Damayanti, Rizky Roswitha (2009) Penggunaan filtrat daun kecubung (Datura metel, Linn) sebagai bahan pengawet terhadap serangan rayap tanah (Subterranean termite) pada kayu keruing (Dipterocarpus, Spp) dengan sistem perendaman dingin / Rizky Roswitha Damayanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Roswitha Damayanti Rizky. 2009. Penggunaan filtrat daun kecubung (Datura Metel linn) sebagai Bahan Pengawet terhadap Serangan Rayap Tanah (Subterranean Termite) pada Kayu Keruing (Dipterocarpus spp) dengan Sistem Perendaman Dingin. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Wahyo Hendarto Yoh. M.T. (2) Drs. Eko Setyawan S.T. M.T. Kata Kunci pengawetan kayu perendaman dingin kayu keruing rayap filtrat daun kecubung Indonesia mempunyai sebagian besar 80 85 % kayu dengan kelas awet rendah (kelas III IV) dan hanya sedikit berkelas awet tinggi. Akan tetapi meskipun sebagian besar tergolong kelas awet rendah kayu kayu tersebut tetap dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi namun tetap melalui proses pengawetan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan filtrat daun kecubung dengan konsentrasi 0% 5% 10% 15% untuk pengawetan kayu keruing terhadap prosentase berat ketermakanan kayu keruing terhadap serangan rayap. (2) untuk mengetahui adanya perbedaan berat bahan pengawet yang tertinggal (retensi) pada konsentrasi 5% 10% 15%. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang diberi perlakuan diawetkan dengan filtrat daun kecubung konsentrasi 0% 5% 10% dan 15%. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan filtrat daun kecubung dengan konsentrasi 0% 5% 10% 15% sebagai pengawet kayu keruing digunakan analisis anova dan dilanjutkan uji eta ( 951 ) untuk menguji kekuatan pengaruh penggunaan filtrat daun kecubung dengan konsentrasi 0% 5% 10% dan 15% terhadap prosentase berat ketermakanan kayu keruing akibat serangan rayap selain itu juga digunakan uji Tukey HSD untuk mengetahui antara konsentrasi 5% 10% dan 15% yang paling berpengaruh. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan retensi digunakan analisis anova. Dari penelitian ini diperoleh hasil (1) filtrat kecubung dengan konsentrasi 5% 10% dan 15% berpengaruh nyata untuk pengawetan kayu keruing terhadap presentase berat rata-rata kayu keruing yang dimakan rayap. Pada konsentrasi 10% yang paling berpengaruh diantara konsentrasi lainnya. Dengan variasi dalam konsentrasi bahan pengawet berpengaruh 70% terhadap berat kayu ketermakanan kayu akibat serangan rayap. (2) tidak ada perbedaan retensi yang signifikan antara konsentrasi 5% 10% dan 15%. Beberapa saran yang diharapkan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut (1) Untuk penelitian selanjutnya selain daun kecubung juga dapat memanfaatkan buah kecubung sebagai pengembangan lebih lanjut. (2) Jika akan melakukan penelitian menggunakan filtrat daun kecubung dengan metode yang sama namun pada jenis kayu yang berbeda. Disarankan menggunakan konsentrasi 10% karena memiliki pengaruh terbesar. (3) Sebaiknya menggunakan sistem pengawetan tekan agar bahan pengawet yang tertinggal (retensi) ke dalam kayu lebih banyak.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 15 Jul 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/43835 |
Actions (login required)
View Item |