Pengaruh beberapa jenis larutan pencelup pada proses quenching terhadap kekerasan baja ST 60 / Lil Quri'in - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh beberapa jenis larutan pencelup pada proses quenching terhadap kekerasan baja ST 60 / Lil Quri'in

Quri'in, Lil (2009) Pengaruh beberapa jenis larutan pencelup pada proses quenching terhadap kekerasan baja ST 60 / Lil Quri'in. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Quri in Lil. 2008. Pengaruh Beberapa Jenis Larutan Pencelup pada Proses Quenching terhadap Kekerasan Baja St 60. Skripsi Jurusan Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Keahlian Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing. Drs. H. Maftuchin Romlie M.Pd Drs. Putut Murdanto S.T. M.T. Kata-kata Kunci perlakuan panas quenching baja St 60. Kebutuhan masyarakat terhadap besi dan baja dalam negeri hampir mencapai 6 juta ton per tahun sedangkan produksen domestik hanya mampu mensuplai sekitar 2 juta ton per tahun. Keterbatasan ketersediaan baja kualitas tinggi yang terbatas membuat banyak orang mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya. Alternatif tersebut antara lain adalah dengan melakukan heat treatment atau proses perlakuan panas agar didapatkan baja dengan kekerasan yang lebih tinggi. Quenching bertujuan untuk menghasilkan kekerasan pada baja. Jenis larutan quenching yang digunakan adalah 1 liter air laut 1 liter air mineral 1 liter air suling 1liter air ditambahkan 100 gram garam grasak dan 1 liter air ditambahkan 100 gram garam beryodium. Spesiment uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Baja St 60. Berdasarkan pengujian di laboratorium ITN Malang baja jenis ini merupakan baja karbon menengah dengan unsur-unsur kadar C 0 2 % kadar Mn 0 6% kadar Fe 98% kadar Ca 0 20% kadar Sc 0 045% kadar Cr 0 17% kadar Ni 0 048% kadar Cu 0 25% kadar Zn 0 02% kadar La 0 02% kadar Eu 0 50% kadar Re 0 05% kadar Os 0 11% kekuatan tarik 62 15 Kgf/mm2 dan termasuk baja tanpa campuran dapat dikeraskan dibuat melalui proses Siement Martin (baja ini sering disebut sebagai baja mesin) biasa digunakan dalam konstruksi mesin. Sesuai dengan diagram Fe-C baja ini di panaskan pada temperatur awal (preheating) 8600C dengan holding time 10 menit dan menuju temperatur austenisasi sebesar 9100C dengan holding time 10 menit kemudian didinginkan secara cepat pada beberapa larutan pencelup. Spesiment diuji dengan metode kekerasan Hard Rockwell. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan anova satu jalan dengan taraf signifikansi 0 01. Hasil penelitian menggunakan SPSS for Windows Relese 12 menunjukkan bahwa pada larutan air laut air mineral dan air suling tidak memiliki perbedaan yang signifikan begitu pula dengan air yang ditambahkan 100 gram garam grasak dan air yang ditambahkan 100 gram garam beryodium. Hasil uji kekerasan Hard Rockwell menunjukkan bahwa kekersan yang paling tinggi pada spesiment air yang ditambahkan 100 gram garam grasak hal ini disebabkan karena pemanbahan garam dapat menaikkan titik didih menurunkan titik beku mempercepat laju pendinginan dan menaikkan tekanan osmotic. Dari hasil penelitian ini disarankan para pengrajin besi-baja dalam meningkatkan kekerasan baja sebaiknya memperhatikan jenis baja yang digunakan temperatur austenisasi yang baik holding time yang tepat dan medium pendingin yang digunakan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/42213

Actions (login required)

View Item View Item