Pelaksanaan program praktik industri: studi kasus pada SMK Negeri 6 dan SMK PU Malang / Galih Hadi Setyawarman Saputra - Repositori Universitas Negeri Malang

Pelaksanaan program praktik industri: studi kasus pada SMK Negeri 6 dan SMK PU Malang / Galih Hadi Setyawarman Saputra

Saputra, Galih Hadi Setyawarman (2010) Pelaksanaan program praktik industri: studi kasus pada SMK Negeri 6 dan SMK PU Malang / Galih Hadi Setyawarman Saputra. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Saputra Galih Hadi Styawarman 2009. Pelaksanaan Program Praktik Industri Studi Kasus pada SMK Negeri 6 Malang dan SMK PU Malang. Kata kunci Praktik Industri Pembelajaran Praktik Dengan dilaksanakannya program Praktik Industri di SMK kegiatan pembelajaran praktik dilakukan di sekolah dan di industri. Program Praktik Industri merupakan usaha untuk meningkatkan keterampilan kerja siswa SMK. Walaupun porsi kegiatan pembelajaran praktik jauh lebih besar dari pembelajaran yang bersifat teori mengapa kualitas/kemampuan kerja lulusan SMK masih dianggap belum memadai Tentu hal ini terkait dengan kegiatan pembelajaran praktik di SMK. Berpijak pada uraian di atas maka perlu diteliti tentang kualitas pelaksanaan program pembelajaran praktik di SMK. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan program pembelajaran praktik di SMK Malang Masalah penelitian tersebut dijabarkan menjadi (l) bagaimanalah kualitas perencanaan pembelajaran praktik (2) bagaimanakah kualitas pelaksaan pembelajaran praktik (3) bagaimanakah kualitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran praktik (4) bagaimanakah kualifikasi guru praktik/instruktur industri (5) apakah terdapat perbedaan kualitas pelaksanaan program pembelajaran praktik di SMK Negeri dan SMK Swasta (6) apakah terdapat perbedaan kualitas pelaksanaan program pembelajaran praktik ditinjau dari karakteristik guru praktik Berpijak tujuan penelitian di atas rancangan penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel sekolah adalah teknik random sampling. Dari masing-masing SMK yang menjadi sampel penelitian ini diambil sebagai responden guru dan instruktur industri yaitu guru yang mengajar praktik dan instruktur yang membimbing siswa di industri dengan teknik random sampling. Sedangkan siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas siswa yang mengikuti pembelajaran praktik pada guru yang menjadi sampel ini. Adapun instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data digunakan teknik deskriptif dan untuk menguji hipotesis digunakan teknik uji t-tes untuk sample terpisah dan analisis varian satu jalan dengan taraf siginifikansi 0 05. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut (l) kualitas perencanaan pembelajaran praktik di sekolah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 3 68 sedangkan kualitas perencanaan pembelajaran praktik industri termasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata skor 2 83 (2) Kualitas pelaksanaan pembelajaran praktik di sekolah termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 3 15 sedangkan kualitas pelaksanaan pembelajaran praktik di industri termasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata skor 3 19 (3) kualitas evaluasi pembelajaran praktik di sekolah termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 3 13 sedangkan kualitas pelaksanaan pembelajaran praktik di industri termasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata skor 2 82 (4). Kualifikasi Guru Praktik (a) Ditinjau dari tingkat pendidikan 100% pendidikan S1 sesuai bidangnya (b) Ditinjau dari pengalaman pelatihan 5 tahun terakhir sebanyak 11 orang mengikuti pelatihan 1 kali 7 v orang mengikuti pelatihan 2 sampai 3 kali dan 12 orang guru mengikuti pelatihan diatas 12 kali (c) Ditinjau dari pengalaman mengajar sebanyak 8 orang dengan pengalaman mengajar antara 1 5 tahun 11 0rang dengan pengalaman mengajar antara 5 10 tahun dan 11 orang dengan pengalaman mengajar di atas 10 tahun (5)Terdapat perbedaan kualitas pelaksnaaan program pembelajaran praktik di sekolah antara SMK Negeri dan SMK Swasta (6) Terdapat perbedaan kualitas pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari pengalaman pelatihan profesional yang pernah diikuti. Skor rata-rata guru yang mengikuti pelatihan profesional sebanyak 1 kali adalah 2 95 yang mengikuti pelatihan profesional sebanyak 2 sampai 3 kali adalah 3 51 dan yang mengikuti pelatihan profesional sebanyak lebih dari 4 kali adalah 3 75. demikian pula terdapat perbedaan kualitas pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari pengalaman mengajar guru. Skor rata-rata guru dengan pengalaman mengajar antara 1 sampai 5 tahun adalah 2 87 guru dengan pengalaman mengajar antara 5 sampai 10 tahun adalah 3 40 dan guru dengan pengalaman mengajar diatas 10 tahun adalah 3 78. Mengacu dari beberapa kesimpulan penelitian tersebut diajukan beberapa saran sebagai berikut (l) perencanaan pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun instruktur industri perlu lebih ditingkatkan sehingga dengan demikian proses pelaksanaan pembelajaran praktik di industri dapat ditingkatkan kualitasnya. (2) pelaksanaan pembelajaran praktik baik di sekolah maupun di industri perlu lebih dioptimalkan sehingga siswa-siswa SMK yang telah selesai mengikuti praktik betul-betul memiliki kemampuan profesional yang memadai (3) evaluasi pembelajaran praktik juga masih perlu dioptimalkan dan hasil evaluasi perlu dijadikan pijakan dalam mengembangkan program Praktik Industri pada masa-masa mendatang. (4) temuan penelitian menemukan bahwa ada perbedaan proses pelaksaan program pembelajaran praktik yang dilakukan SMK Negeri dan SMK Swasta. Oleh karena itu disarankan agar ada kerjasama lebih baik antara SMK Negeri dan SMK Swasta dalam merancang melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran praktik kualitas pembelajaran praktik antara SMK Negeri dan Swasta sama. (5) temuan penelitian menemukan bahwa guru yang lebih berpengalaman (dalam mengajar dan mengikuti pelatihan profesional) lebih berkualitas dalam melakukan pembelajaran praktik. Oleh karena itu disarankan perlu ada program yang sistematis untuk memberikan pelatihan profesional pada guru-guru SMK secara berkelanjutan. Dengan demikian kinerja guru-guru SMK akan lebih berkualitas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 18 May 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/43869

Actions (login required)

View Item View Item