Prastyo, Satriyo Agus Adi (2018) Pengaruh Penambahan Bakteri Bacillus Cereus dan Bakteri Bacillus Subtilis dengan Metode Vaskular dalam Proses Self Healing Concrete Terhadap Kapasitas Beban Lentur Balok Mortar / Satriyo Agus Adi Prastyo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Prastyo Satriyo A.A. 2018. Pengaruh Penambahan Bakteri Bacillus Cereus dan Bakteri Bacillus Subtilis dengan Metode Vaskular dalam Proses Self Healing Concrete Terhadap Kapasitas Beban Lentur Balok Mortar. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ir. B. Sri Umniati M.T. (II) Anie Yulistyorini S.T. M.Sc. Ph.D Kata Kunci Biological Self Healing Concrete Bacillus Cereus Bacillus Subtilis Vascular Based Self-Healing Penggunaan beton sebagai bahan konstruksi di pilih karena beton mempunyai kelebihan yang menonjol dibanding bahan lain diantaranya beton mempunyai kuat tekan tinggi. Tetapi sering ditemukan masalah dalam pelaksanaan pembuatan beton salah satunya kerusakan pada material beton adalah retakan. Salah satu contoh keretakan adalah retak mikro yang berarti garis-garis pecahan pada struktur beton yang relatif panjang dan sempit. Penyebab terjadinya retak mikro pada saat proses perawatan beton kapasitas beban yang berlebih saat proses penguapan air dan faktor cuaca. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan secara tepat untuk mengatasi masalah kerusakan yang terjadi pada beton. Biological self healing concrete atau sering disebut dengan kemampuan beton dalam menutupi retak yang memanfaatkan mikroorganisme adalah salah satu dari ide inovatif ataupun gagasan inovatif tentang perawatan infrastruktur sipil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kuat lentur maksimal sebelum dan sesudah balok mortar semen diretakkan menggunakan mortar semen biasa campuran vaskular bakteri bacillus cereus dan bakteri bacillus subtilis. Mikroorganisme yang ditambahkan dalam campuran mortar berbentuk vaskular dan berbahan dari kombinasi akrilik dengan bakteri bacillus cereus dan bacillus subtilis. Vaskular bakteri aktif ketika pecah akibat kerusakan mekanisme self healing dipicu melalui pelepasan dan reaksi dari agen penyembuhan di wilayah retak beberapa agen bereaksi ketika kontak dengan uap air dan udara. Penelitian ini menggunakan variasi jumlah channel bakteri sebanyak 1 2 3 channel dan diameter vaskular bakteri dengan ukuran 2 3 4 mm. Spesimen balok mortar dicetak dengan ukuran 40x40x160 mm dengan memadukan jumlah channel dan diameter channel. Pembuatan spesimen sebanyak 3 buah untuk kontrol dan 2 buah disetiap kombinasi jumlah channel dan diameter. Pengujian telah dilakukan pada kuat lentur sebelum spesimen diretakkan pada umur 28 hari setelah spesimen diretakkan pada umur 21 hari dan SEM 21 hari sejak penelitian ini dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penambahan vaskular bakteri berpengaruh terhadap kuat lentur maksimal sebelum diretakkan pada jenis 1 channel berdiameter 2 mm vaskular bakteri bacillus cereus 6 47 N dan bakteri bacillus subtilis 7 03 N. Sedangkan kuat lentur spesimen balok mortar normal 7 34 N. Kuat lentur maksimal sesudah diretakkan pada jenis 3 channel berdiameter 4 mm vaskular bakteri bacillus cereus 0 45 N dan bakteri bacillus subtilis 0 48 N. Pengujian Scanning electron microscopy menunjukkan hasil agen biological self healing concrete dapat bekerja sempurna ketika berumur 21 hari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 23 May 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/45419 |
Actions (login required)
View Item |