Pemahaman siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Situbondo tentang pengertian dan tujuan pendidikan jasmani / Dia Hidayanti - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemahaman siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Situbondo tentang pengertian dan tujuan pendidikan jasmani / Dia Hidayanti

Hidayanti, Dia (2009) Pemahaman siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Situbondo tentang pengertian dan tujuan pendidikan jasmani / Dia Hidayanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pemahaman merupakan suatu proses memahami arti/makna tertentu dan kemampuan menggunakannya pada situasi lainnya (Mrozek 2000). Sedangkan menurut Sunaryo (1984 7) pemahaman meliputi penerimaan dalam komunikasi secara akurat menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda mengorganisasikan secara singkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksplorasikan. Kata-kata yang dapat dipakai menterjemah menyatakan kembali di diskusikan gambarkan mengorganisasikan jelaskan identifikasi tempatkan review ceritakan dan paparkan. Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat diketahui bahwa pemahaman pada penelitian ini diartikan sebagai kemampuan siswa untuk mengkonstruksi kembali pelajaran yang telah diterima. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman merupakan kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk mencerna suatu hal yang dianggap baru atau masih belum mengerti. Pemahaman merupakan tingkatan setelah proses mengetahui sesuatu hal. Selain itu pemahaman diartikan untuk menguasai materi atau bahan yang telah dilihat didengar dilakukan dan dipelajari sampai dengan mampu menerapkan sendiri untuk menyelesaikan masalah yang terjadi tanpa mengubah sebuah pengertian. Sebagaimana berbagai tingkatan dalam berpikir maka terdapat berbagai tingkatan pemahaman. Tingkatan pemahaman merupakan tingkatan tertinggi dalam berpikir Burn (1984 177). Adapun macam-macam pemahaman yaitu (1) pemahaman literal (literal comprehension) (2) pemahaman inferensial (3) pemahaman kritis (critical comprehension) (4) pemahaman kreatif (creative comprehension). 1)Pemahaman Literal (literal comprehension) Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara luas. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. . Pemahaman literal diperoleh melalui kegiatan pembelajaran secara efektif. 2) Pemahaman Inferensial Pemahaman inferensial merupakan pemahaman yang diperoleh dengan cara memahami pembelajaran secara langsung. 3) Pemahaman Kritis Pemahaman kritis merupakan mengevaluasi materi. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Pemahaman kritis mencakup kemampuan membuat penilaian/ keputusan yang berkenaan dengna hal-hal sebagai berikut (a) keputusan tentang kejadian atau peristiwa (b) keputusan tentang fakta atau opini dalam hal ini siswa memberikan kesimpulan (c) keputusan tentang kesahihan dalam hal ini siswa menilai materi yang diberikan (d) keputusan tentang ketepatan (e) keputusan tentang kebenaran. 4)Pemahaman Kreatif merupakan pemahaman yang tertinggi dimana pada pemahaman ini ada beberapa kemampuan yang mencakup di dalamnya. Kemampuan itu antara lain (a) merespon (b) mengidentifikasi (c) mereaksi (d) mengimajinasi. Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang dipercaya secara universal sebagai mata pelajaran yang menjadikan proses pendidikan di sekolah menjadi lengkap utuh mengantarkan siswa mengalami perubahan dan pertumbuhan total dalam dirinya. Melalui aktivitas jasmani yang berbentuk latihan memberikan manfaat bagi siswa dalam bentuk kesegaran jasmani dan pemeliharaan kesehatan. Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (2006 01) Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan jasmani secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani keterampilan gerak keterampilan berpikir kritis keterampilan sosial penalaran stabilitas emosional tindakan moral aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan nasional . Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang menggunakan gerak permainan olahraga dan aktivitas fisik lainnya sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Selanjutnya menurut Syarifudin (1997 3) Pendidikan Jasmani menrupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan mengembangkan individu secara organik neoromuskular intelektual sosial emosional dan spiritual. Hal ini diperkuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (2006 01) Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik perkembangan psikis keterampilam motorik pengetahuan dan penalaran penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang tepilih secara sistematis. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif terampil memiliki kebugaran jasmani kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani terdapat tujuan-tujuan yang harus dilaksanakan antara lain Tujuan utama dari program pendidikan jasmani untuk Sekolah Menengah Atas adalah (a) memungkinkan siswa untuk dapat belajar bagaimana gerak lebih terampil (b) Memungkinkan siswa untuk lebih memahami variabel-variabel yang mempengaruhi partisipasi mereka dalam kegiatan jasmani dan permainan (c) Membantu siswa menghubungkan keterampilan dalam bentuk pengetahuan yang baru dengan apa yang telah dipelajarinya sebelumnya (d) Menyempurnakan kemampuan tiap siswa untuk menerapkan keterampilan yang rasional dan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan jasmani dalam masalah-masalah kehidupan nyata . Dengan demikian dapat disimpulkan pendidikan jasmani di sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari keterampilan gerak melalui kawasan fisik psikomotor dan mengembangkan keterampilan baru yang telah dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan gerak dalam berolahraga sangat berkaitan dengan kebugaran jasmani dimana kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari psikomotorik. Dalam artian sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ. Seperti kekuatan (otot) daya tahan (jantung dan paru-paru) kelentukan (otot dan persendian) sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan kelincahan koordinasi keseimbangan dan lain-lain. Fungsi pendidikan jasmani dalam buku standart kompetensi mata pelajaran pendidikan jasmani (2003 2) adalah untuk menungkatkan dan mengembangkan aspek organik aspek neuromuskuler aspek kognitif aspek sosial dan aspek emosional. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan dan merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan dan merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak didik. Pemahaman terhadap pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan menerjemahkan menafsirkan memperkirakan memahami isi pokok terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Pemahaman terhadap pendidikan jasmani dipengaruhi oleh faktor pengetahuan. Dalam faktor pengetahuan ada beberapa hal yang mempengaruhi yaitu Faktor internal seperti kepribadian pengalaman motivasi nilai-nilai dan sebagainya yang tak dapat dihindari pengaruhnya terhadap pengetahuan dan selanjutnya akan membentuk pemahaman siswi tentang pendidikan jasmani. Faktor eksternal salah satunya adalah keragaman materi pendidikan jasmani yang dipelajari juga menyebabkan perbedaan penyerapan pemahaman terhadap materi pendidikan jasmani secara keseluruhan. Pemahaman terhadap pendidikan jasmani dapat diukur melalui indikator pengertian dan tujuan pendidikan jasmani dengan menggunakan angket. Pengukuran dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan memberikan skor terhadap pemahaman siswi mengenai sejumlah pertanyaan tentang pendidikan jasmani.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) > S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/49404

Actions (login required)

View Item View Item