Pengembangan motorik halus anak hiperaktif melalui bermain konstruktif (studi kasus di PAUD Lestari Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang) / Silvia Dian Ani Pratiwi - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan motorik halus anak hiperaktif melalui bermain konstruktif (studi kasus di PAUD Lestari Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang) / Silvia Dian Ani Pratiwi

Pratiwi, Silvia Dian Ani (2010) Pengembangan motorik halus anak hiperaktif melalui bermain konstruktif (studi kasus di PAUD Lestari Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang) / Silvia Dian Ani Pratiwi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Pratiwi Silvia Dian Ani. 2009. Pengembangan Motorik Halus Anak Hiperaktif melalui Bermain Konstruktif (Studi Kasus di PAUD Lestari Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang). Skripsi Program Studi Pendidikan Luar Sekolah. FIP Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H. S. Mundzir M.Pd. Pembimbing (II) Drs. Kentar Budhojo M.Pd Kata kunci Pengembangkan Motorik Halus Anak Hiperaktif Bermain Konstruktif Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku anak hiperaktif dalam bermain konstruktif pengembangan motorik halus pada anak hiperaktif dan bermain konstruktif untuk mengembangkan motorik halus pada anak hiperaktif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah PAUD Lestari Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan Kualitatif dengan rancangan penelitian Deskriptif. Metode yang dipakai peneliti adalah metode observasi wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2009. Hasil penelitian menunjukkan perilaku anak hiperaktif dalam bermain konstruktif diketahui bahwa terdapat 1 (satu) anak hiperaktif di PAUD Lestari yaitu bernama Iqbal. Jenis permainan konstruktif yang digunakan yaitu 1) bermain play dough membuat Iqbal terlatih konsentrasinya namun masih belum sabar menunggu giliran dan bersikap destruktif. Dia bisa duduk tenang serta mampu membuat bentuk yang variatif 2) ketika meronce Iqbal masih belum sabar menunggu giliran dan terkadang mengganggu temannya tanpa alasan yang jelas. Konsentrasinya mudah terganggu serta terkadang menunjukkan sikap menentang akan tetapi dia tidak menunjukkan sikap destruktif 3) tingkat perhatian Iqbal saat bermain puzzle tidak lama dia belum sabar menunggu giliran dan seringkali bersikap destruktif dan menunjukkan sikap menentang. Perilaku Iqbal dipengaruhi karena kurangnya pengawasan dari orang tua dalam setiap kegiatan bermainnya. Iqbal dapat dengan mudah menerima informasi apabila dilakukan menggunakan sarana-sarana edukatif. Pengembangan motorik halus pada anak hiperaktif sebelum anak-anak menggunakan pensil guru di PAUD Lestari memberikan rangsangan belajar melalui aktivitas bermain yakni 1) ketika bermain bermain play dough jari-jemarinya mulai terampil untuk membuat aneka bentuk yang lebih bervariatif dan unik Iqbal juga tidak membutuhkan motivasi dari guru 2) motivasi Iqbal untuk meronce sangat bervariatif tergantung pada perasaannya pada saat itu. Pada saat Iqbal mencoba memasukkan potongan sedotan ke dalam tali koordinasi tangan dan matanya akan terlatih. Perkembangan hasil karya Iqbal ketika meronce pola untaian sudah mulai beraturan 3) bermain puzzle dapat melatih koordinasi tangan dan mata serta pikirannya dalam menyusun kepingan puzzle dengan cara mencocokkan potongan gambar membentuk gambar yang utuh. Dia sudah mampu menyusunnya sendiri bagian tepi potongan puzzle tersebut dan mulai mau bekerja sama dengan temannya. Namun dia masih membutuhkan motivasi untuk menyusun puzzle menjadi sebuah gambar 4) perkembangan Iqbal dalam kegiatan mewarnai sudah lebih cemat dan detail terhadap setiap pola gambar yang berbeda serta dia mulai pelan-pelan saat mewarnai sehingga tidak keluar garis. Sedangkan motivasi Iqbal saat mewarnai terkadang masih membutuhkan penanganan khusus 5) perkembangan hasil tulisan Iqbal sudah mulai jelas bentuk huruf dan angkanya serta caranya memegang pensil juga tidak dengan menggenggam. Namun Iqbal masih membutuhkan motivasi perhatian dan pengarahan dari guru. Bermain konstruktif untuk mengembangkan motorik halus pada anak hiperaktif 1) play dough merupakan kegiatan bermain yang dapat melatih Iqbal dalam membedakan permukaan serta membantu mengembangkan otot-otot kecil pada tangan dan pergelangan 2) meronce dapat membantu kestabilan motorik halus Iqbal ketika akan memasukkan potong-potongan sedotan ke dalam tali. Kestabilan dalam memegang tali dan sedotan dapat digunakan untuk melatih keterampilan motorik halus 3) bermain puzzle memerlukan penggunaan keterampilan motorik halus yaitu ketika Iqbal memegang dan mencocokkan kepingan puzzle ke tempatnya untuk menjadi sebuah gambar dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya. Mengembangkan motorik halus memerlukan latihan bermain konstruktif dapat yang digunakan sebagai stimulus untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan 1) bisa memberikan tambahan informasi dan keilmuan dibidang PAUD serta dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perkembangan anak khususnya anak usia dini 2) guru perlu memahami karakteristik dan mengadakan pemeriksaan lebih lanjut apabila ada anak didik yang memiliki perilaku berbeda jika dibandingkan dengan anak didik lainnya 3) sebelum guru memberikan aktivitas menulis sebaiknya anak didik mendapatkan latihan-latihan untuk mengembangkan jari-jemarinya dan menggunakan bahan main yang berbeda-beda 4) bermain adalah metode yang paling tepat untuk anak prasekolah dalam mengembangkan semua aspek kecerdasannya sedini mungkin.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S1 Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/4792

Actions (login required)

View Item View Item