Rante, Nine (2017) Hambatan-hambatan dalam pengendalian material pada pelaksanaan proyek konstruksi / Nine Rante. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Rante Nine. 2017. Hambatan-hambatan Dalam Pengendalian Material Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Skripsi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Made Wena M.Pd. M.T (II) Drs.Priyono. M.Pd. Kata Kunci hambatan pengendalian material proyek konstruksi. Sumber daya adalah hal yang sangat penting dimana tanpa sumber daya maka suatu proyek tidak mungkin dapat berjalan. Menurut Soeharto (1995) bahwa dalam proyek konstruksi material dan peralatan merupakan bagian terbesar dari proyek yang nilainya bisa mencapai 50-60% dari total biaya proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hambatan yang terjadi dalam pengendalian pengadaan material pada tahap proyek konstruksi (2) hambatan dalam pengendalian penyimpanan material pada tahap proyek konstruksi(3) hambatan dalam pengendalian distribusi dan mobilisasi material pada tahap proyek konstruksi (4) hambatan dalam pengendalian limbah material pada proyek konstruksi. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner atau angket. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja dari pihak kontraktor yang pernah/sedang melaksanakan pekerjaan proyek kontruksi di Kabupaten/Kota Malang sesuai dengan data LPJK periode 18 Maret 2014 sampai dengan Oktober 2016. Klasifikasi bangunan gedung dan kualifikasi menengah 1 (M1) dan menengah 2 (M2) sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2014. Teknik pengambilan sample dengan cara probability sampling yaitu Simple Random Sampling atau sample acak sederhana dimana pengambilan sample anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi maka terpilih 16 perushaan dari Kota Malang dan Kabupaten Malang. Hasil menunjukkan (1) hambatan pengadaan material paling tinggi/ sering terjadi adalah penyimpanan dan pengeluaran material dengan rata-rata skor 2 94 atau 24 74% tergolong katagori cukup menghambat. Secara keseluruhan frekuensi hambatan pengadaan material tergolong katagori cukup menghambat dengan rata-rata skor 2 38 atau 24 22% (2) hambatan penyimpanan material paling tinggi/ sering terjadi adalah iklim dan cuaca dengan rata-rata skor 2 88 atau 28 75% tergolong katagori cukup menghambat. Secara keseluruhan frekuensi hambatan penyimpanan material tergolong katagori cukup menghambat dengan rata-rata skor 2 50 atau 25 50% (3) hambatan distribusi dan mobilisasi material paling tinggi/ sering terjadi adalah iklim dan cuaca dengan rata-rata skor 3 00 atau 16 05% tergolong katagori menghambat. Secara keseluruhan frekuensi hambatan distribusi dan mobilisasi material tergolong katagori cukup menghambat dengan rata-rata skor 2 34 atau 23 82% (4) hambatan limbah material paling tinggi/ sering terjadi adalah penanganan material di lapangan dengan rata-rata skor 2 94 atau 14 16% tergolong katagori cukup menghambat. Secara keseluruhan frekuensi hambatan limbah material tergolong katagori menghambat dengan rata-rata skor 2 59 atau 26 45%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Aug 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/44337 |
Actions (login required)
View Item |