Tanjung, Ach. Faisol (2015) Kinerja simpang terhubung bersinyal pada 3 titik ruas jalan (Jl. M.T Haryono, Jl. Mayjen Panjaitan, dan Jl. Soekarno Hatta) Kota Malang / Ach. Faisol Tanjung. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Tanjung Ach. Faisol. 2015. Kinerja Simpang Terhubung Bersinyal pada 3 Titik Ruas Jalan (Jl. MT Haryono Jl. Mayjen Panjaitan dan Jl. Soekarno Hatta) Kota Malang. Skripsi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. H. Sugiyanto S.T. M.T. (II) Pranoto S.T. M.T. Kata kunci kinerja simpang terhubung bersinyal ruas jalan. Kinerja merupakan keadaan untuk mengetahui hasil kerja simpang dengan memperhatikan fungsi dan kemampuan yang ada pada suatu jaringan jalan. Simpang terhubung bersinyal merupakan persimpangan yang menghubungkan antara satu titik simpang dengan titik simpang lainnya. Simpang terhubung bersinyal ini memiliki pengaturan sinyal lampu lalu lintas kurang baik dan kepadatan volume kendaraan cukup besar menimbulkan antrian panjang dan tundaan kendaraan yang cukup besar. Tundaan kendaraan besar dan derajat kejenuhan yang melebihi batas maksimal yang telah ditentukan MKJI. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis di masing-masing kaki simapang bersinal pada jalan M.T. Haryono Jl. Mayjen Panjaitan dan Jl. Soekarno Hatta Kota Malang dan (2) Memberikan alternatif kinerja simpang bersinyal Jalan M.T. Haryono Jl. Mayjen Panjaitan dan Jl. Soekarno Hatta Kota Malang. Perhitungan menggunakan metode MKJI 1997 pada masing-masing pendekat di tiga titik ruas jalan. Survei pengambilan data dilakukan selama 2 hari pada hari kerja dan hari libur. Pembagian waktu dalam satu hari yaitu 3 jam pada pagi hari dan 3 jam pada sore hari. Hasil penelitian dilapangan pada tiga simpang terhubung pada Jl. M.T. Haryono Jl. Mayjen Panjaitan dan Jl. Soekarno Hatta menunjukkan bahwa kapasitas terbesar pada masing-masing simpang di Jl. Soekarno Hatta pada pendekat Utara sebesar 933 smp/jam Jl. M.T. Haryono pada pendekat Barat sebesar 1752 smp/jam dan Jl. Mayjen Panjaitan pada pendekat Barat sebesar 2795 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) pada tiga simpang terhubung bersinyal yang melebihi arus jenuh dengan nilai melebihi 0 85 terletak pada simpang Jl. M.T. Haryono (DS) 0 94 dan Jl. Soekarno Hatta (DS) 0 99. Sedangkan nilai terkecil terletak pada Jl. Mayje Panjaitan dengan (DS) 0 35. Skenario alternatif untuk mengatasi kejenuhan dilakukan pada simpang yang derajat kejenuhannya melebihi nilai 0 85. Pada Jl. M.T. Haryono dilakukan perbaikan geometri dan optimasi waktu siklus dengan memperpanjang waktu siklus dari waktu siklus awal 81 detik menjadi 99 detik dan pelebaran jalan. Dengan perubahan siklus maka tingkat pelayanan yang semula D menjadi C dengan derajat kejenuhan 0 77. Sedangkan pada Jl. Soekarno Hatta skenario alternatif dilakukan dengan perbaikan geometri jalan pemasangan rambu lalu lintas disekitar simpang dan memperpanjang waktu siklus dari waktu siklus awal 108 detik menjadi 99 detik. Dengan perubahan siklus maka tingkat pelaynan yang semula 724 71 menjadi 45 03 dengan derajat kejenuhan derajat kejenuhan 0 89.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Aug 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/44166 |
Actions (login required)
View Item |