Persepsi mahasiswa terhadap formalisasi syari'at Islam dalam konteks negara hukum Pancasila (studi atas persepsi mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan Islam di Kota Malang) / Salamet Reyadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Persepsi mahasiswa terhadap formalisasi syari'at Islam dalam konteks negara hukum Pancasila (studi atas persepsi mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan Islam di Kota Malang) / Salamet Reyadi

Reyadi, Salamet (2011) Persepsi mahasiswa terhadap formalisasi syari'at Islam dalam konteks negara hukum Pancasila (studi atas persepsi mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan Islam di Kota Malang) / Salamet Reyadi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci persepsi formalisasi syari at islam negara hukum pancasila Indonesia bukan negara islam walaupun mayoritas penduduknya adalah beragama islam. Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan pada Pancasila. Keberadaan indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila mendapatkan ujiannya lagi seiring dengan reformasi yaitu maraknya wacana pencantuman kembali tujuh kata dalam Piagam Jakarta munculnya gerakan-gerakan dari kalangan formalis dalam upaya menerapkan ajaran islam baik itu berupa aktivitas razia dan dalam bentuk perda yang sudah berlaku di beberapa daerah dan lain sebagainya. Yang lebih menghawatirkan adalah adanya perdebatan islam sebagai dasar negara menjadikan Indonesia sebagai negara Islam atau Khilafah Islamiyah dengan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi islam. Banyaknya kalangan yang berusaha mewujudkan hal tersebut diatas tidak dapat dilepaskan dari anggapan bahwa islam atau syari at islam menjadi solusi dalam berbagai persoalan yang melilit bangsa Indonesia baik sosial politik ekonomi moral dan lain sebagainya. Wacana ini sudah memasuki dunia kemahaiswaan hal ini diindikasikan adanya kongres dan sumpah dari kalangan mahasiswa untuk menegakkan agama islam dan menjadikan hukum islam atau syari at islam menjadi hukum formal kenegaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui Azas dan ideologi yang digunakan oleh organisasi kemahasiswaan islam (2) Memahami pemahaman mahasiswa aktivis organsisasi kemahasiswaan islam terhadap syari at Islam (3) Memahami dan menganalisis persepsi mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan islam terhadap formalisasi syari at Islam dalam konteks Negara Hukum Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan peran peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara obeservasi wawancara dan studi dokumentasi. Dalam menentukan informan digunakan 2 (dua) teknik sampling yaitu key person dan snowballing sampling. Key Person digunakan untuk mengetahui semua tujuan penelitian dengan mengambil tokoh formal dalam organisasi kemahasiswaan islam dalam hal ini adalah ketua organisasi kemahasiswaan islam di masing-masing kampus lokasi penelitian yang membawahi wilayah Kota Malang. Sedangkan snowballing sampling digunakan untuk melengkapi informasi yang kurang lengkap dari key person. Pengolahan data peneliti menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yaitu Reduksi Data Pengujian Data Mengambil Kesimpulan atau Verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) organisasi kemahasiwaan islam yang diteliti HMI IMM dan KAMMI menjadikan islam sebagai azas organisasinya. Sedangkan PMII menjadikan Pancasila sebagai azas organisasinya. Sedangkan landasan kebijakan atau ideal organisasi yang dipahami sebagai tujuan atau idealitas gerak organisasi semua organisasi menjadikan islam sebagai sumber menggali nilai-nilai idealita tersebut. Di HMI ada yang namanya Nilai Dasar Perjuangan di IMM ada yang namanya Tri Kompetensi Dasar di PMII ada yang namanya Nilai Dasar Pergerakan. Sedangkan KAMMI menjadikan islam sebagai ideologi (2) Mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan islam memahami bahwa syari at islam adalah aturan-aturan yang bersumber dari al-Qur an dan al- Hadist. Aturan tersebut selayaknya dipatuhi oleh seorang muslim dan tidak boleh dilanggar. Namun demikian untuk menyelaraskan ajaran al-Qur an dan al-Hadist dalam konteks kekinian perlu yang namanya ijtihad dan sebagainya (3). Dalam hal formalisasi syari at islam dalam konteks ke indonesiaan yang merupakan Negara Hukum Pancasila mahasiswa aktivis organisasi kemahsiswaan islam beragam menanggapi. Umumnya yang tergabung dalam organisasi HMI dan IMM dan KAMMI menyebutkan perlu ketika memang masyarakat menghendaki sesuai dengan kondisi sosio-kultural setempat seperti Aceh. Sebagian yang lain seperti yang tergabung di HMI UIN dan UMM serta yang tergabung dalam organisasi PMII merasa tidak perlu karena hal tersebut akan menghilangkan nilai substantif islam dan terjebak dalam formalisme atau simbolisme belaka. Berpancasila merupakan berislam itu sendiri nilai-nilai islam harusnya menjiwai dan mewarnai hukum nasional. Sebagaimana dalam tujuan organisasinya semua berinti pada penyadaran keislaman secara individual terorganisir bukan institusionalisasi islam. Agak berbeda KAMMI yang menganggap islam sejatinya adalah ideologi tidak menampik kemungkinan akan keinginan membentuk khilafah ketika realitas masyarakat yang diperjuangkan KAMMI terealisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang diajukan adalah sebagai berikut (1) Sebagai organisasi yang berbasis islam organisasi kemahasiswaan islam tidak perlu menghilangkan identitas keislamannya atau merubah azasnya selagi masih meyakini bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan nilai keislaman yang diyakini. Lebih dari itu selayaknya sebagai organisasi yang menjadikan nilai-nilai islam sebagai nilai ideal berorganisasi perlu melakukan usaha sosialisasi dan memberi teladan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat (2) Mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan islam perlu terus mengkaji islam yang dipahami atau syari at islam yang diyakini dan mendialogkannya dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian nilai-nilai islam atau syari at menjadi nilai yang terus hidup dalam kehidupan organisasi dan masyarakat Indonesia pada umumnya (3) Mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan islam perlu terus melakukan usaha mengkonter segala bentuk ide atau pemikiran yang mengarah kepada upaya formalisasi syari at islam apalagi dalam hal perubahan ideologi Pancasila. Usaha ini perlu diiringi juga dengan upaya menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan organisasi dan masyarakat. Sebagaimana diyakini bahwa pemuda atau mahasiswa adalah pemimpin masa depan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51600

Actions (login required)

View Item View Item