Dewi, Monica Dian Kartika (2018) Pengaruh diameter baja dan ketebalan lem perekat terhadap kuat cabut sambungan glued in rod pada bambu laminasi / Monica Dian Kartika Dewi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
vi ABSTRAK Dewi Monica Dian Kartika. 2018. Pengaruh Diameter Baja dan Ketebalan Lem Perekat terhadap Kuat Cabut Sambungan Glued in Rod pada Bambu Laminasi. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Karyadi M.P. M.T. (II) Dr. Nindyawati S.T. M.T. Kata Kunci Bambu Laminasi Glued in Rod Kuat Cabut Pola Kerusakan Selip Bambu laminasi merupakan bahan pengganti kayu yang telah banyak dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan. Namun penelitian tentang sambungan pada bambu laminasi sangat terbatas sehingga perlu dilakukan berbagai penelitian terkait. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menggunakan alat sambung tradisional dimana pada pelaksanaannya memilki berbagai kekurangan. Glued in rod merupakan salah satu inovasi sambungan yang dapat digunakan pada bambu laminasi. Pada penelitian ini dilakukan uji kuat cabut sambungan glued in rod bambu laminasi dengan variasi yang digunakan yaitu diameter thread rod (8 10 12 mm) dan ketebalan lem (2 3 4 mm). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari diameter thread rod dan ketebalan lem terhadap kekuatan dari sambungan glued in rod nilai selip dan pola kerusakan yang terjadi pada sambungan tersebut. Bambu yang digunakan untuk laminasi merupakan jenis bambu petung dengan dimensi benda uji yaitu 100 x 100 x 100 mm. Sedangkan thread rod yang digunakan terdiri dari tiga ukuran berbeda yaitu 8 10 12 mm dengan mutu baja berturut-turut 357 MPa 353 MPa dan 470 MPa. Selain itu lem epoksi merk Sikadur 372 digunakan sebagai pengikat antara bambu laminasi dengan baja pada lubang yang telah dibor. Pengujian pada penelitian ini merupakan pegujian pull out yang dilakukan dengan Universal Testing Machine (UTM). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar lubang yang dibor (interface bambu laminasi dan bambu) maka kekuatan sambungan akan semakin meningkat. Dimana pada penelitian ini sambungan yang memiliki kekuatan paling tinggi terdapat pada variasi diameter 12 mm dan ketebalan lem 4 mm dengan nilai sebesar 21 17 kN. Sedangkan hasil selip tidak dipengaruhi oleh diameter thread rod dan ketebalan lem. Selain itu dari 45 benda uji pada penelitian ini mengalami pola kerusakan tipe I dimana kerusakan terjadi pada interface bambu laminasi dan tebal lem. Dari hasil pola kerusakan juga diperoleh bahwa perilaku pada sambungan glued in rod penelitian ini bersifat brittle.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Aug 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/45459 |
Actions (login required)
View Item |