Peran pendidik PAUD dalam mengenfdalikan perilaku emosional anak usia dini (Kasus di Pendidikan anak usia dini Singhasari Malang) / Yunan Ali Fikri Ananda - Repositori Universitas Negeri Malang

Peran pendidik PAUD dalam mengenfdalikan perilaku emosional anak usia dini (Kasus di Pendidikan anak usia dini Singhasari Malang) / Yunan Ali Fikri Ananda

Ananda, Yunan Ali Fikri (2008) Peran pendidik PAUD dalam mengenfdalikan perilaku emosional anak usia dini (Kasus di Pendidikan anak usia dini Singhasari Malang) / Yunan Ali Fikri Ananda. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ananda Fikri Ali Yunan.2008. Peran pendidik PAUD dalam mengendalikan Perilaku Emosional Anak Usia Dini kasus di PAUD Singhasari Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing I Drs. Kentar Budhojo M.Pd Pembimbing II Drs. Muchsin Zain. Kata Kunci Peran Pendidik Perilaku Emosional Anak Usia Dini. Usia dini amat menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Sebab pada usia ini dasar-dasar kepribadian anak telah terbentuk. Pada masa itu anak-anak mengalami salah satu krisis yang disebut krisis pembentukan dasar-dasar kepribadian. Jika pada masa itu mereka mendapat pendidikan yang benar akan terbentuk dasar-dasar kepribadian yang kuat. Sebaliknya jika mendapat pendidikan yang salah maka akan terbentuk dasar kepribadian yang tidak baik. Usia dini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian yang akan memberi warna ketika seorang anak kelak menjadi dewasa. Pada saat ini terbentuknya dasar kemampuan penginderaan berfikir dan pertumbuhan standar moral juga berawal dan mecapai identitasnya pada masa ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa sikap kebiasaan dan perilaku yang dibentuk selama tahun-tahun awal sangat menentukan seberapa jauh seseorang berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka dewasa. Usia dini disebut sebagai masa kritis dan sensitif yang akan menentukan sikap nilai dan pola perilaku seseorang di kemudian hari dimasa kritis potensi dan kecenderungan serta kepekaan seseorang akan mengalami aktualisasi apabila mendapat rangsangan yang tepat. Namun apabila kesempatan emas ini terlewatkan maka perkembangan dan pertumbuhan anak tidak akan maksimal. Ketika anak memasuki usia sekolah dan mulai masuk sekolah anak mulai mengawasi dan mempercayai tindakan yang berada di sekitarnya. Terutama yang paling berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak adalah perlakuan guru terhadap anak usia dini apakah memotivasi mereka atau malah menurunkan keberanian dan kepercayaan diri anak usia dini. Pentingnya perilaku guru dalam mengendalikan perilaku emosional anak yang mengganggu temannya atau suasana belajar. Dimana guru mampu memberikan contoh yang baik dan arahan yang tepat bagi perkembangan kecerdasan emosional anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif yang diarahkan untuk mengetahui secara empirik tentang gejala-gejala fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai keefektifan perilaku pendidik dalam mengendalikan perilaku emosional anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pendidik PAUD Singhasari dalam mengendalikan perilaku emosional anak usia dini sesuai dengan pengembangan atau pembelajaran emosi pada anak pra sekolah. (Tartila Tartusi (1997) dan Zirly Fera Jamil (2002)). Perilaku guru dan perlakuan guru tehadap anak telah disesuaikan dengan karakteristik emosi anak usia dini sehingga aspek perkembangan karakteristik dan kebutuhan anak terakomodasi secara optimal. Pendidik sebagai pembimbing dan pengarah perkembangan diri anak diharapkan mau dan mampu dalam mengarahkan anak usia dini. Dalam tugasnya mengembangkan kecerdasan emosional guru harus mampu memahami karakteristik emosional anak usia dini setelah guru mampu memahami kemudian menyusun solusi yang cerdas dan tepat untuk menyelesaikan masalah perkembangan emosi anak. Sehingga perilaku emosional anak yang mengganggu bisa diarahkan ke arah yang lebih baik lagi demi menciptakan anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional. Dari penelitian ini dapat diberikan saran Pendidik sebagai pembimbing dan pengarah perkembangan diri anak diharapkan mau dan mampu dalam mengarahkan anak usia dini. Dalam tugasnya mengembangkan kecerdasan emosional guru harus mampu memahami karakteristik emosional anak usia dini setelah guru mampu memahami kemudian menyusun solusi yang cerdas dan tepat untuk menyelesaikan masalah perkembangan emosi anak. Sehingga perilaku emosional anak yang mengganggu bisa diarahkan ke arah yang lebih baik lagi demi menciptakan anak yang memiliki kecerdasan sosial-emosional.Hendaknya lembaga mempunyai aturan-aturan yang jelas dalam menyusun program kegiatan belajar anak. Salah satu hal yang dirasa penting adalah membuat keputusan bahwa orang tua hanya boleh mendampingi di luar sekolah ketika anak di dalam tanggung jawab pihak sekolah. Demi tercapainya hasil yang maksimal dalam pengembangan anak secara sosial-emosional maupun secara keseluruhan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S1 Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Dec 2008 04:29
Last Modified: 09 Sep 2008 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/4775

Actions (login required)

View Item View Item