Syarifuddin, Achmad (2018) Penggunaan limbah styrofoam sebagai bahan aditif aspal pada campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) ditinjau dari karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) / Achmad Syarifuddin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
v ABSTRAK Syarifuddin Achmad. 2018. Penggunaan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Aditif Aspal pada Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) Ditinjau dari Karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS).Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Pranoto S.T. M.T (II) Drs. Boedi Rahardjo M.Pd. M.T. Kata kunci limbah styrofoam bahan aditif campuran HRS-WC parameter Marshall IKS HRS-WC merupakan lapisan aus permukaan jalan yang berinteraksi langsung dengan beban kendaraan akibatnya lapisan ini mudah mengalami kerusakan seperti retak dan timbulnya alur plastis. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas campuran yaitu memberi bahan tambah (aditif). Sehingga penelitian ini menggunakan limbah styrofoam sebagai bahan tambah dalam kontruksi perkerasan jalan pada campuran HRS-WC terhadap parameter Marshall dan IKS. Styrofoam memiliki sifat yang sama dengan aspal yaitu thermoplastik yang menjadi salah satu alasan dijadikan bahan tambah. Nilai IKS diketahui dengan melakukan perendaman benda uji pada water bath dengan suhu 60 730 C selama 30 menit dan 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendiskripsikan karakteristik bahan penyusun campuran HRS-WC (2) Mendiskripsikan kadar styrofoam optimum pada campuran HRS-WC berdasarkan parameter Marshall dan (3) Mendeskripsikan Indeks Kekuatan Sisa berdasarkan kadar styrofoam optimum. Penelitian diawali dengan melakukan pemilihan bahan uji meliputi (1) Agregat (2) Filler dan (3) Aspal Pen. 60/70. Apabila bahan uji telah memenuhi spesifikasi bahan agregat dan aspal dilakukan pembuatan benda uji dengan kadar aspal 6% 6 5% 7% 7 5% dan 8%. Benda uji tersebut kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO). Proses selanjutnya adalah pembuatan benda uji KAO dengan penambahan bahan aditif berupa styrofoam dengan kadar sebesar 0% 4% 8% 12% 16% dan 20% terhadap berat aspal dengan metode kering untuk menetukan kadar styrofoam optimum dilakukan pengujian Marshall terhadap benda uji tersebut. Proses terakhir membuat benda uji untuk parameter IKS dilakukan perendaman pada water bath dengan suhu 60 730 C selama 30 menit dan 24 jam dan kemudian dilakukan pengujian Marshall . Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Karakteristik bahan penyusun campuran HRS-WC yaitu aspal dan agregat telah memenuhi spesifikasi (2) Kadar styrofoam optimum adalah pada kadar 12% dengan nilai yang memenuhi spesifikasi marshall dilihat dari nilai stabilitas flow MQ VIM VMA dan VFA serta (3) Nilai IKS dengan penambahan styrofoam lebih tinggi yaitu sebesar 96 05% dibandingkan tanpa styrofoam yaitu sebesar 94 22% dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa benda uji dengan penambahan styrofoam dapat meningkatkan kekuatan campuran terutama ketahanan terhadap air serta nilai durabilitas standar atau IKS.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Aug 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/45455 |
Actions (login required)
View Item |