Analisis kesehatan bank BUMN di Indonesia berdasarkan indikator sebaran kredit tahun 2005-2010 / Aniki Fitriani Mabon - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis kesehatan bank BUMN di Indonesia berdasarkan indikator sebaran kredit tahun 2005-2010 / Aniki Fitriani Mabon

Mabon, Aniki Fitriani (2013) Analisis kesehatan bank BUMN di Indonesia berdasarkan indikator sebaran kredit tahun 2005-2010 / Aniki Fitriani Mabon. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci NKK KAP NPL Kredit Bank Peranan bank sebagai fungsi intermediaries merupakan peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. Kegiatan penyaluran kredit merupakan persoalan yang cukup dilematis bagi sektor perbankan yang disebabkan dana-dana yang dipinjamkan sebagian besar adalah dana masyarakat. Oleh karena itu perbankan perlu mempertimbangkan faktor resiko dan lebih berhati-hati agar terhindar dari permasalahan kredit macet yang dapat dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank. Dengan melihat tingkat kredit yang disalurkan pihak bank maka dalam penelitian ini kesehatan bank pada setiap jenisnya dianalisis dengan menggunakan Nilai Kolektibilitas Kredit (NKK) Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Non Performing Loan (NPL). Dalam penelitian ini penulis meneliti bank umum BUMN konvensinal di Indonesia (BNI BRI BTN dan Bank Mandiri) pada periode 2005-2010. Data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantiatatif yang berdasarkan urutan waktu (time series) dan data yang digunakan adalah data silang tempat (cross section). Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui data laporan keuangan Bank Indonesia dan data primer berasal dari hasil wawancara kepada salah satu pihak bank di Indonesia yaitu Asistan Manager Area Bank dari Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan bank yang dilihat melalui NKK diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 0 0146. Sedangkan tingkat kesehatan paling tinggi jika dilihat dari KAP diperoleh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 100 61. Sementara itu tingkat kesehatan paling tinggi yang dilihat melalui NPL diperoleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 2 22. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat kesehatan bank umum BUMN di Indonesia berdasarkan indikator sebaran kredit adalah sehat. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disarankan adalah (1) Upaya yang dapat ditempuh oleh bank umum yaitu menjalankan manajemen yang lebih baik salah satunya adalah dengan cara penyaluran kredit kepada masyarakat yang lebih mengutamakan prinsip-prinsip kehati-hatian untuk menghindari kemungkinan risiko-risiko kredit macet yang dapat merugikan dan mempengaruhi tingkat kesehatan kredit bank umum BUMN di Indonesia. (2) Dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarakat bank harus tetap memperhatikan tingkat kemacetan dan kelancaran kredit yang disalurkan agar tidak berimbas pada tingkat kesehatan kreditnya salah satunya dengan menerapkan analisis terhadap nasabah yang disebut dengan prinsip perkreditan 5C yaitu Character Capacity Capital Collecteral dan Condition. (3) Dalam menyalurkan kreditnya setiap bank BUMN masih belum merata kesemua jenis kredit yang ada. Sebaiknya bank juga bisa meratakan saluran kreditnya kesetiap jenis kredit dengan cara menyalurkan kredit kepada pihak nasabah kesemua jenis kredit seperti kredit usaha kecil (KUK) Kredit Konsumsi (KK) Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja. Hal ini diharapkan agar bank tidak menyalurkan kredit yang menjadi spesialisasi kredit yang dimiliki saja tetapi kesemua jenis kredit sehingga dapat berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat. (4) Bagi pihak bank juga diharapkan agar tetap memperhatikan NKK KAP dan NPL dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya karena variabel-variabel tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan kredit bank. (5) Bagi peneliti lain disarankan agar menggunakan periode pengamatan yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. (6) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebaiknya menambahkan variabel lain yang mempengaruhi tingkat kesehatan kredit seperti rasio permodalan rasio rentabilitas dan rasio likuiditas sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat lagi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/41433

Actions (login required)

View Item View Item