Perbandingan kuat tekan beton campuran batu pecah dan pasir alami dengan campuran batu pecah dan bottom ash menggunakan rancangan campuran "doe" (British Departement of Environment) / ol Fuslina Mariana - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbandingan kuat tekan beton campuran batu pecah dan pasir alami dengan campuran batu pecah dan bottom ash menggunakan rancangan campuran "doe" (British Departement of Environment) / ol Fuslina Mariana

Fuslina Mariana (2009) Perbandingan kuat tekan beton campuran batu pecah dan pasir alami dengan campuran batu pecah dan bottom ash menggunakan rancangan campuran "doe" (British Departement of Environment) / ol Fuslina Mariana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Masalah yang muncul dengan penggunaan material penyusun beton yang berlebihan adalah makin menipisnya jumlah material yang berada di alam. Misalnya bahan campuran beton yaitu pasir selama ini dalam pembuatan beton kita senantiasa terikat pada penggunaan pasir sebagai bahan campuran beton sehingga jumlah pasir yang ada makin lama makin menipis. Di tengah kondisi ini Indonesia memiliki kandungan cadangan batu bara yang sangat melimpah dan terus dimanfaatkan. Akibat dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi akan menghasilkan limbah hasil pembakaran yaitu fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu dasar). Apabila masyarakat tidak mengetahui manfaat dari limbah tersebut maka hanya menimbulkan masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton campuran batu pecah dan pasir alami dan kuat tekan beton campuran batu pecah dan bottom ash pada 3 7 14 21 dan 28 hari dan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan antara campuran batu pecah dan pasir alami dengan campuran batu pecah dan bottom ash. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Uji Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode perancangan DOE (British Departement Of Environment). Dalam penelitian ini benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan ukuran 15 x 30 cm. Masing-masing campuran sesuai dengan umur perlakuan dibuatkan sampel sebanyak (10) buah. Dari hasil uji kuat tekan beton untuk kuat tekan rata-rata agregat halus (pasir alami) pada umur 3 hari (196 46) 7 hari (242 32) 14 hari (256 48) 21 hari (312 .53) dan 28 hari (344 23) sedangkan kuat tekan rata-rata bottom ash pada umur 3 hari (124 56) 7 hari (137 01) 14 hari (143 81) 21 hari (177 78) dan 28 hari (206 65). Melalui uji T-test dengan menggunakan program SPSS antara kuat tekan beton agregat halus pasir alami dan agregat halus bottom ash didapatkan harga t 11.856 df 18 dan harga probabilitasnya (p) 0.000 0.05 ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua campuran. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada perbedaan kuat tekan beton antara campuran agregat kasar batu pecah dan pasir alami dengan campuran agregat kasar batu pecah dan bottom ash diterima dan didukung oleh data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat batu pecah dan bottom ash (yang disini berfungsi sebagai pengganti agregat halus) kurang memenuhi syarat perencanaan untuk digunakan dalam pembuatan bangunan struktural.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/43775

Actions (login required)

View Item View Item