Hambatan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran keaksaraan fungsional di Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Muhamad Yasin - Repositori Universitas Negeri Malang

Hambatan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran keaksaraan fungsional di Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Muhamad Yasin

Muhamad Yasin (2010) Hambatan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran keaksaraan fungsional di Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang / Muhamad Yasin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Salah satu alternatif untuk mendorong kelompok-kelompok buta aksara agar telibat dalam proses pembangunan adalah dengan memberikan pelayanan pendidikan yang khusus ditujukan pada mereka. Adanya pelayanan pendidikan keaksaraan memungkinkan kelompok buta aksara yang ada di kota dan pedesaaan mempunyai kesempatan untuk mengusai kemampuan (1) pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi (2) pengetahuan dan keterampilan berproduksi (3) Pengetahuan dan keterampilan dasar. Alasan dilakukanya penelitian pada kelompok pembelajaran keaksaraan ini adalah peneliti ingin mengetahui secara jelas mengapa dalam pelaksanaan praktek keterampilan antara warga dan tutor sering swadaya untuk menutupi kekurangan dana prakteknya serta beberapa hal yang menyebabkan anggota kelompok tidak sempat memanfaatkan peralatan praktek ataupun kelompok tidak mendapatkan bantuan peralatan keterampilan seperti halnya kelompok lain. Berdasar latar belakang tersebut tujuan peneliti ini ingin mengetahui secara jelas tentang (1) kondisi psikologis (2) kondisi fisik (3) kondisi sosiologis (4) kondisi lingkungan fisik dan (5) kondisi ekonomi yang menjadi hambatan peserta dalam mengikuti kegiatan belajar keaksaraan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskritif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penggunaan studi kasus dimaksudkan agar penelitian ini lebih terfokus untuk mengetahui hambatan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran keaksaraan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan (1) wawancara yang digunakan untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang menjadi hambatan atau menyulitkan warga ketika mengikuti proses belajar secara langsung (2) observasi untuk mengetahui bagaimana suasana proses pembelajaran dilakukan (3) dokumentasi untuk memperoleh data mengenai nama-nama peserta belajar tutor jadwal atau materi pembelajaran serta untuk menggali informasi yang sifatnya berupa catatan-catatan dari tutor. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan diskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada dua kelompok pembelajaran keaksaraan fungsional di Desa Sitirejo kec. Wagir yaitu kelompok melati tiga dan lima yang mana peneliti telah mengenal dekat dua kelompok pembelaran ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa hambatan selama peserta mengikuti kegiatan belajar keaksaraan. Namun tidak semua tutor dan peserta belajar bahwa yang mereka alami adalah merupakan suatu hambatan yang mempengaruhi keberhasilan melakukan kegiatan belajar. Jenis hambatan yang dialami kelompok keaksaraan ini adalah pada aspek kondisi psikologis kondisi fisik kondisi sosiologis dan terutama kondisi lingkungan fisik serta ekonomi (dalam hal pembiayaan praktek keterampilan) yang paling mereka rasakan. Mereka sebagai peserta belajar dan tutor belum bisa untuk mengatasi hambatan tersebut karena keterbatasan kemampuan biaya dan sarana. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hambatan belajar pada kondisi psikologis yaitu kemampuan peserta memahami materi saat tutor menerangkan dengan intonasi cepat. Kondisi fisik peserta yaitu tubuh yang sakit dan kondisi badan yang kurang fit terhadap konsentrasi belajar peserta. Kondisi lingkungan fisik yaitu belajar yang tidak ada meja atau kursi. Ekonomi yaitu pembiayaaan praktek keterampilan dan keterbatasan peralatan praktek yang bisa digunakan oleh warga. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan untuk mengatasi hambatan kondisi psikologis perlunya seorang tutor kontrol suara dan intonasi yang tepat agar peserta lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Untuk mengatasi hambatan kondisi fisik peserta hendaknya seorang tutor tidak selalu memaksakan kehendak pada peserta tapi peserta lebih dihargai alasan dan pendapatnya. Untuk mengatasi hambatan kondisi lingkungan fisik yaitu perlunya antara pemerintah kususnya Diknas menjalin kerjasama yang bagus dengan perangkat Desa untuk melengkapi kekurangan sarana belajar peserta. Untuk mengatasi hambatan ekonomi pemerintah hendaknya menyediakan atau memberikan bantuan biaya operasional dan peralatan yang merata pada masing-masing anggota kelompok dengan pemonitoran yang bagus supaya tepat kesasaran.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S1 Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/4762

Actions (login required)

View Item View Item