Pengaruh variasi kuat arus dan gas lindung terhadap kekuatan tarik hasil las tig pada bahan stainless steel AISI 304 / Yudhistira Nizar - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh variasi kuat arus dan gas lindung terhadap kekuatan tarik hasil las tig pada bahan stainless steel AISI 304 / Yudhistira Nizar

Nizar, Yudhistira (2010) Pengaruh variasi kuat arus dan gas lindung terhadap kekuatan tarik hasil las tig pada bahan stainless steel AISI 304 / Yudhistira Nizar. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nizar Yudhistira. 2008. Pengaruh Variasi Kuat Arus dan Gas Lindung terhadap Kekuatan Tarik Hasil Las TIG pada Bahan Stainless Steel AISI 304. Skripsi Program studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Solichin S.T. M.Kes. (2) Drs. Sunomo M.Pd. Kata kunci Kuat Arus Gas Lindung Las TIG Kekuatan Tarik dan Stainless Steel AISI 304 Proses pengelasan terdiri dari beberapa cara tetapi yang umum digunakan di industri selain SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah las TIG (Tungsten Inert Gas) atau GTAW (Gas Tungsten Arc Welding). Pengelasan dengan teknik ini digunakan untuk alloy steel stainless steel maupun paduan non-ferrous Ni Cu Al. Selain itu Hasil las TIG bermutu tinggi padat bebas dari porositas dan dapat digunakan dengan berbagai posisi dan ketebalan. Hasil atau kualitas las dari pengelasan dengan TIG dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu gas lindung kuat arus dan kecepatan pengelasan. Cara untuk mengetahui pengaruh variasi kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil las TIG (Tungsten Inert Gas) pada bahan stainless steel AISI 304 dilakukan dengan menguji sifat mekanis bahan melalui pengujian tarik (tension). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil las TIG (Tungsten Inert Gas) pada bahan stainless steel AISI 304. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan dalam industri manufacture sebagai acuan atau dasar dalam pemakaian serta pembuatan alat-alat dari stainless steel AISI 304 terkait karakteristik logam yang terpengaruh pengelasan dan kekuatan tarik bahan. Stainless steel AISI 304 merupakan salah satu jenis baja tahan karat seri 300 atau baja chrome nickel austenitic yang memiliki kadar karbon 0 08% Mangan 2% Silikon 1% Crom 18-20% Nikel 8-10 5% Posfor 0 045% Sulfur 0 03% menurut standard ASTM A167. Stainless steel AISI 304 termasuk dalam baja paduan tinggi dikarenakan jumlah kadar kandungan dari unsur-unsur paduannya 5%. stainless steel AISI 304 digunakan sebagai material standard pada bagian pompa seperti casing impeller dan shaft. Pelaksanaan pengujian tarik dan pengelasan TIG pada bahan stainless steel AISI 304 dilakukan di Laboratorium Pengelasan dan Pengujian Bahan PPPGT/VEDC Malang tanggal 5 Mei sampai 16 Mei 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif melalui pendekatan deskriptif eksperimental. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah analisis anova dua jalan. Variasi kuat arus yang digunakan adalah 120 A 140 A 160 A dan variasi gas lindungnya adalah argon UHP helium UHP (Ultra High Purity). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel kuat arus gas lindung dan interaksi antara kuat arus dengan gas lindung terhadap kekuatan tarik hasil las TIG pada bahan stainless steel AISI 304. Menggunakan argon UHP dengan kuat arus 160 A memiliki kekuatan tarik rata-rata daerah lasan paling tinggi yaitu 66 288 kgf/mm2 mendekati kekuatan tarik ideal stainless steel AISI 304 yaitu 88 272 kgf/mm2. Sedangkan yang memiliki kekuatan tarik rata-rata daerah lasan paling rendah adalah pengelasan menggunakan argon UHP dengan kuat arus 120 A yaitu 59 404 kgf/mm2. Terjadi peningkatan kekuatan tarik stainless steel AISI 304 pada perlakuan pengelasan TIG menggunakan gas lindung argon UHP untuk tiap-tiap penambahan kuat arusnya. Hal ini berbeda dengan perlakuan pengelasan TIG menggunakan gas lindung helium UHP yaitu terjadi penurunan kekuatan tarik pada setiap penambahan kuat arusnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh variasi jumlah aliran gas pelindung terhadap sifat mekanis stainless steel AISI 304. Dalam penelitian yang berhubungan dengan pengelasan sepatutnya menggunakan range arus 40 (contohnya 80 A 120 A 160 A) agar diperoleh perbedaan yang signifikan dari hasil pengujian.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/42170

Actions (login required)

View Item View Item