Perilaku moral siswa yang menggunakan mode piercing (tindikan) di SMK Kosgoro 3 Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang / Yuyun Andini - Repositori Universitas Negeri Malang

Perilaku moral siswa yang menggunakan mode piercing (tindikan) di SMK Kosgoro 3 Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang / Yuyun Andini

Andini, Yuyun (2013) Perilaku moral siswa yang menggunakan mode piercing (tindikan) di SMK Kosgoro 3 Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang / Yuyun Andini. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Andini Yuyun. 2013. Perilaku Moral Siswa yang Menggunakan Mode Piercing (Tindikan) di SMK Kosgoro 3 Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Suparlan Al- Hakim M.Si (II) Drs. Kt. Diara Astawa S.H M.Si. Kata Kunci mode piercing perilaku moral 12288 12288 12288 12288 12288 Studi Sosiologi juga Antropologi Budaya menunjukkan pada setiap zaman atas pertimbangan logis etis juga estetis Entitas manusia sebagai grup maupun individu mengikuti trend mode. Tiap zaman mempunyai trend dan modenya masing-masing sebagai gaya hidup (life style). Demikian pula dengan mode tindikan (piercing). 12288 12288 12288 12288 12288 Demam mode lazimnya digemari para remaja yang masih dalam proses pencarian jati diri. Akhir-akhir ini dapat diamati di jalan di angkutan umum mall bahkan di sekolah tidak terkecuali di SMK Kosgoro 3 Tumpang Kecamatan Tumpang. 12288 12288 12288 12288 12288 Mode piercing merupakan budaya asal dari benua Afrika konon kebiasaan menindik di Afrika sudah sejak zaman kerajaan Mesir kuno. Tradisi ini juga ada di Indonesia yaitu di suku Dayak dan Papua. Barulah pada era 1970-an tindikan dipopulerkan oleh anak punk. Pada zaman modern ini tindikan bukan hanya dilakukan sebagai bentuk penegasan identitas diri tetapi sebagai gaya hidup yang lebih condong pada gaya hidup transisi. Mode tindik badan menjadi gaya hidup yang melekat pada masyarakat hingga kalangan siswa. Hal ini menarik sebagai fenomena siswa yang sedang dalam proses pembentukkan jati diri. 12288 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan masalah yang mencakup alasan siswa menggunakan mode piercing (tindikan) bentuk mode piercing (tindikan) yang digunakan oleh siswa perilaku moral siswa yang menggunakan tindik dan sikap pihak guru terhadap siswa yang menggunakan mode piercing (tindikan) di SMK Kosgoro 3 Tumpang. 12288 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen manusia yaitu peneliti sendiri. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan kegiatan trianggulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dari reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh empat kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut. 12288 12288 12288 12288 12288 Hasil penelitian menunjukkan pertama para siswa ini menggunakan mode piercing ( tindikan) yaitu ada yang ingin terlihat oleh orang lain ada yang ingin trendi atau keren dan ada juga yang ingin mengikuti gaya orang lain seperti artis idolanya. Selain itu siswa juga ada yang memberikan alasan bahwa tindikan merupakan hak dan kewajiban wanita dan siswa juga mengatakakan menggunakan anting lebih dari dua itu akan lebih bagus dan gaul. Kedua para siswa memilih menggunakan mode piercing di telinga dengan bermacam macam alasannya. Alasannya adalah mengikuti orang lain ingin dilihat orang lain atau supaya dapat dilihat orang lain tindik di telinga kewajiban wanita dan ada yang menggunakan tindik di telinga supaya terlihat keren. Selain itu siswa menggunakan bentuk tindik di telinga dikarenakan bentuk tindik ditelinga lebih mudah dan gampang. Ketiga perilaku moral siswa yang menggunakan mode piercing ( tindikan ) ini jelas memiliki pengaruh yang besar dalam perilaku siswa. Perilaku moral siswa yang menggunakan mode piercing ( tindikan) ini cenderung memiliki perilaku yang menyimpang. Keempat tindakan yang dilakukan oleh beberapa guru yaitu (1) memperingatkan atau memberi teguran kepada siswa (2) memberi sanksi kepada siswa tersebut (3) memberi penyuluhan mengenai dampak piercing (4) mendapat bimbingan dari guru BK di sekolah (5) memanggil orang tua siswa. 12288 12288 12288 12288 12288 Kedepannya disarankan pada setiap lembaga baik di sekolah masyarakat maupun bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yaitu diharapkan pada semua pihak seperti orang tua guru dapat memberikan pengarahan dan penyuluhan mengenai bahaya dan dampak mode piercing (tindikan) bagi siswa SMK serta melakukan pengawasan kepada siswa dengan baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: library UM
Date Deposited: 20 Sep 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51744

Actions (login required)

View Item View Item