Pengembangan usaha jasa konstruksi menjadi sebuah organisasi belajar (Studi kasus pada PT X di Surabaya) / Syamsul Ma'arif - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan usaha jasa konstruksi menjadi sebuah organisasi belajar (Studi kasus pada PT X di Surabaya) / Syamsul Ma'arif

Ma'arif, Syamsul (2009) Pengembangan usaha jasa konstruksi menjadi sebuah organisasi belajar (Studi kasus pada PT X di Surabaya) / Syamsul Ma'arif. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ma arif Syamsul.2008. Pengembangan Usaha Jasa Kontruksi menjadi sebuah Organisasi Belajar Studi Kasus Pada PT X di Surabaya. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing I Drs. Made Wena M.Pd. M.T dan Pembimbing II Drs. Pribadi S.T. M.T Kata kunci usaha jasa kontruksi organisasi belajar Menjadi sebuah organisasi belajar harus dilakukan oleh semua organisasi baik jasa maupun manufaktur. Semakin banyaknya perusahaan jasa kontruksi baik lokal maupun nasional maka persaingan untuk merebut pangsa pasar semakin ketat Perusahaan jasa kontruksi harus mampu bertahan menghadapi serbuan pesaing usaha serta mengembangkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah PT. X di Surabaya yang bergerak di bidang jasa kontruksi telah melaksanakan pengembangan menjadi organisasi belajar dan diharapkan bermanfaat untuk menjawab beberapa tantangan yaitu adanya perkembangan teknologi era globalisasi dan ekspektasi pelanggan. Usaha Jasa Kontruksi adalah usaha jasa yang bergerak di bidang jasa perencanaan pelaksanaan dan pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural sipil mechanical electrical dan tata lingkungan. PT X merupakan perusahaan yang sudah menerapkan sistim organisasi belajar mulai tahun 2000. karakteristik organisasi belajar mengacu pada hasil penelitian Michael J. Marquardt yang merumuskan karakteristik sebuah organisasi belajar yaitu 1) Systems Thinking (Berpikir Sisteik) 2) Mental Models (Model Mental) 3) Personal Mastery (Keahlian Personal) 4) Team Learning (Belajar Tim) 5) Shared Vision (Berbagi Visi) 6) Dialogue (Dialog). Pada penelitian ini data utama yang akan digunakan adalah persepsi dari perorangan/individu karyawan PT X. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampel Total (sensus). Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket atau kuesioner pada staf dan karyawan PT X dan diberi waktu untuk mengisi kuesioner salama 2 minggu. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 73 Responden (Pria 44 Wanita 29). Data-data kemudian diolah dengan menggunakan teknik deskriptif berupa prosentase dan rata-rata (mean). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata dimensi pembentuk organisasi belajar berkisar antara nilai 2 58 sampai 2 73. Nilai rata-rata tertinggi dicapai dimensi aplikasi teknologi yang menunjukkan bahwa dimensi ini paling mendukung terciptanya organisasi belajar di PT. X. Nilai terendah adalah dimensi kemampuan organisasi belajar yang menunjukkan bahwa dimensi ini perlu mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan dalam usaha PT. X menjadi organisasi belajar yang baik. PT. X Surabaya telah memiliki landasan belajar yang solid dan dapat digolongkan sebagai sebuah organisasi belajar namun elemen pembelajaran berbasis teknologi (technologi-based learning) masih kurang mendukung tercipatanya sebuah organisasi belajar yang baik dan perbaikan pada elemen ini harus dilakukan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Mar 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/43820

Actions (login required)

View Item View Item