Tyas, Frida Kristining (2023) Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Argumentasi dan Literasi Kimia pada Materi Termokimia ditinjau dari Motivasi Berprestasi Berbeda. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan kreatifitas. Namun kenyataannya kimia juga menjadi menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi karena dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran kimia disebabkan karena kimia merupakan konsep-konsep yang bersifat abstrak dan kompleks kesulitan menghubungkan antar konsep kimia dan memerlukan kemampuan dalam memanfaatkan kemampuan logika, matematika, dan bahasa. Harapan mempelajari ilmu kimia yaitu supaya siswa memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar sehingga siswa memiliki kemampuan untuk memberikan alasan kuat terhadap suatu peristiwa dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia memiliki keterampilan argumentasi pada level 1 yang termasuk dalam kategori rendah dimana siswa hanya mampu membuat klaim sederhana dan tidak dapat memberikan konsep yang tepat untuk mendukung klaim tersebut. Kegiatan berargumentasi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan penalaran, metakognitif, komunikasi, dan berpikir siswa, sehingga dapat meningkatkan literasi sains siswa. Hasil PISA tahun 2018 negara Indonesia memperoleh skor sebesar 396, hal ini menunjukkan adanya penurunan drastis dari skor sebelumnya. Proses pembelajaran di sekolah menjadi salah satu penyebab rendahnya literasi sains siswa Indonesia. Salah satu model pembelajaran yang mendukung keaktifan siswa dalam berargumentasi dan literasi kimia adalah model Problem Based Learning (PBL). PBL adalah pendekatan pembelajaran aktif dimana masalah berfungsi sebagai kekuatan pendorong untuk belajar. Keuntungan lain dari model PBL adalah memunculkan ide dan mendorong siswa untuk berargumentasi tentang masalah tertentu yang sedang dibahas. Hasil yang maksimal dalam pembelajaran juga dibutuhkan motivasi berprestasi dari siswa. Motivasi berprastasi merupakan keinginan yang muncul dalam diri siswa untuk mencapai prestasi sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga pada penelitian ini dilihat bagaimana pengaruh PBL berdasarkan pada motivasi berprestasi siswa. Peneitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol dimana kelas eksperimen akan diberi pembelajaran dengan model Problem-Based Learning (PBL) dan kelas kontrol dengan model Kooperatif Learning STAD pada bab Termokimia. Rancangan penelitian adalah quasi experimental dengan jenis penelitian pretes-posttest control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Laboratorium yang terdiri dari XI MIPA 1 - XI MIPA 6. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Hasil analisis terhadap validasi ahli menunjukkan bahwa instrumen masuk dala kategori sangat tinggi, yaitu silabus 91,1 %; RPP eksperimen 87,4 %; RPP kontrol 90,5 %; LKPD eksperimen 87,7%; LKPD kontrol 91,2 %; Angket motivasi berprestasi 93,8 %; Soal tes keterampilan argimentasi dan literasi kimia 94,6 %. Hasil validasi isi terhadap angket motivasi berprestasi dan soal tes menunjukkan bahwa instrumen valid dan memiliki reliabilitas tinggi. Hasil analisis terhadap uji prasyarat keterampilan argumentasi menunjukkan bahwa data tidak normal namun homogen sehingga menggunakan uji non-parametrik. Hasil analisis terhadap penelitian ini: (1) tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kontrol dengan nilai signifikansi > 0,00; (2) terdapat perbedaan keterampilan argumentasi dan literasi kimia antara kelas eksperimen dan kontrol dengan nilai signifikansi < 0,00; (3) terdapat perbedaan secara signifikan keterampilan argumentasi dan literasi kimia antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan sedang; (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Cooperative Learning STAD dengan motivasi berprestasi siswa terhadap keterampilan argumentasi siswa dan kemampuan literasi kimia siswa . Hasil menunjukkan model PBL lebih tinggi dari model Cooperative Learning STAD, oleh karena itu, model PBL lebih efektif dalam meningkatkan dalam keterampilan argumentasi siswa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia |
Depositing User: | mr mahasiswa UM |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 01:51 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 01:51 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/4351 |
Actions (login required)
View Item |