Riani, Kinanthi Puspa (2019) Manajemen sistem kredit semester untuk mengoptimalkan perkembangan potensi peserta didik di SMAN 1 Probolinggo / Kinanthi Puspa Riani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Riani Kinanthi Puspa. 2019. Manajemen Sistem Kredit Semester Untuk Mengoptimalkan Perkembangan Potensi Peserta Didik di SMAN 1 Probolinggo. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. H. A. Supriyanto M.Pd. M.Si (II) Wildan Zulkarnain S.Pd . M.Pd. Kata kunci manajemen sistem kredit semester SMA Sistem kredit semester merupakan program pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau mampu berpikir cepat agar bisa lulus dalam jangka waktu dua tahun. SMAN 1 Probolinggo merupakan sekolah yang pertama kali menerapkan sistem kredit semester (SKS) di kota Probolinggo sejak tahun 2010 hingga sekarang. SKS yang diselenggarakan di tingkat sekolah menengah ini berbeda dengan yang diterapkan di perguruan tinggi dan berkali-kali mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman dan peraturan yang diterapkan di sekolah juga selalu mengalami pembaruan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan pembahasan mengenai manajemen sistem kredit semester. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memberikan informasi tentang landasan penerapan SKS perencanaan hingga evaluasi hambatan yang terjadi pada penerapan SKS serta alternatif penyelesaian dan output dari penerapan SKS di SMAN 1 Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif. Peneliti menggali lebih dalam mengenai urutan peristiwa di lapangan. Peneliti merupakan instrumen kunci yang menjadi perencana pelaksana pengumpul data dan analisis data di lapangan secara terus menerus sesuai jadwal dan menyesuaikan kegiatan yang ada di sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yaitu dengan teknik wawancara observasi dan dokumentasi. Selain itu tahap yang dilakukan peneliti untuk proses analisis data diantaranya kondensasi data display data dan penarikan kesimpulan. Setelah tahap analisis peneliti mengecek keabsahan data penelitian dengan cara triangulasi data meliputi banyaknya sumber data mengkonfirmasi data banyaknya waktu yang digunakan untuk konfirmasi data dan menggunakan beberapa penyidik untuk konfirmasi data. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 8 hasil temuan penelitian sebagai berikut. Pertama landasan penerapan SKS di SMAN 1 Probolinggo. Landasan penerapan mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 dan penyelenggaraan SKS diatur sesuai Peraturan Menteri dan Kebudayaan nomor 158 tahun 2014. Awal penerapan program sekolah mencontoh dari SMAN 78 Jakarta yang pertama kali menerapkan SKS di Indonesia. Tujuan awal penerapan SKS adalah untuk melayani peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir cepat agar bisa lulus dalam jangka waktu dua tahun. Kedua perencanaan SKS di SMAN 1 Probolinggo adalah melakukan pemetaan pada seleksi peserta didik melalui tes akademik dan psikologi yang bekerjasama dengan lembaga psikologi dari Malang untuk memprediksi kemampuan peserta didik. Perencanaan juga dilakukan oleh pihak guru dengan mempersiapkan RPP dan pembuatan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) sebagai alat evaluasi peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan perencanaan yang dilakukan oleh peserta didik sebelum menerima pelajaran adalah melakukan pengisian KRS yang dipandu oleh pembimbing akademik (PA) kemudian disetujui oleh Waka Kurikulum. Ketiga pengorganisasian SKS di SMAN 1 Probolinggo yaitu terbentuknya tim penanggungjawab SKS yang bertugas untuk menangani kebutuhan SKS mulai dari hal administratif hingga nilai peserta didik. Kemudian pendistribusian peserta didik yang berkemampuan cepat dilakukan pada kelas XI jadi pada saat kelas X peserta didik masih dijadikan satu kelas dengan berbagai macam kemampuan yang berbeda. Kemudian pembagian mata pelajaran di SMAN 1 Probolinggo sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga peserta didik tidak boleh memilih sendiri mata pelajaran karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik jam mengajar guru dan jam pulang sekolah. Keempat pelaksanaan SKS di SMAN 1 Probolinggo yaitu pembelajaran dalam bentuk kelompok dan meminimalisir metode ceramah sehingga peserta didik dapat saling bertukar informasi dan pembelajaran tidak monoton. Selain itu pembelajaran berlangsung selama 1 sks (45 menit). Kelima adalah evaluasi SKS yang dilakukan adalah dengan kegiatan review pembelajaran antar guru supervisi yang dilakukan kepala sekolah dengan cara face to face dan pelaksanaan ujian untuk peserta didik. Hambatan yang terjadi pada penerapan SKS di SMAN 1 Probolinggo adalah kurangnya kesiapan beberapa guru dalam menerapkan program SKS pendistribusian UKBM yang telat dan tidak merata serta kurangnya dana sekolah untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah. Alternatif penyelesaian yang dilakukan adalah pelaksanaan training atau workshop untuk meningkatkan kesiapan dan kinerja guru serta lebih menekankan kepada guru agar mampu memahami karakteristik peserta didik di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Yang terakhir adalah output penerapan SKS di SMAN 1 Probolinggo adalah melahirkan peserta didik yang mampu lulus dalam jangka waktu dua tahun peserta didik mampu bersaing untuk masuk ke perguruan tinggi negeri di Indonesia baik melalui jalur undangan ataupun tulis kemudian dari penerapan SKS tersebut peserta didik dapat belajar mandiri berpikir kritis lebih paham materi dan mampu menciptakan cara belajar yang nyaman sesuai kemampuan mereka.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 15 May 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/3949 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |