Fitria, Nurul (2023) ANALISIS MISKONSEPSI ASAM DAN BASA GURU KIMIA DAN PERBAIKANNYA MENGGUNAKAN WAWANCARA KONFLIK KOGNITIF. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Pemahaman konsep yang benar dan komperhensif mutlak dimiliki oleh seorang guru, karena dari gurulah akan terjadi transfer pengetahuan kepada siswa. Pemahaman konsep yang salah pada guru dapat menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Materi asam basa merupakan salah satu materi penting yang harus dikuasai oleh siswa karena merupakan dasar untuk membangun konsep reaksi kimia khususnya reaksi redoks, kesetimbangan asam basa, dan kimia organik. Namun demikian, banyak ditemukan miskonsepsi tentang konsep asam basa, seperti teori asam dan basa, sifat asam dan basa, kekuatan asam dan basa, fungsi pH, persamaan rekasi asam dan basa, dan representasi molekul asam dan basa. Miskonsepsi tentang materi asam dan basa tidak hanya dialami oleh siswa, tapi juga dialami oleh mahasiswa dan guru. Salah satu cara untuk mengurangi miskonsepsi adalah dengan menggunakan strategi konflik kognitif yang dipadukan dengan wawancara semiterstruktur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemahaman konsep asam dan basa pada guru Kimia sebelum dan sesudah dilakukan wawancara konflik kognitif dan mengetahui pengaruh wawancara konflik kognitif terhadap pemahaman konsep asam dan basa guru Kimia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Subjek penelitian adalah delapan guru kimia SMA negeri maupun swasta. Instrumen penelitian ini berupa: (1) tes diagnostik three tier yang memiliki validitas isi sebesar 90% dan koefisien reliabilitas ii dihitung dengan rumus KR-20 sebesar 0, 74, (2) pedoman wawancara konflik kognitif. Data hasil wawancara ditranskip dan dicek keabsahannya melalui teknik memberchek. Sebelum wawancara konflik kognitif, ditemukan enam miskonsepsi yang dialami oleh guru pada materi asam dan basa yaitu, (1) Semakin kecil pH maka kekuatan asam semakin besar; (2) Semakin kecil nilai pH maka kekuatan basa semakin besar; (3) Semakin besar pH maka kekuatan basa semakin besar; (4) Reaksi asam kuat dengan basa kuat selalu menghasilkan garam netral; (5) Pereaksi asam kuat menentukan pH larutan yang dihasilkan dari reaksi asam kuat dengan basa lemah; dan (6) Pereaksi basa kuat menentukan pH larutan yang dihasilkan dari reaksi asam lemah dengan basa kuat. Setelah wawancara konflik kognitif tidak ditemukan miskonsepsi atau semua guru memiliki pemahaman yang utuh (paham konsep). Wawancara konflik kognitif mampu memperbaiki miskonsepsi guru pada materi asam dan basa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia |
Depositing User: | mr mahasiswa UM |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 02:13 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 02:13 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/4347 |
Actions (login required)
View Item |