Praktik gotong royong dalam tradisi sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Miuncar Kabupaten Banyuwangi / Yenni Sunaryati - Repositori Universitas Negeri Malang

Praktik gotong royong dalam tradisi sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Miuncar Kabupaten Banyuwangi / Yenni Sunaryati

Sunaryati, Yenni (2015) Praktik gotong royong dalam tradisi sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Miuncar Kabupaten Banyuwangi / Yenni Sunaryati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Sunaryati Yenni. 2015. Praktik Gotong Royong dalam Tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Margono M.Pd M.Si (II) Drs. Petir Pudjantoro M.Si. Kata Kunci Gotong Royong Tradisi Sayan. Tradisi Sayan atau Soyo adalah istilah kegiatan gotong royong antar warga dalam membangun rumah salah satu warga desa tanpa diberikan bayaran atau upah yang didasarkan pada azas timbal balik. tradisi Sayan sebagai bentuk perilaku sosial masyarakat pedesaan mengandung nilai gotong royong nilai religus dan nilai budaya yang sangat tinggi. Praktik gotong royong membangun rumah dalam bentuk tradisi Sayan seiring perkembangan zaman saat ini terancam punah dan tergeser oleh sistem upah tetapi tradisi Sayan ini masih dilakukan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan praktik gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (2) menjelaskan perubahan dan perkembangan gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (3) menjelaskan kendala pelestarian praktik gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (4)menjelaskan upaya-upaya pelestarian nilai gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif ini didasarkan bahwa peneliti ingin memahami gambaran praktik gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten banyuwangi. Sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber (orang yang memberi informasi sumber informasi sumber data) disebut sebagai subjek yang diteliti data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap aktifitas yang berkaitan dengan tradisi Sayan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Praktik gotong royong dalam Tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi ini dilakukan satu hari pada awal pemasangan pondasi rumah dan ada juga yang dilakukan satu hari pada saat pemasangan kayu balok usuk reng dan genting. Kemudian untuk penyelesaiannya dilakukan oleh tukang dan kuli bangunan yang dibayar oleh pemilik rumah. Secara garis besar tahapan pelaksanaan Sayan meliputi persiapan untuk ritual adat gendurenan dan pelaksanaan Sayan doa bersama (gendurenan) dan ritual tradisi Sayan pelaksanaan Sayan tahap penutupan kegiatan Sayan. (a) nilai yang terkandung dalam tradisi Sayan adalah nilai tolong-menolong diwujudkan dalam kegiatan tolong menolong antar warga dalam bentuk tenaga uang dan barang (sembako dan bahan bangunan). Para warga laki-laki bergotong royong dalam bidang bangunan rumah dan wanita bergotong royong membantu pemilik rumah memasak hidangan secara beramai-ramai di dapur nilai kekeluargaan nilai religius dalam tradisi Sayan ini ditandai dengan acara gendurenan atau syukuran doa bersama dibuatnya sesajen dan dilakukannya ritual tradisi Sayan nilai keselamatan dalam Tradisi Sayan ditunjukkan dengan adanya aturan atau pranata yang digunakan dalam membangun rumah. Ada beberapa nilai keselamatan membangun rumah yang terdapat dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas yaitu a) Nilai keselamatan dalam sesajen dan pantangan ritual tradisi Sayan b)Nilai keselamatan dalam hari pendirian rumah c)Nilai keselamatan dalam posisi rumah d) Nilai keselamatan dalam arsitektur pendirian rumah. (b) Sanksi-sanksi yang berlaku dalam tradisi Sayan antara lain sanksi sosial dan sanksi spiritual. (c) Manfaat tradisi Sayan antara lain menghemat biaya pembangunan seperti biaya tukang dan kuli bangunan mempererat kerukunan dan tali silaturahmi membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. (2)Perubahan dan perkembangan tradisi Sayan di Desa Sumberberas yaitu (a) Gotong royong berubah berlandaskan pamrih. (b) Ekonomi uang kapitalis menggeser tradisi Sayan. Saat ini jika diadakan kegiatan Sayan masyarakat lebih mendasarkan pada pertimbangan ekonomi. (c) ekonomi uang kebersamaan mentransformasi gotong royong. (d) Perubahan Mind set masyarakat bahwa gotong royong merepotkan. (e) Kesibukan kerja menggeser tradisi Sayan dengan sistem upah. (3) Kendala yang dihadapi masyarakat dalam pelestarian praktik gotong royong yaitu (a) Kesibukan kerja dan sikap masyarakat yang acuh tak acuh (b) Konflik Kepentingan yang berkembang dalam masyarakat. (c) Munculnya gaya hidup matrealistis masyarakat Desa Sumberberas. (d) Urbanisasi generasi muda membuat punah tradisi Sayan. (4) Upaya masyarakat dalam pelestarian praktik gotong royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas yaitu (a) Tradisi Sayan diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Dusun Sidomulyo Desa Sumberberas. (b) Pengenalan tradisi Sayan kepada masyarakat pendatang. (c) Adanya sanksi sosial dan sanksi spiritual yang mengikat masyarakat. Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa saran yang berhubungan dengan Praktik Gotong Royong dalam tradisi Sayan di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (1) Kepada masyarakat Desa Sumberberas harus senantiasa konsisten untuk melaksanakan dan melestaikan tradisi Sayan yang seiring berkembangnya zaman sudah banyak mengalami perubahan dan mulai punah. Dalam melaksanakan kegiatan Sayan masyarakat harus senantiasa menjunjung tinggi nilai tolong-menolong nilai religius dan nilai keselamatan yang terkandung dalam tradisi Sayan. (2) Kepada pemerintah diharapkan tradisi Sayan mendapatkan apresiasi pemerintah karena merupakan kebudayaan masyarakat setempat yang harus diinventarisasi dan didokumentasikan selanjutnya dikaji dan dikembangkan sehingga dapat bermanfaat untuk generasi yang akan datang. (3) Kepada seluruh warga jurusan Hukum dan Kewarganegaraan khususnya mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan penelitian ini diharapkan bisa memberi tambahan pengetahuan informasi dan referensi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Jun 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51910

Actions (login required)

View Item View Item