Makna simbolik nilai moral pada kesenian Barongsai : studi kasus di Klentheng Tri Dharma "Hwie Ing Kiong" Kota Madiun / oleh Bekti Ari S. - Repositori Universitas Negeri Malang

Makna simbolik nilai moral pada kesenian Barongsai : studi kasus di Klentheng Tri Dharma "Hwie Ing Kiong" Kota Madiun / oleh Bekti Ari S.

Bekti Ari S. (2009) Makna simbolik nilai moral pada kesenian Barongsai : studi kasus di Klentheng Tri Dharma "Hwie Ing Kiong" Kota Madiun / oleh Bekti Ari S. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Barongsai merupakan salah satu tradisi penting dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Barongsai adalah suatu kesenian yang dapat diketemukan tidak hanya nilai-nilai estetika yang unik melainkan juga terkandung pelajaran berharga yang patut untuk diserap dihayati dan dijadikan pegangan dalam menempuh liku-liku kehidupan yang penuh dengan tantangan cobaan dan persaingan. Tujuan diadakan penelitian adalah untuk mengetahui tentang perkembangan kesenian barongsai simbol-simbol dan makna simbol kesenian barongsai serta nilai moral yang terkandung dalam simbol-simbol kesenian barongsai di klenteng Tri Dharma Hwie Ing Kiong kota Madiun.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Yaitu berusaha memperoleh informasi deskriptif melalui data yang dikumpulkan.. Data tersebut berasal dari hasil wawancara foto dan dokumen pribadi serta dokumen resmi lainnya. Penelitian dilakukan di klentheng Tri Dharma Hwie Ing Kiong kota Madiun dan dilaksanakan pada bulan Mei-September 2006. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada eksistensi kesenian barongsai yang mampu tumbuh berkembang di antara kesenian lain yang eksis di Madiun. Data yang terkumpul kemudian direduksi yaitu memilih dan menyederhanakan data. Hasil reduksi data tersebut disusun dan disajikan menjadi tampilan data yang lebih sistematis. Tahapan terakhir dari analisis data ini adalah menarik kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan kehadiran peneliti ketekunan pengamatan serta triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama barongsai klenteng Hwie Ing Kiong mulai ada pada tahun 1960-an walaupun klenteng didirikan sejak 1887. Kesenian barongsai tidak bisa dipertunjukkan di luar klenteng selama tahun 1967-2000 karena adanya Inpres No. 14 tahun 1967. Baru pada tahun 2000 barongsai Madiun menemukan panggungnya kembali setelah dicabutnya Inpres No. 14 tahun 1967 dengan Keppres No 6 tahun 2000. Kedua simbol-simbol dalam kesenian barongsai dapat ditemui mulai dari persiapan ketika akan melaksanakan permainan barongsai bentuk barongsai warna barongsai choy cheng atau makanan barongsai angpao badut musik sampai tarian barongsai. Ketiga pelajaran-pelajaran moral dari simbol-simbolnya yang terkandung dalam kesenian barongsai meliputi nilai moral ketuhanan nilai moral yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya sendiri nilai moral sosial nilai moral ekonomi nilai moral budaya nilai moral pemerintahan dan nilai moral hukum. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengkaji beberapa tinjauan yang terkait dengan kesenian barongsai. Tinjauan tersebut dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan historis sosiologis kultural estetika maupun warna musiknya. Diharapkan dengan adanya penelitian lanjutan akan semakin tergali kemungkinan inovasi pada perkembangan kesenian barongsai.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/51374

Actions (login required)

View Item View Item