertama program yang dapat menunjang wajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono antara lain (a) Program Siswa Asuh Sebaya (b) Program Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (c) Program Orang Tua Asuh. Kedua pelaksanaan program penunjang wajib belajar 12 tahun di SMP Negeri 2 Srono (a) program SAS dilaksanakan dan dikelola oleh masing-masing sekolah penerima ditentukan dari pihak sekolah dengan mensurvey langsung ke rumah siswa (b) program Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) merupakan program bantuan dari pemerintah pusat yang diberikan kepada keluarga miskin penerima ditentukan dari desa sekolah langsung menerima nama-nama siswa yang terdaftar sebagai penerima bantuan BSM (c) program Orang Tua Asuh dilaksanakan oleh guru-guru SMP Negeri 2 Srono sebagai rasa empati kepada siswa miskin bantuan ini bersifat suka rela tanpa paksaan dari pihak sekolah. Ketiga kendala-kendala yang ditemui saat pelaksanaan program adalah (a) pencapaian dana SAS tidak selalu mencapai target (b) kurangnya sosialisasi program SAS (c) kurang tepatnya sasaran penerima bantuan (d) jumlah besaran dana yang kurang memadahi (e) penyalahgunaan penggunaan dana (f) dana yang turun tidak tepat waktu (g) kurangnya rasa kepedulian. Keempat upaya yang dilakukan pihak SMP Negeri 2 Srono dalam mengatasi kendala adalah (a) penggalangan dana dilakukan sebelum waktu istirahat (b) melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa SMP Negeri 2 Srono (c) melakukan survey langsung kepada keluarga siswa (d) memfasilitasi siswa dengan memberikan buku tabungan dan menyimpankan uang siswa (e) memberikan pemahaman kepada walimurid agar dana digunakan dengan semestinya (f) memaksimalkan peran orang tua untuk ikut berpartisipasi dalam pendanaan siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan (1) Masyarakat Banyuwangi seharusnya lebih mendukung program wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Banyuwangi dengan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi karena pemerintah telah melakukan berbagai upaya demi kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan seperti memberikan berbagai bantuan untuk biaya pendidikan keluarga yang kurang mampu (2) Pemerintah pusat maupun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebaiknya tidak hanya berhenti sampai disini saja masih banyak yang harus di perbaiki terkait dengan pendidikan di Indonesia (3) Seluruh warga SMP Negeri 2 Srono sebaiknya lebih meningkatkan kesadaran untuk membantu sesamanya dan lebih antusias lagi untuk melaksanakan program penunjang wajib belajar 12 tahun demi kesejahteraan bersama.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Jun 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/52040

Actions (login required)

View Item View Item