Keefektifan penerapan andragogi (studi kasus keberlangsungannya di Program Pelatihan "Sekolah Demokrasi" yang dilaksanakan Averroes Community) / Bangun Setiyawan Nugroho - Repositori Universitas Negeri Malang

Keefektifan penerapan andragogi (studi kasus keberlangsungannya di Program Pelatihan "Sekolah Demokrasi" yang dilaksanakan Averroes Community) / Bangun Setiyawan Nugroho

Nugroho, Bangun Setiyawan (2010) Keefektifan penerapan andragogi (studi kasus keberlangsungannya di Program Pelatihan "Sekolah Demokrasi" yang dilaksanakan Averroes Community) / Bangun Setiyawan Nugroho. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Program pelatihan Sekolah Demokrasi adalah program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan nonformal dengan bentuk kegiatan pelatihan dan peserta didiknya adalah orang dewasa. Program pelatihan Sekolah Demokrasi dalam kegiatan pendidikannya menggunakan pendekatan tersendiri yaitu dengan pendidikan orang dewasa (andragogi). Program pelatihan Sekolah Demokrasi merupakan program pelatihan demokrasi yang diselenggarakan oleh Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) dan didukung oleh Netherlands Institute for Multi-Party Democracy (NIMD). KID menyakini nilai-nilai universal demokrasi seharusnya operasional dalam konteks budaya lokal. Maka dari itu KID bekerja sama dengan mitra lokal dalam penyelenggaraan program pelatihan Sekolah Demokrasi di lima provinsi yaitu Jawa Timur Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan Banten dan Sumatera Selatan. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah program pelatihan Sekolah Demokrasi yang diselenggarakan di Jawa Timur oleh KID dengan menunjuk Averroes Community sebagai lembaga pelaksananya. Program pelatihan Sekolah Demokrasi yang diselenggarakan Averroes Community telah terlaksana di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Penerapan andragogi dalam program pelatihan Sekolah Demokrasi berdampak pada proses interaksi antar sesama peserta dan antara peserta dengan nara sumber serta fasilitator sebagai demos atau warga masyarakat yang sedang bertransformasi sehingga proses pembelajarannya menjadi lebih demokratis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan andragogi di program pelatihan Sekolah Demokrasi mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan andragogi di program pelatihan Sekolah Demokrasi dan mengetahui alasan andragogi sebagai faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di program pelatihan Sekolah Demokrasi . Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik penggalian data yang digunakan adalah wawancara observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data display data dan mengambil kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan andragogi di program pelatihan Sekolah Demokrasi masih kurang efektif karena disebabkan terbatasnya keterlibatan peserta dalam diagnosis kebutuhan belajar pem-formulasian tujuan perencanaan dan pengembangan model umum dan penetapan materi dan teknik pembelajaran. Masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan andragogi di program pelatihan Sekolah Demokrasi yaitu tidak ada hukuman bagi peserta yang melanggar kontrak belajar fasilitator dalam mengembangkan metode belajar kurang variatif beberapa peserta minat membacanya rendah adanya konstruksi budaya tua-muda yang masih kental beberapa narasumber tidak menempatkan sebagai teman belajar latar belakang sebagian peserta memiliki eksistensi pribadi yang kuat beberapa peserta belum terbiasa dengan dunia penyampaian ide dan ada permasalahan individu antar peserta. Andragogi sebagai faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran di program pelatihan Sekolah Demokarasi karena andragogi merupakan konsep belajar yang tidak hanya berorientasi pada pengetahuan semata konsep belajar yang mengakomodir pengalaman peserta memungkinkan pembelajaran yang tidak bernuansa hegemonik memungkinkan orientasi belajar peserta berbasiskan pada pemecahan permasalah-an demokrasi membantu terwujudnya pembelajaran yang berbasis komunitas menstimulus lahirnya budaya kritis transformatif memungkinkan pembelajaran yang partisipatif memungkinkan pembelajaran yang tidak saklek dengan rencana belajar mampu mensinergiskan antara tujuan program dengan motif peserta berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kualitas peranan sosial dan mampu menjembatani antara teori dengan realitas lapangan. Andragogi sebagai faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di program pelatihan Sekolah Demokarasi karena andragogi berpotensi melahirkan konflik dapat berhasil jika pesertanya memiliki motif untuk belajar dan berkomitmen tidak memungkinkan memaksa peserta untuk membaca belum efektif dalam menghadapi peserta yang heterogen dan tidak dapat diterapkan secara efektif dalam waktu yang singkat. Saran dalam penelitian ini adalah pelaksana program pelatihan dapat mempertimbangkan perubahan nama Sekolah Demokrasi menjadi Pelatihan Demokrasi pelaksana lebih melibatkan peserta dalam diagnosis kebutuhan belajar pemformulasian tujuan perencanaan dan pengembangan model umum dan penetapan materi dan teknik pembelajaran. Selain itu pelaksana program dalam penerapan andragogi hendaknya lebih tegas khususnya dalam menjalankan kontrak belajar. Fasilitator hendaknya terus mengembangkan metode-metode pembelajaran dan keterampilan memfasilitasi. Peserta hendaknya mengikuti program pelatihan Sekolah Demokrasi dengan lebih bertanggung jawab dan komitmen untuk menjalankan kewajibannya. Peneliti lanjut dapat memper-timbangkan hasil kajian ini dalam mengadakan penelitian yang serupa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S1 Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/4796

Actions (login required)

View Item View Item