Pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (Studi kasus terhadap siswa SMP Negeri 4 Malang) / Luki Pramita Dewi - Repositori Universitas Negeri Malang

Pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (Studi kasus terhadap siswa SMP Negeri 4 Malang) / Luki Pramita Dewi

Dewi, Luki Pramita (2011) Pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (Studi kasus terhadap siswa SMP Negeri 4 Malang) / Luki Pramita Dewi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Pelaksanaan Budaya Demokrasi Sekolah Sekolah merupakan tonggak dasar penanaman budaya demokrasi bagi generasi penerus bangsa karena di sinilah mereka bertemu dengan berbagai macam pikiran-pikiran watak karakter budaya dan agama. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran utama dalam menumbuhkan budaya demokrasi di kalangan pelajar. Oleh karena itu sekolah harus menampilkan budaya demokratis dalam pengelolaan pendidikannya. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan pemahaman siswa mengenai konsep demokrasi (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (3) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (4) Untuk mendeskripsikan faktor penghambat pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah (5) Untuk mendeskripsikan solusi dalam mengatasi faktor penghambat pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep demokrasi sedangkan penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk mengetahui pelaksanaan faktor pendukung faktor penghambat dan solusi budaya demokrasi di sekolah. Subjek penelitiannya adalah siswa SMPN 4 Malang. Adapun tahapan pengumpulan data yang dipergunakan adalah angket observasi wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan resuksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Pemahaman siswa terhadap konsep demokrasi secara umum tergolong baik. (2) Pelaksanaan budaya demokrasi yang umumnya diterapkan di sekolah adalah pemilihan kepengurusan OSIS pemilihan kepengurusan MPK dan pemilihan pengurus kelas dimana hal ini merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran nyata dalam berpolitik secara demokratis pada tataran sekolah. Pelaksanaan pemilihan kepengurusan OSIS kepenguruan MPK dan pengurus kelas sudah menerapkan budaya demokrasi dengan baik hal ini terlihat dari pelaksanaan pemilihan yang berasaskan luber dan jurdil serta pelaksanaan yang mencerminkan kultur/ budaya demokrasi. (3) Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah antara lain tersedianya wadah pembelajaran berorganisasi bagi siswa di sekolah seperti OSIS dan MPK adanya keleluasaan untuk mengemukakan pendapat pada saat musyawarah sekolah memberikan dukungan baik dari segi pendanaan kegiatan fasilitas dan sarana prasarana maupun dari segi pembelajaran demokrasi hal ini terlihat dari diberikannya materi demokrasi pada mata pelajaran PKn serta materi pembinaan kesiswaan berkaitan dengan pembelajaran demokrasi kerjasama yang baik antar siswa dengan siswa dan antara siswa dengan sekolah dalam menyelenggarakan sebuah pemilihan di sekolah pelaksanaan kegiatan pemilihan di SMPN 4 Malang 75% melibatkan siswa secara penuh untuk berpartisipasi di dalamnya mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan kegiatan kemampuan siswa yang menunjang hal tersebut diberikannya kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk mengikuti pelaksanaan pemilihan baik itu pemilihan OSIS MPK dan pemilihan ketua kelas. (4) Faktor penghambat dari pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah adalah dari segi pendanaan sekolah hanya menganggarkan dana sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dari apa yang direncanakan sekolah tidak dapat memberikan dana kurangnya kesadaran siswa untuk tertib pada saat melakukan musyawarah kelas kurangnya kesadaran siswa untuk ikutserta dalam pemilihan di sekolah salah satunya adalah pemilihan ketua OSIS sifat malu bertanya ataupun mengemukakan pendapat yang terkadang ada di diri siswa adanya pengaruh negatif dari guru yang terlalu keras dalam mengajar siswa juga berdampak pada terhambatnya pelaksanaan budaya demokrasi di sekolah perbedaan pendapat yang muncul pada saat musyawarah. (5) Solusi untuk mengatasi faktor penghambat tersebut antara lain pentingnya kesadaran diri yang harus dimiliki oleh setiap siswa pada pelaksaan kegiatan musyawarah di sekolah pemberian peringatan pada siswa yang tidak mengikuti pelaksanaan pemilihan yang dilakukan di sekolah keitkutsertaan guru dalam pelaksanaan jalannya musyawarah yang dilakukan oleh siswa kesabaran guru dalam menghadapi siswa. Dari hasil penelitian ini saran-saran yang diajukan yaitu (1) Pihak sekolah hendaknya perlu mengupayakan penerapan iklim belajar yang tepat bagi para siswa agar dapat menanamkan sendi-sendi yang bisa membangun karakter bagaimana hidup berdemokrasi pada para siswa (2) Untuk menyikapi tumbuhnya semangat berdemokrasi secara positif dan konstruktif sejak dini di lingkungan sekolah maka hendaknya guru pengajar disarankan agar dapat bersifat proaktif dalam meberikan stimulus yang dapat memberikan pemahaman dan penilaian yang benar mengenai konsep budaya demokrasi pada diri siswa serta dapat menjembatani kekurangan pngetahuan siswa dalam hal ini dengan baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 07 Feb 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51535

Actions (login required)

View Item View Item