Wibisono, Agung (2013) Strategi adaptasi bertahan hidup di era globalisasi masyarakat pengrajin pandai besi di Kelurahan Gedog Kota Blitar / Agung Wibisono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Wibisono Agung. 2013. Strategi Adaptasi Bertahan Hidup di Era Globalisasi Masyarakat Pandai Besi di Kelurahan Gedog Kota Blitar. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Sukowiyono. SH. MH (II) Dra. Sri Untari. M.Si. Kata Kunci strategi adaptasi bertahan hidup masyarakat pandai besi Gedog Pandai besi adalah salah satu industri tradisional dan termasuk kedalam UMKM yang berkembang di Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Pandai besi di Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar merupakan satu-satunya daerah pengrajin pandai besi yang terkenal di Kota Blitar dimana pengrajin pandai besi ini menggeluti pekerjaannya sudah cukup lama dan bersifat turun temurun dari nenek moyang mereka. Menurut para ahli era globalisasi membawa dampak terhadap struktur sosial dan budaya. Berkaitan dengan itu diperlukan pembahasan mengenai strategi adaptasi bertahan hidup pada masyarakat pandai besi di era global tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yang mencangkup bagaimana gerak perkembangan masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog di era global keadaan nilai kemasyarakatan antar masyarakat pandai besi di era global dan strategi adaptasi bertahan hidup masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog dalam menghadapi era globalisasi Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu berusaha mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai strategi sdaptasi bertahan hidup di era globalisasi pada masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog Kota Blitar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi serta dokumentasi terhadap informan yaitu para empu pandai besi di Kelurahan Gedog dan penanggung jawab UPT Binaan Kota Blitar. Untuk menjaga keabsahan data dalam menganalisis data dilakukan dengan pendekatan induktif. Kegiatan analisi data dimulai dari tahap pengamatan terhadap fenomenal sosial (1) melakukan identifikasi revisi-revisi dan pengecekan ulang terhadap data yang ada (2) kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh (3) menelusuri dan menjelaskan kategorisasi (4) menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi (5) menarik kesimpulan-kesimpulan umum dan (6) membangun atau menjelaskan teori. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa (1) Gambaran umum tentang Kelurahan Gedog menjelaskan bahwa mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani pemilik maupun penggarap atau buruh tani buruh bangunan peternak dan pencari rumput. Akan tetapi mata pencaharian tersebut hanyalah sebagai mata pencaharian sampingan dan mata pencaharian utamanya adalah sebagai pandai besi dan pandai besi di Kelurahan Gedog merupakan pekerjaan yang turun temurun (2) mengenai gerak perkembangan masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog di era global yang menjelaskan tentang sejarah masyarakat pandai besi yang ditemukan oleh Mbah Joko Pangon selain itu struktur sosial yang ada dalam masyarakat pandai besi tidak mengenal adanya pembedaan status seperti pada masa kerajaan sehingga dalam berinteraksi memiliki kedudukan yang sama di masyarakat seperti masyarakat desa pada umumnya (3) nilai-nilai kemasyarakatan yang terkandung dalam masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog di era globalisasi menjelaskan tentang struktur sosial ataupun status sosial antara empu (pembuat) dan panjak (pekerja) tugas empu dan panjak keadaan dan status sosial ketika masyarakat pandai besi dengan masyarakat lainnya serta nilai-nilai sosial yang terkandung dalam masyarakat pandai besi sangat kental dan mereka juga menjunjung tinggi nilai kekeluargaan antar masyarakat. (4) strategi adaptasi bertahan hidup masyarakat pandai besi di Kelurahan Gedog pada era globalisasi dilakukan oleh para pengusaha maupun empu dalam mensiasati usaha pandai besi agar tetap berjalan dan bagaimana kelangsungan hidup profesi pandai besi di era globalisasi Dari hasil penelitian ini disarankan bagi Pemerintah Daerah memasukkan usaha pandai besi dalam kekayaan cagar budaya karena dalam pandai besi terdapat sejarah terbentuknya nama Desa/Kelurahan Gedog selain itu Pemerintah Daerah lebih memperhatikan perkembangan usaha pandai besi dan memasukkannya dalam produk unggulan daerah selanjutnya kerukunan antara masyarakat juga tetap di jaga dan juga didukung dengan peran Pemerintah Daerah dalam merangkul kembali para pengusaha pandai besi dalam satu organisasi atau paguyuban yang langsung diawasi oleh Pemerintah Daerah melalui bidang tertentu serta usaha Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesadaran para generasi muda terhadap pengembangan potensi daerah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 21 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/51730 |
Actions (login required)
View Item |