Faktor penyebab, motivasi dan dampak perkawinan usia muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang / M. Andika Zahron Banana - Repositori Universitas Negeri Malang

Faktor penyebab, motivasi dan dampak perkawinan usia muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang / M. Andika Zahron Banana

Banana, M. Andika Zahron (2015) Faktor penyebab, motivasi dan dampak perkawinan usia muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang / M. Andika Zahron Banana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i ABSTRAK Banana M.Andika Zahron. 2015. Faktor Penyebab Motivasi dan Dampak Perkawinan Usia Muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang. Skripsi Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Ketut Diara Astawa S.H M.Si (II) Drs. Petir Pudjantoro M.Si. Kata Kunci Usia Muda Perkawinan dan Perkawinan Usia Muda. Pemuda masa kini menjadi dewasa lebih cepat daripada generasi-generasi sebelumnya tetapi secara emosional mereka memakan waktu jauh lebih panjang untuk mengembangkan kedewasaan. Pada taraf ini keinginan untuk mendekati lawan jenis memang banyak disebabkan oleh dorongan seks. Dalam kehidupan manusia di dunia ini yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan) secara alamiah mempunyai daya tarik-menarik antara satu dengan yang lainnya untuk dapat hidup bersama atau secara logis dapat dikatakan untuk membentuk suatu ikatan lahir dan bathin dengan tujuan menciptakan suatu keluarga/rumah tangga yang rukun bahagia sejahtera dan abadi. Perkawinan sebagai jalan untuk mewujudkan suatu keluarga atau rumah tangga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan bahwa perkawinan itu hendaknya berlangsung seumur hidup dan tidak boleh berakhir begitu saja. Perkawinan pada umumnya dilakukan oleh orang dewasa dengan tidak memandang pada profesi agama suku bangsa miskin atau kaya tinggal di desa atau di kota. Usia perkawinan yang terlalu muda mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena kurangnya kesadaran untuk bertanggungjawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami-istri. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yang mencakup pasangan yang melakukan perkawinan usia muda faktor faktor penyebab motivasi dampak perkawinan usia muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang. Penelitian menggunakan pendekatan induktif yaitu deskriptif kualitatif yang membahas tentang faktor penyebab motivasi dan dampak perkawinan usia muda di Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen Kota Malang dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Sumber pengumpulan data melalui sumber langsung dan tidak langsung. Prosedur pengumpulan data dengan observasi secara langsung wawancara terstruktur dokumentasi dan triangulasi. Analisis data dengan menggunakan model strategi analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data diperoleh beberapa simpulan hasil penelitian sebagai berikut (1) Perkawinan usia muda adalah suatu ikatan lahir dan bathin antara suami dan istri untuk membentuk keluarga yang bahagia namun perkawinan dilakukan di usia muda.(2) Perkawinan usia muda yang dimaksudkan disini adalah dibawah umur 21 tahun yang menggunakan surat ijin menikah dari orangtua pasangan yang akan melakukan perkawinan usia muda. Perkawinan usia muda yang dilakukan di Kelurahan Gadingkasri Kota Malang rata-rata berkisar antara usia perempuan yang akan menikah usia muda di bawah 16 tahun dan laki laki dibawah 19 tahun.(3) Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinyaperkawinan usia muda antara lain dari segi fisik dengan ciri-ciri kematangan alat reproduksi. Dalam segi mental merupakan cara berpikir seorang pasangan yang hendak melakukan perkawinan usia muda dengan ditandai cara berpikir secara rasional dan logis untuk mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang akan dihadapinya. Modal utama untuk melakukan perkawinan usia muda adalah nafkah dari suami untuk istri dan anak-anaknya. (4) Motivasi pasangan usia muda melakukan perkawinan usia muda antara lain hamil duluan trend yang berkembang di masyarakat sebagai ibu muda dan perjodohan yang dilakukan oleh orangtua.(5)Perkawinan usia muda yang bermanfaat untuk mengatasi masalah penyimpangan seks atau perzinahan (6) Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pasangan suami istri yang melakukan perkawinan usia muda antara lain adalah dampak terhadap suami istri yang memiliki ego yang tinggi dan belum matang fisik dan mental dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan rumahtangga. Keluarga awal pembentukan jiwa dan karakter dalam kehidupan manusia oleh karena itu hal yang paling mempengaruhi setiap individu mulai dini adalah keluarga. Penting adanya dukungan dari orangtua terhadap anak-anaknya sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang mengakibatkan terjadinya perkawinan usia muda karena terpaksa. Namun jika sudah merasa siap fisik mental nafkah dan biaya maka jika ingin melakukan perkawinan usia muda orangtua wajib mendukung sepenuhnya agar dapat terhindar dari penyimpangan seks atau perzinahan. Perlu juga bimbingan dan pendekatan orangtua terhadap anaknya sehingga anak mampu memahami arti sebuah perkawinan usia muda. (8) Sangat penting menanamkan nilai-nilai agama terhadap anak dibawah umur yang akan melakukan perkawinan usia muda agar tidak terjerumus dan salah melangkah. Perlu bimbingan spiritual dengan menambah keimanan dengan bimbingan terhadap nilai-nilai kebutuhan terhadap agama.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 Oct 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51971

Actions (login required)

View Item View Item