Azizah, Iradatul (2016) Evaluasi kontrol kualitas dan mutu beton menggunakan SNI 03-2847-2002; SPC murni; dan SPC modifikasi / Iradatul Azizah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Azizah Iradatul 2016. Evaluasi Kontrol Kualitas dan Mutu Beton Menggunakan SNI 03-2847-2002 SPC Murni dan SPC Modifikasi Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Sonny Wedhanto M.T. (II) Puput Risdanareni S.T. M.T. Kata Kunci Evaluasi Mutu Beton Statical Process Control SNI-03-2847-2002 Capability process Beton merupakan material dasar yang diperlukan dalam berbagai macam pekerjaan konstruksi dan merupakan hasil dari industri manufaktur karena material penyusunnya yang bermacam-macam hal ini menimbulkan variasi dalam mutu beton. Salah satu pedoman untuk mengevaluasi mutu beton adalah SNI 03-2847-2002 namun beberapa peneliti merekomendasikan penggunaan Statical Process Control (SPC) Murni maupun SPC Modifikasi. Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui hasil evaluasi mutu beton menggunakan SNI SPC Murni dan SPC Modifikasi dan (2) mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing metode beserta nilai capability process. Rancangan menggunakan penelitian deskriptif dengan tiga contoh kasus yaitu (1) Proyek Pembangunan Gedung PPG-UM (jumlah sampel 40 buah benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm mutu beton K300 (fc 24 9 MPa)) (2) GWK Pedestal Cultural Park (jumlah sampel 34 buah benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm mutu beton fc 30 MPa) dan (3) Perluasan Lab. Kimia F.MIPA UM (jumlah sampel empat buah benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm mutu beton K250 (fc 20 75 MPa)). Hasil penelitian (1) SNI 03-2847-2002 merupakan metode untuk evaluasi mutu beton yang paling sederhana tetapi tidak dapat menampilkan variasi penyebab khusus yang terjadi dalam proses pembuatan beton (2) SPC Murni merupakan metode evaluasi mutu beton yang kompleks tetapi dapat memunculkan variasi penyebab khusus yang terjadi pada mutu beton metode ini tidak mensyaratkan jumlah minimal subgroup dalam setiap sampel (3) SPC Modifikasi merupakan metode evaluasi yang kurang efektif karena ada persyaratan jumlah minimal subgroup dalam setiap sampel dan prosesnya cukup rumit. Pada perbandingan setiap proyek untuk proyek pertama PPG-UM terdapat dua buah ampel yang tidak memenuhi syarat mutu pertama yaitu K300 (fc 24 9 MPa) serta produksi beton pada proyek ini muncul variasi umum pada prosesnya. Proyek kedua yaitu GWK Pedestal Cultural Park semua sampel memenuhi syarat pertama yaitu fc 30 MPa dan proses produksi beton berjalan dengan baik dan pada proyek ketiga yaitu Perluasan Lab. Kimia UM semua sampel memenuhi persyaratan mutu beton yaitu K250 (fc 20 75 MPa) namun memiliki kualitas yang kurang bagus.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 02 Aug 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/45248 |
Actions (login required)
View Item |