Studi tentang faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di MAN 3 Malang / Yopi Rachman Topandi - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi tentang faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di MAN 3 Malang / Yopi Rachman Topandi

Topandi, Yopi Rachman (2009) Studi tentang faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di MAN 3 Malang / Yopi Rachman Topandi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di MAN 3 Malang. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MAN 3 Malang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis sebanyak 50 siswa pembina kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis dan Kepala MAN 3 Malang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa kebijakan sekolah memberikan tempat dan waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis tetapi untuk sarana berupa raket dan kok sekolah tidak menyediakan. Kemudian dari rutinitas kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis ternyata pelatih tidak bisa selalu hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan karena banyaknya kegiatan di luar sekolah. Apabila ada kegiatan sekolah yang menggunakan lapangan bulutangkis pada saat jadwal ekstrakurikuler bulutangkis maka ekstrakurikuler bulutangkis diliburkan. Kata Kunci faktor yang mempengaruhi ekstrakurikuler bulutangkis Pengembangan potensi siswa tentunya tidak hanya dapat dikembangkan hanya melalui pendidikan intrakurikuler namun pendidikan ekstrakurikulerpun memiliki peranan yang besar pula. Pendidikan kemandirian kedisiplinan dan keterampilan serta pengembangan diri juga bisa diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler. Mengingat pentingnya kegiatan ekstrakurikuler semestinya sekolah memperhatikan program ekstrakurikuler dengan sungguh-sungguh. Upaya ini dapat dilakukan secara komprehensif dengan melalui pembinaan ekstrakurikuler dalam berbagai bidang sesuai dengan bakat dan minat siswa penunjukan guru pembina yang sesuai dengan kemampuan serta kesungguhan dalam membina penentuan program yang jelas dari masing-masing bidang ekstrakurikuler serta evaluasi secara berkelanjutan. Dalam hal ini diperlukan sosialisasi terhadap ekstrakurikuler dari pihak sekolah agar siswa menjadi beminat dan lebih antusias terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Tidak bisa disangkal bahwa dalam belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga penting bagi siswa untuk mengetahui faktor-faktor tersebut. Hal ini juga lebih penting tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi seorang guru di dalam mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sehingga dapat terjadi proses belajar mengajar yang optimal. Menurut Slameto (2003 54-71) Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar antara lain Bakat minat motivasi dan tingkat kecerdasan seseorang. Di samping faktor-faktor tersebut masih banyak faktor faktor dari luar yang erat hubungannya dengan belajar misalnya keadaan keluarga lingkungan tempat tinggal faktor pengajar kurikulum strategi belajar mengajar metodologi pengajaran dan media pengajaran. Kebijakan Sekolah Faktor kebijakan sekolah merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Kebijakan sekolah ini mencakup program pengembangan diri siswa dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis alokasi dana untuk pembina kegiatan ekstrakurikuler alokasi dana untuk prasarana kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis dan pemberian jadwal kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Menurut Depdiknas (2001 12) menyebutkan bahwa keberhasilan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu banyak ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam melakukan berbagai terobosan untuk memberdayakan bakat dan minat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler . Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh kebijakan-kebijakan sekolah sehingga bakat dan minat siswa dapat tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Sebagai implikasi dari kebijakan tersebut kegitan ekstrakurikuler bulutangkis harus didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah sebagai penanggungjawab dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah. Sarana dan Prasarana Faktor sarana dan prasarana tidak dapat dipungkiri adalah salah satu hal yang penting dalam kelangsungan kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Dalam hal ini yang dibutuhkan untuk kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis adalah lapangan bulutangkis net raket dan kok. Sarana dan prasarana tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis karena dengan adanya prasarana lapangan bulutangkis di lingkungan sekolah memudahkan siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis. Dalam bukunya Sutisna (1989 67) mengatakan ekstrakurikuler sebagai program tambahan sekolah juga menyediakan fasilitas seperti lapangan dan bangunan khusus tempat olahraga dan kesenian . Disini sudah jelas bahwa sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan tanggungjawab dari sekolah. Pembina Ekstrakurikuler Bulutangkis Proses belajar mengajar terjadi antara guru/pelatih dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Dalam hal ini pembina ekstrakurikuler bulutangkis diharapkan mampu menjalin hubungan yang baik dengan siswa. Selain itu yang harus diperhatikan oleh sekolah dalam menunjuk pembina ekstrakurikuler bulutangkis adalah kemampuan serta keterampilan dalam permainan bulutangkis kemauan yang tinggi dan kesanggupan dalam melatih ekstrakurikuler bulutangkis sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar Slameto (2003 65). Dalam menunjuk pembina ekstrakurikuler bulutangkis hendaknya sekolah benar-benar selektif dan profesional sehingga akan tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi bila pembina ekstrakurikuler bulutangkis kurang menguasai materi sehingga penyajiannya menjadi tidak jelas. Siswa Faktor yang mempengaruhi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis berikutnya adalah siswa. Dalam hal ini mencakup minat dukungan orang tua tugas sekolah jarak rumah ke sekolah dan pembelajaran intrakurikuler sekolah. Minat siswa besar pengaruhnya dalam pelaksanaan ekstrakurikuler bulutangkis karena jika ekstrakurikuler yang diikuti tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh para siswa yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan Sarifudin dan Asmuni (1982 14). Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler hendaknya dapat diatur berdasarkan atas kebutuhan para siswa menunjang program intrakurikuler bermanfaat di masyarakat dan dukungan dari sekolah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) > S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 02 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/49399

Actions (login required)

View Item View Item