Nilai-nilai sosial budaya tradisi Puter Kayun pada masyarakat Using di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi / Fatmawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Nilai-nilai sosial budaya tradisi Puter Kayun pada masyarakat Using di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi / Fatmawati

Fatmawati (2015) Nilai-nilai sosial budaya tradisi Puter Kayun pada masyarakat Using di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi / Fatmawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Fatmawati. 2014. Nilai-nilai sosial budaya tradisi Puter Kayun pada masyarakat Using Di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosil Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Sukowiyono S.H M.H. (II) Nuruddin Hady S.H M.H. Kata Kunci Tradisi Puter Kayun Masyarakat Using Watu Dodol Tradisi Puter Kayun merupakan adat istidat yang dilakukan oleh masyarakat Using di Kelurahan Boyolangu yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Syawal. Tradisi Puter Kayun telah dilakukan secara rutin dan turun temurun. Sesuatu yang menarik dalam tradisi Puter Kayun adalah keliling kota dengan menggunakan dokar menuju Watu dodol dengan jarak 16 km. Perjalan dokar diawali dari Kelurahan Boyolangu lalu keliling Kelurahan Boyolangu dan dilanjutkan keliling kota untuk menuju Watu dodol. Tujuan dari pelaksanaan tradisi Puter Kayun adalah untuk menepati janji yang telah dibuat oleh Ki Buyut Jakso dengan cara demit sebagai wujud syukur masyarakat Boyolangu karena selama setahun telah diberikan kesehatan rezeki dan keamanan oleh Allah SWT sengingat sejarah Ki Buyut Jakso yang telah membuka jalan untuk kusir dokar dan masyarakat Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yaitu (1) asal mula tradisi Puter Kayun (2) prosesi tradisi Puter Kayun (3) hakekat nilai- nilai yang terkandung dalam tradisi Puter Kayun (4) pembudayaan tradisi Puter Kayun. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu dengan mendapat data selengkap mungkin mengenai tradisi Puter Kayun pada masyarakat Using di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi. data tersebut di dapat melalui wawancara observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskripsi yaitu dengan mendeskripsikan data yang telah ditelaah secara faktual. Kemudian data disimpulkan dan dilaporkan. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut (1) asal mula tradisi Puter Kayun berkaitan dengan Watu Dodol yaitu pemecahan batu besar yang menghalangi akses Banyuwangi ke Surabaya. Pemecahan itu pimpin oleh Nur Iman anak angkat Ki Buyut Jakso bersama para demit. Atas suruhan dari Ki Buyut Jakso. Adapun tujuan dari dilaksanakanya tradisi Puter Kayun adalah untuk mengingat jasa Ki Buyut Jakso karena telah membukakan jalan bagi kusir dokar dan masyarakat Banyuwangi sebagai wujud syukur atas kesehatan rezeki dan keamanan yang diberikan oleh Allah SWT dan menepati perjanjian yang dibuat Ki Buyut Jakso dengan Raja Demit (2) prosesi tradisi Puter Kayun yaitu pertama nyekar di makam Ki Buyut Jakso yang dilanjutkan dengan tahlilan dan bersi desa kedua arak- arakkan atau pawai keliling kelurahan dengan menampilkan potensi kesenian Kelurahan Boyolangu dan ketiga tradisi Puter Kayun keliling kota dengan menggunakan dokar menuju Watu dodol dilanjutkan dengan selametan dan mandi air laut (3) hakikat niali- nilai yang terkandung dalam tradisi Puter Kayun yaitu nilai religius nilai tanggung jawab nilai kepatuhan dan ketaqwaan nilai gotong royong nilai patriotisme nilai kasih sayang nilai kekeluargaan toleransi dan nilai terima kasih dan rasa syukur (4) pembudayaan pada tradisi Puter Kayun sudah cukup baik dibuktikan dengan hadirnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Camat Giri dan Lurah Boyolangu bahkan Bupati Banyuwangi ikut dalam acara tradisi Puter Kayun. Serta antusias masyarakat Boyolangu dalam mengikuti tradisi Puter Kayun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disaranka beberapa hal yaitu (1) pemerintah Banyuwangi khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memasukkan tradisi Puter Kayun ke dalam agenda festival Banyuwangi dan memberikan dorongan tidak hanya berupa kesenian melainkan dana yang lain untk mempermudah panitia dalam merayakan tradisi Puter Kayu (2) masyarakat Boyolangu sebaiknya menjaga kerukunan terutama bagi tokoh adat sehingga dapat menyatukan suara dan tidak ada kesalah pahaman antara tokoh adat yang satu dengan tokoh adat yang lain (3)Peneliti hendaknya apabila melakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini diharapkan variabel yang ingin diteliti lebih diperluas lagi dan dalam pengambilan data lebih ditingkatkan serta metode-metode yang digunakan berhubungan dengan yang akan diteliti sehingga hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai landsasan atau literature untuk penelitian lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Jan 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51866

Actions (login required)

View Item View Item