Pagelaran wayang kulit sebagai kritik sosial politik di Kabupaten Ponorogo: studi tentang kritik sosial politik dalam lakon parikesit grogol di paseban Kabupaten Ponorogo / Herva Andhi Putra Setyawan - Repositori Universitas Negeri Malang

Pagelaran wayang kulit sebagai kritik sosial politik di Kabupaten Ponorogo: studi tentang kritik sosial politik dalam lakon parikesit grogol di paseban Kabupaten Ponorogo / Herva Andhi Putra Setyawan

Herva Andhi Putra Setyawan (2009) Pagelaran wayang kulit sebagai kritik sosial politik di Kabupaten Ponorogo: studi tentang kritik sosial politik dalam lakon parikesit grogol di paseban Kabupaten Ponorogo / Herva Andhi Putra Setyawan. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kritik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial politik suatu sistem politik masyarakat dan negara. Langkah untuk mengetahui pengaruh kritik sosial politik terhadap kehidupan masyarakat dapat dilihat dari pemanfaatan media untuk menyampaikan kritik politik di muka umum. Penilaian masyarakat terhadap kritik sosial politik cenderung negatif karena aktivitas kritik-mengkritik dianggap sebagai awal terjadi konflik sosial politik. Hal ini dapat terlihat dari respon yang disampaikan oleh pihak yang dikritik cenderung menanggapi dengan sifat emosional. Fenomena ini membuat para seniman dan aktivis berpikir tentang media yang tepat untuk menyampaikan kritik tanpa membuat orang yang menjadi sasaran kritik merasa tersinggung dan emosi. Salah satu alternatif yang direalisasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Ponorogo dan PEPADI Cabang Kabupaten Ponorogo memilih media wayang kulit untuk menyampaikan kritik sosial politik di muka umum. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kritik sosial politik yang ada dalam prosesi pagelaran wayang kulit (2) Bentuk kritik sosial-politik (3) Adegan yang mengandung kritik sosial-politik dan (4) Mengetahui sasaran kritik sosial politik yang terdapat dalam pagelaran itu. Kritik politik yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pagelaran akhir bulan PEPADI Kabupaten Ponorogo yang mengambil lakon Parikresit Grogol yang dimainkan oleh Ki Yatno Gondo Darsono. Penelitian ini dilakukan di Paseban alon-alon utara Kabupaten Ponorogo tanggal 25 Oktober sampai 15 November 2006. Pendekatan-penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif yang menitikberatkan pada satu tema (lakon) yakni Parikesit Grogol. Analisis hasil penelitian yang digunakan untuk mengkaji adalah Analisis Interaktif Simbolik karena dalam pagelaran wayang kulit penyampaian pesan dalang sering menggunakan bahasa nonverbal selain bahasa verbal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk kritik sosial politik yang terdapat dalam pagelaran wayang kulit yang dikomunikasikan dalang disesuaikan dengan konteks adegan sehingga kritik tidak merusak alur cerita (2) proses komunikasi kritik sosial politik dipilih pada adegan yang bersifat dialogis dan kapasitasnya disesuaikan dengan waktu pagelaran sehingga dalang dituntut dapat berkreasi dan berimprovisasi saat menyampaikan kritik sosial politik tanpa mengurangi subtansi kritik (3) sasaran kritik sosial politik dalam pagelaran wayang kulit bersifat manifestasi-reflektif yaitu membangun kesadaran individu melalui tokoh yang mewakili eksistensinya di masyarakat oleh karena itu penonton hendaknya memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai yang ada dalam pagelaran itu. Proses analisis terhadap nilai sendiri ditentukan dari tingkat kedewasaan masing-masing penonton yang akan berpengaruh pada sikap dan perilaku sebelum dan sesudah menyaksikan pegelaran wayang kulit. Pagelaran ini juga memberikan contoh masyarakat tentang bagaimana menyampaikan kritik yang santun Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan terhadap mahasiswa (aktivis) yang hendak berpikir reflektif sebelum mengadakan aksi demonstrasi untuk mengkritik perilaku atau kebijakan yang dianggap salah dengan memilih media yang tepat dan tidak menimbulkan permusuhan antar kedua pihak (2) selain itu seyogyanya pihak yang dikritik baik itu Pemerintah Pemerintah Daerah Anggota DPR maupun DPRD bersikap bijaksana dalam mengambil sikap dan penilaian bahwa adanya kritik sosial politik merupakan masukan motivasi sekaligus partisipasi rakyat sebagai upaya kontrol sosial politik dalam mewujudkan kehidupan politik yang demokratis dan pemerintahan yang bersih (Good Government). Peneliti berharap ada mahasiswa lain yang mau melakukan penelitian lebih lanjut membahas subtansi dari karya ilmiah ini. Adapun judul yang disarankan penulis misalnya Efektifitas Kritik Sosial Politik melalui Media Wayang Kulit dalam Membangun Komunikasi partisipatif antara Elit Politik dengan Rakyat. Dalam penyampaian kritik sosial politik yang perlu diperhatikan adalah tingkat pemahaman individu dan transmisi pesan itu sendiri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51400

Actions (login required)

View Item View Item