Makna tradisi "selamatan petik pari" sebagai wujud nilai-nilai religius masyarakat Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Eka Yuliyani - Repositori Universitas Negeri Malang

Makna tradisi "selamatan petik pari" sebagai wujud nilai-nilai religius masyarakat Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Eka Yuliyani

Yuliyani, Eka (2011) Makna tradisi "selamatan petik pari" sebagai wujud nilai-nilai religius masyarakat Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Eka Yuliyani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Makna tradisi Religi Keterkaitan religi dengan tradisi Tradisi Selamatan Petik pari merupakan salah satu tradisi yang berada di kabupaten Malang tradisi ini telah ada sejak zaman nenek moyang Orang Jawa selamatan ini dilakukan untuk mendapatkan keselamatan dalam penggarapan lahan pertanian dihindarkan dari hama padi dan mendapatkan hasil panen yang bagus dan berlimpah.Dalam awal prosesi pelaksanaanya disiapkan uborampe(sesajian) yang berisikan kemenyan kaca sisir pisang bunga berwarna-warni ketan benang kapas.Selain itu para ibu juga menyiapkan tumpeng yang berisikan makanan beserta lauk-pauknya.Semua bahan untuk ritual dibawa kesawah yang hendak dipanen kemudian tokoh adat mulai membacakan mantra-mantra sesuai agama masing-masing dan Uborampe diletakan diatas anyaman bambu yang masyarakat menyebutnya dengan encek kemudian potongan padi yang telah dipotong dengan ani-ani dibawa kerumah dan di hajatkan kembali dengan mnbaca doa sesuai agam yang berhajat. Religi adalah suatu sistem berkaitan dari keyakinan-keyakinan dan upacara keramat artinya yang terpisahkan dan pantang keyakinan- keyakinan yang berorientasi pada suatu komunitas moral yang disebut umat. Religi Orang Jawa sering juga disebut sebagai Javanisme atau Javaneseness dari kata kejawen atau kejawaan yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Istilah ini merupakan deskripsi atas unsur-unsur kebudayaan Jawa yang dianggap sebagai hakikat Jawa dan yang mendefinisikannya sebagai kategori khas.Javanisme (kejawen) berisikan kosmologi mitologi seperangkat konsepsi yang pada hakikatnya bersifat mistik.Budaya kejawen memahami kepercayaan berbagai macam roh yang dapat menimbulkan musibah bahaya kecelakaan atau penyakit apabila mereka dibuat marah atau penganutnya tidak berhati-hati.Untuk menangkal semua itu Orang Jawa kejawen memberikan sesajen yang dipercaya dapat menghindarkan manusia dari berbagai hal yang tidak diinginkan. Makna yang terdapat dalam tradisi petik pari adalah menyatunya tradisi dengan religi masyarakat dengan toleransi yang begitu tinggi dan terjalinya kerukunan antar umat beragama hal ini karena masyarakat Desa Petungsewu memiliki dua mayoritas agama yaitu Hindu dan Islam.Keterkaitan religi dan tradisi Selamatan Petik Pari adalah merupakan hubungan timbal balik antara emosi keagamaan sistem keyakinan kelompok keagamaan dan sistem ritual. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan asal-usul Tradisi Selamatan Petik Pari (2) mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi Selamatan Petik Pari (3)mendeskripsikan makna yang terdapat dalam tradisi Selamatan Petik Pari (4) mendeskripsikan keterkaitan antara religi dengan tradisi Selamatan Petik Pari dan (5) mendeskripsikan perubahan dan pergeseran pada tradisi Selamatan Petik Pari . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mencapai tujuan tersebut data dikumpulkan dengan cara observasi partisipatif studi dokumentasi serta wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Penelitian dilakukan di desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dengan obyek penelitian adalah masyarakat Desa Petungsewu tokoh adat perangkat desa Petungsewu. Dari hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa asal-usul tradisi Selamatan Petik Pari telah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat Jawa. Prosesi pelaksanaan tradisi ini dimulai dengan mempersiapkan sesajian dan tumpeng kemudian sesajian dan tumpeng dibawa kesawah yang hendak dipanen dan dimulailah ritual membaca mantra yang di pimpin oleh ketua adat setempat kemudian sesajian dan sisa tumpeng dibawa kembali kerumah untuk dihajatkan kembali.Makna yang terdapat dalam tradisi ini adalah terjalinnya kerukunan dalam bermasyarakat didalam perbedaan karena masyarakat desa Petungsewu yang mempunyai dua keyakinan mayoritas tapi tetap menjalankan satu tradisi secara bersama-sama.Keterkaitan religi dan tradisi dalam tradisi Selamatan Petik Pari adalah mereka menjalankan tradisi karena percaya dengan hal hal mistik tapi dalam penyampaian doanya selalu ditujukan kepada Yang Maha Kuasa.Perubahan dan pergeseran tradisi yang terjadi tidak terlalu terlihat hanya dalam sistem peralatan upacara saja yang agak berkurang sedangkan dalam emosi keagamaan dan sistem keyakinan masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut misalnya masyarakat lebih mengerti tentang kandungan makna yang terdapat dalam setiap budaya yang dimiliki oleh kabupaten Malang dan tetap menjaga melestarikan kebudayaan daerah secara berkelanjutan supaya tidak tergilas oleh arus globalisasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Jan 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51530

Actions (login required)

View Item View Item