Evaluasi perubahan musim hujan dan kemarau ditinjau dari karakteristik curah hujan di wilayah Malang Raya / Brahmantyo Wisnu Marhendra - Repositori Universitas Negeri Malang

Evaluasi perubahan musim hujan dan kemarau ditinjau dari karakteristik curah hujan di wilayah Malang Raya / Brahmantyo Wisnu Marhendra

Marhendra, Brahmantyo Wisnu (2010) Evaluasi perubahan musim hujan dan kemarau ditinjau dari karakteristik curah hujan di wilayah Malang Raya / Brahmantyo Wisnu Marhendra. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Marhendra Brahmantyo Wisnu. 2008. Evaluasi Perubahan Musim Hujan dan Kemarau Ditinjau dari Karakteristik Curah Hujan di Wilayah Malang Raya. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Ir. Nugroho S.P M.T. (II) Drs. Wasis M.T. Kata kunci perubahan musim karakteristik curah hujan wilayah Malang Raya Dewasa ini pemanasan global yang terjadi merupakan salah satu penyebab dari perubahan iklim. Pada skala lokal perubahan iklim menimbulkan salah satu efek berupa pergeseran musim. Jika dikaitkan dengan wilayah Indonesia dapat dilihat pada kota-kota yang dulunya dikenal sejuk dan dingin pada saat ini cuacanya semakin panas. Contohnya di propinsi Jawa Timur dapat kita rasakan adalah kota Malang kota Batu kawasan Prigen-Pasuruan dan sekitarnya adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi. Untuk mengetahui apakah terjadi pergeseran musim hujan dan kemarau maka dilakukan suatu analisa yang di tinjau dari karakteristik curah hujan yang terjadi khususnya di wilayah Malang Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi pergeseran musim dan terjadinya bulan-bulan musim hujan dan bulan-bulan musim kemarau. Untuk menunjang hal tersebut maka yang akan dibahas yaitu tinggi curah hujan maksimum dan curah hujan rata-rata jumlah hari hujan dan jumlah hari kemarau jumlah kejadian hujan maksimum di tiap bulannya trend jumlah hari basah atau hujan dan jumlah hari kering atau kemarau trend bulan-bulan dengan jumlah hujan maksimum. Tidak semua data curah hujan yang berada di seluruh wilayah Malang akan di kaji dalam penelitian ini. Adapun populasi yang diambil yaitu data-data curah hujan yang dicatat pada stasiun-stasiun hujan yang masuk di dalam wilayah daerah pengaliran sungai Brantas Hulu. Sedangkan yang diambil adalah data curah hujan dari Stasiun Tinjumoyo Stasiun Lowokwaru Stasiun Jabung Stasiun Poncokusumo Stasiun Singosari Stasiun Blambangan. Data-data curah hujan tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari P.T. BPSAWS (Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai) Bango-Gedangan yang berada di Jl. Wisnuwardhana no.7B Malang dengan periode pengamatan selama 17 tahun yaitu mulai tahun 1990 s/d 2006. Untuk proses penganalisaan datanya tersebut digunakan metode rerata hitung sedangkan proses analisa trend digunakan model regresi linear dengan bantuan software Microsoft Office Exel 2007. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian maka dapat diketahui untuk tinggi curah hujan maksimum 200 mm rata-rata hujan maksimum terbesar 55 37 mm dan yang terkecil 29 40 mm sedangkan untuk curah hujan rata-rata DAS tertinggi 20 92 mm dan yang terkecil 14 38 mm jumlah rata-rata hari hujan tertinggi 119 29 hari dan terendah 78 41 hari sedangkan untuk jumlah rata-rata hari kemarau tertinggi 281 59 hari dan terendah 206 41 hari jumlah hujan maksimum di tiap bulan tertinggi adalah 21 kejadian dengan prosentase 19 44% dan yang terendah yaitu tidak terjadi trend jumlah hari hujan dan hari kemarau cenderung tidak mengalami perubahan yang berarti trend bulan-bulan dengan jumlah hujan maksimum cenderung fluktuasinya tidak mengalami perubahan ternd pola hujan maksimum dan hujan rata-rata DAS juga cenderung tidak mengalami perubahan yang berarti untuk bulan-bulan musim penghujan terjadi antara bulan Nopember s/d April sedangkan bulan-bulan musim kemarau terjadi antara bulan Mei s/d Oktober. Dari pembahasan tersebut dapat memberikan gambaran bahwa perubahan yang terjadi dari harga rata-rata curah hujan dan variansi selama periode pengamatan perubahan yang terjadi masih dalam batas toleransi atau normal. Hal ini berarti bahwa perubahan dan kecenderungan yang terjadi belum memberikan indikasi terjadinya perubahan musim yang signifikan. Jadi dari periode 1990-2006 tidak terjadi perubahan iklim yang berarti khususnya berdasarkan data-data curah hujan di wilayah Malang Raya. Bagi para pengguna hasil penelitian ini khususnya bagi para petani disarankan untuk memulai aktivitas bercocok tanam misalnya untuk tanaman padi antara bulan Desember s/d Pebruari karena pada bulan-bulan tersebut curah hujan yang terjadi relatif lebih besar di antara bulan-bulan di periode musim penghujan. Sedangkan untuk jenis tanaman selain padi (misalnya palawija) saat waktu penanaman tidak harus pada bulan-bulan musim penghujan (misalnya bulan Mei dan Juni) sebab jenis tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air. Kemudian bagi masyarakat yang mengandalkan air hujan di musim kemarau untuk kebutuhan hidup sehari-hari diharapkan agar meningkatkan kuantitas air hujan itu sendiri mengingat dari hasil penelitian ini jumlah kejadian hujan lebih rendah dibandingkan dengan kejadian kemarau.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/43824

Actions (login required)

View Item View Item