Pengaruh penggunaan serbuk dry cell sebagai pengikat terak pada pengecoran logam terhadap kualitas hasil coran / Rendi Aris Ardiansyah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh penggunaan serbuk dry cell sebagai pengikat terak pada pengecoran logam terhadap kualitas hasil coran / Rendi Aris Ardiansyah

Ardiansyah, Rendi Aris (2015) Pengaruh penggunaan serbuk dry cell sebagai pengikat terak pada pengecoran logam terhadap kualitas hasil coran / Rendi Aris Ardiansyah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ardiansyah R.A.2015. Pengaruh Penggunaan Serbuk Dry Cell Sebagai Pengikat Terak pada Pengecoran Logam terhadap Kualitas Hasil Coran. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sukarni S.T. M.T (II) Rr. Poppy Puspitasari S.Pd. M.T Ph.D. Kata Kunci Fluiditas kekerasan cacat coran dry cell Fluks. Aluminium merupakan logam non ferro yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aluminium memiliki sifat yang ringan lunak mudah dibentuk memiliki daya konduktivitas yang tinggi. Alumunium dapat dibentuk dengan proses penuangan atau pencetakan. Dalam proses penuangan alumunium sering terjadi cacat yang disebabkan oleh terbentuknya rongga maupun akibat penyusutan. Hal ini sangat merugikan karena dapat mengakibatkan getas pada hasil coran dan cacat-cacat karena unsur pengotor. Salah satu cara untuk menanggulangi penggetasan dan cacat-cacat karena unsur pengotor pada hasil coran aluminium adalah dengan menggunakan fluks. Fungsi fluks dapat digantikan oleh serbuk dry cell. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi penambahan dry cell yang tepat untuk menghasilkan fluiditas yang baik memiliki cacat coran paling sedikit memiliki kekerasan yang baik dan untuk mengetahui struktur makro mikro pada pengecoran logam Al-Si. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Desain penelitian menggunakan desain pre-experimental dengan menggunakan model one-shot case study. Setelah diberikan perlakuan spesimen akan dianalisis secara visual. Selain itu dilakukan pula pengujian fluiditas kekerasan permukaan foto mikro dan foto makro untuk melihat cacat yang terjadi secara lebih detail. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai fluiditas paling tinggi terdapat pada spesimen coran dengan penambahan serbuk dry cell 0 1% yaitu memiliki panjang total 792 mm lebar total 81.3 mm dan tebal total 19.2 mm. Spesimen dengan penambahan serbuk dry cell 0 3% merupakan spesimen yang memiliki jumlah cacat paling sedikit. Cacat yang muncul setelah dilakukan pemeriksaan rupa adalah cacat rongga udara cacat lubang jarum cacat penyusutan cacat cetakan rontok cacat cacat inklusi pasir dan cacat kekasaran erosi. Spesimen cor dengan penambahan serbuk dry cell 0 1% memiliki nilai rata rata kekerasan yang paling tinggi yaitu 59 2 HRB. Adapun data yang diperoleh dari foto makro dan mikro menunjukkan bahwa spesimen cor dengan penambahan serbuk dry cell 0 3% memiliki hasil yang paling baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/42526

Actions (login required)

View Item View Item