Perbedaan kekerasan daerah heat affected zone (HAZ) pada pengelasan besi cor kelabu terhadap variasi pendingin / Nanok Yulianto - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan kekerasan daerah heat affected zone (HAZ) pada pengelasan besi cor kelabu terhadap variasi pendingin / Nanok Yulianto

Yulianto, Nanok (2009) Perbedaan kekerasan daerah heat affected zone (HAZ) pada pengelasan besi cor kelabu terhadap variasi pendingin / Nanok Yulianto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pengelasan logam pada umumnya menggunakan las SMAW untuk pengelaasan tetapi untuk logam besi cor kelabu banyak digunakan las TIG karena las TIG bisa digunakan untuk pengelasan besi cor kelabu dengan arus DC polaritas lurus. Las TIG adalah jenis las yang menggunakan bahan tungsten sebagai elektroda tidak terkonsumsi. Variasi pendingin yang digunakan adalah air udara dan oli/minyak pelumas. Panas pengelasan pada besi cor kelabu akan menyebabkan terjadinya pencairan sebagian pelarutan padat atau pengendapan tergantung pada tingginya suhu pada daerah las karena perubahan struktur ini biasanya terjadi penurunan kekuatan ketahanan korosi dan daerah las menjadi rapuh. Pada logam yang dapat dikeras-endapkan akan terjadi butir-butir endapan yang kasar sehingga pada daerah ini terjadi penurunan kekuatan dan ketahanan korosi yang paling besar. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa makin besar masukan panas makin besar pula penurunan sifat-sifat yang baik. Objek penelitian adalah besi cor kelabu dengan ketebalan 6 mm panjang 50 mm dan lebar 50 mm yang dilakukan pengelasan dengan bentuk kampuh V tunggal tertutup. Analisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA satu jalan (One Way ANOVA) dengan taraf signifikansi 0.05. Setelah pengujian didapat data nilai kekerasan daerah HAZ pada media pendingin air sebesar 108 HRB pada media pendingin udara sebesar 102 HRB pada media pendingin oli/minyak pelumas 106.5 HRB. Sementara untuk pengamatan struktur mikro pada media pendingin air bentuk butir terlihat kasar dari logam induk serta jumlah grafitnya berkurang pada media pendingin udara bentuk butir terlihat hampir sama dengan logam induk serta jumlah grafitnya tidak jauh berbeda pada media pendingin oli/minyak pelumas bentuk butir terlihat besar dan kasar dari logam induk serta jumlah grafitnya berkurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengerasan pada daerah HAZ tetapi perbedaan yang terjadi tidak signifikan antara media pendingin air udara dan minyak pelumas terhadap tingkat kekerasan dan struktur mikro besi cor kelabu pada pengelasan TIG. Dimana hasil uji kekerasan yang paling keras pada media pendingin air 108 HRB dan struktur mikro yang paling kasar adalah media pendingin air. Hal ini membuktikan bahwa media pendingin air tidak cocok dalam mendinginkan hasil perlakuan panas (las).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/42168

Actions (login required)

View Item View Item