Studi komparatif perkembangan kelincahan anak usia 10 tahun berdasarkan perbedaan ketinggian tempat tinggal di wilayah Malang Raya / Kartika Nawasasi - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi komparatif perkembangan kelincahan anak usia 10 tahun berdasarkan perbedaan ketinggian tempat tinggal di wilayah Malang Raya / Kartika Nawasasi

Nawasasi, Kartika (2017) Studi komparatif perkembangan kelincahan anak usia 10 tahun berdasarkan perbedaan ketinggian tempat tinggal di wilayah Malang Raya / Kartika Nawasasi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nawasasi Kartika. 2016. Studi Komparatif Perkembangan Kelincahan Anak Usia 10 Tahun Berdasarkan Perbedaan Ketinggian Tempat Tinggal di Wilayah Malang Raya. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Asim M.Pd (II) Drs. Tatok Sugiarto S.Pd. M.Pd. Kata Kunci Kelincahan Anak Usia 10 Tahun Dataran Rendah Dataran Sedang Dataran Tinggi. Anak sangat membutuhkan kelincahan untuk menunjang gerak yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun tingkat kelincahan tiap anak berbeda akibat adanya faktor yang mempengaruhinya. Kondisi ketinggian tempat tinggal lingkungan keadaan iklim atau cuaca serta aktivitas sehari-hari merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kelincahan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kelincahan dan mengkaji perbedaan anak putra usia 10 tahun yang berada di dataran rendah dataran sedang dan dataran tinggi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5-22 April 2017 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Sampel yang digunakan pada dataran rendah ada di SDN Sitiarjo 1 SDN Tambakrejo 1 SDN Tambakrejo 2 sedangkan dataran sedang di SDN Bareng 3 SDN Kauman 2 SDN Bareng 1 dan dataran tinggi di SD Songgokerto 1 SDN Sidomulyo 1 SDN Pesanggrahan 2. Jumlah total sampel adalah 91 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lari shuttle run 4x10 meter versi A.C.S.P.F.T. Berdasarkan hasil Anava menjelaskan bahwa probabilitas 0 000 0 05 artinya terdapat perbedaan rata-rata kelincahan anak usia 10 tahun di dataran rendah dataran sedang dan dataran tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan wilayah tempat tinggal di dataran rendah dataran sedang dan dataran tinggi terhadap kelincahan anak putra usia 10 tahun. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa nilai signifikansi adalah 0.00 yang berarti nilai signifikansi kurang dari a 0.05 artinya terdapat perbedaan rata-rata kelincahan anak putra usia 10 tahun di dataran rendah dataran sedang dan dataran tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan wilayah tempat tinggal di dataran rendah dataran sedang dan dataran tinggi terhadap kelincahan anak putra usia 10 tahun. Hasil uji Tukey menjelaskan bahwa perbandingan nilai dataran rendah dan dataran sedang kurang dari a 0.05 berarti terdapat perbedaan rata-rata kelincahan anak putra usia 10 tahun antara dataran rendah dan dataran sedang. Perbandingan nilai dataran rendah dan dataran tinggi kurang dari a 0.05 berarti terdapat perbedaan rata-rata kelincahan anak putra usia 10 tahun antara dataran rendah dan dataran tinggi. Perbandingan nilai dataran sedang dan dataran tinggi kurang dari a 0.05 berarti terdapat perbedaan rata-rata kelincahan anak putra usia 10 tahun antara dataran sedang dan dataran tinggi. Diharapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani guru mampu memperhatikan letak geografis agar dapat memaksimalkan gerak siswa yang nantinya memberi dampak yang lebih baik pada kelincahan siswa. ABSTRACT Nawasasi Kartika. 2016. Comparative Study of Aged Development of Children 10 Years Based on Differences Altitude of Residence in Malang Raya Area. Thesis. Department of Physical Education and Health Faculty of Sport Science State University of Malang. Advisor (I) Dr. Asim M.Pd (II) Drs. Tatok Sugiarto S.Pd. M.Pd. Keywords Agility 10 year olds Lowland Medium Plains Highlands. Children desperately need agility to support the movement that is done in everyday activities. But the level of agility of each child is different due to the factors that influence it. Condition of altitude environment climate or weather conditions and daily activities are some factors that affect the agility of children. This study aims to determine whether there are differences in agility and assess the differences of children aged 10 years who are in the lowlands medium plains and highlands. This research is a type of survey research with cross-sectional approach. The study was conducted in 5-22 April 2017 with sampling using purposive sampling technique. The samples used in the lowlands are SDN Sitiarjo 1 SDN Tambakrejo 1 SDN Tambakrejo 2 while the middle ground is in SDN Bareng 3 SDN Kauman 2 SDN Bareng 1 and highlands in SD Songgokerto 1 SDN Sidomulyo 1 SDN Pesanggrahan 2. The total number of samples is 91 children. The instrument used in this study is a run run 4x10 meter version of Asian Committee on the Standarization of Phvsical Fitness Test or A.C.S.P.F.T. To test the hypothesis using Anova One Direction and Tukey test with significant level a 0.05. Based on the results Anava explained that the probability of 0.000

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) > S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 25 Aug 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/50420

Actions (login required)

View Item View Item