Perbedaan motivasi mengajar guru senior dan junior di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kota Tuban / Tya Widya Sari - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan motivasi mengajar guru senior dan junior di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kota Tuban / Tya Widya Sari

Tya Widya (2010) Perbedaan motivasi mengajar guru senior dan junior di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kota Tuban / Tya Widya Sari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci motivasi mengajar guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Mengajar yaitu kegiatan guru membimbing dan mendorong murid memperoleh pengalaman yang berguna bagi perkembangan semua potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin. Sedangkan motivasi mengajar guru yakni kesadaran yang dimiliki guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya tanpa ada unsur keterpaksaan menjalani tugas. Mengingat saat ini mutu pendidikan terus ditingkatkan maka setiap guru dituntut aktif dalam bekerja. Untuk itu guru harus mempunyai motivasi dalam kegiatan mengajarnya. Guru yang tidak mempunyai motivasi maka siswanya pun tidak ada gairah dalam belajar. Sebaliknya jika guru mempunyai motivasi yang tinggi maka siswa akan semangat terhadap pelajaran yang diterima mempunyai motivasi untuk belajar dan berprestasi. Masalah yang diteliti meliputi (1) Seberapa tingkat motivasi mengajar guru SMAN Kota Tuban (2) Seberapa tingkat faktor motivasional dan higiene pada motivasi mengajar guru SMAN Kota Tuban dan (3) Adakah perbedaan motivasi mengajar guru senior dan guru junior SMAN Kota Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan populasi guru SMAN Kota Tuban yang berjumlah 187 orang terbagi menjadi 119 orang guru senior dan 68 orang guru junior. Penentuan sampel diambil dengan menggunakan pedoman tabel Krejcie dan Morgan sehingga diperoleh sampel sebanyak 128 orang yang terbagi menjadi 79 orang guru senior dan 49 orang guru junior. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan tujuan tidak membedakan subjek yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Angket penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert yang kemudian diolah menjadi MSI. Pengujian validitas angket menggunakan rumus Product Moment Pearson sedangkan untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis komparatif. Kesimpulan penelitian yang diperoleh (1) tingkat motivasi mengajar guru SMAN Kota Tuban tergolong dalam klasifikasi sangat tinggi. Karena guru mempunyai peranan penting dalam pencapaian keberhasilan proses belajarmengajar guru harus mempunyai motivasi yang baik dalam melaksanakan tugas mengajarnya agar siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah dan timbul motivasi belajar siswa secara intrinsik (2) faktor motivasional pada guru SMAN Kota Tuban cenderung pada faktor kemajuan dengan rata-rata paling tinggi yang mencakup adanya usaha guru dalam mengembangkan pengetahuannya adanya peluang bagi guru untuk menduduki suatu jabatan dan menambah pengetahuan ii seperti mengikuti seminar diklat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya sikap guru berusaha melakukan yang terbaik dalam tugas mengajarnya terdorong untuk mengup-date sistem mengajar terbaru agar siswa tidak jenuh dan terdapat variasi dalam mengajar variasi dalam sumber bahan pustaka serta tidak ada kesulitan dalam meningkatkan pengetahuan sehingga guru lebih mempunyai motivasi intrinsik karena ada jalan bagi pemenuhan kebutuhannya. Kemudian kedua adalah faktor tanggung jawab prestasi pengakuan dan sifat pekerjaan sedangkan faktor higiene pada guru SMAN Kota Tuban terletak pada faktor hubungan antar pribadi kemudian supervisi gaji kondisi kerja serta banyak dikeluhkan pada faktor kebijakan organisasi dan administrasi yang tidak memuaskan guru karena pimpinan tidak memberikan kesempatan bagi guru untuk mengatur pekerjaannya sendiri dan beratnya beban tugas baik beban mengajar maupun selain tugas mengajar dan (3) Tidak ada perbedaan motivasi mengajar antara guru senior dan junior karena mempunyai rata-rata yang sama tinggi. Kesimpulannya adalah baik guru senior maupun guru junior sama-sama mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Berdasarkan kesimpulan penelitian maka saran ditujukan kepada (1) bagi guru hendaknya mempertahankan faktor motivasional yang sudah tinggi dan meningkatkan rasa cinta terhadap pekerjaan karena faktor sifat pekerjaan mempunyai nilai yang paling rendah. Sebagai tenaga pendidik rasa cinta terhadap pekerjaan ini sangat penting karena dari sinilah seseorang akan melaksanakan pekerjaannya dengan rasa penuh tanggung jawab (2) bagi kepala sekolah perlu diperhatikan pada faktor kebijakan organisasi dan administrasi (faktor higiene) yang membuat ketidakpuasan kerja guru dan dapat mengakibatkan menurunnya motivasi serta kinerja guru dalam mengajar. Faktor hubungan antar pribadi tetap dipertahankan agar guru merasa nyaman menjalin komunikasi dengan orangorang yang berada di lingkungan sekolah dan (3) bagi Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan hendaknya mengembangkan mata kuliah manajemen sumber daya manusia khusunya pada peningkatan motivasi kerja dan (4) bagi peneliti lain dapat dijadikan acuan peneliti yang ingin mengembangkan jenis penelitian ini dengan responden variabel serta tempat yang berbeda. Sehingga dapat memperkaya referensi di Jurusan Administrasi Pendidikan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Oct 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/4290

Actions (login required)

View Item View Item