Penggunaan majas dalam Patu Mbojo / Siti Maisaroh</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Penggunaan majas dalam Patu Mbojo / Siti Maisaroh</p>

Maisaroh, Siti (2025) Penggunaan majas dalam Patu Mbojo / Siti Maisaroh</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunan majas dan pesan yang terkandung dalam patu Mbojo sebuah bentuk sastra lisan khas masyarakat Bima-Dompu Nusa Tenggara Barat. Meski berasal dari tradisi lisan perkembangan zaman telah mendorong patu untuk didokumentasikan dalam bentuk tertulis salah satunya melalui buku Kapatu Dompu Tu rsquo ura Anae Tu rsquo u karya Lamone Magenda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis tentang sifat individu keadaan dan gejala dari peristiwa yang diamati dalam teks sastra peneliti mengidentifikasi mengklasifikasi dan menafsirkan berbagai bentuk majas dalam teks patu lalu mengaitkannya dengan pesan religius moral sosial dan cinta yang ingin disampaikan oleh pematu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan majas dalam patu tidak hanya berfungsi memperindah bahasa tetapi juga menjadi sarana yang strategis untuk memperkuat pesan. Majas perbandingan menjadi tipe yang paling dominan meliputi hiperbola personifikasi perumpamaan sinekdok metafora dan simile. Sebagai contoh kematian seringkali diibaratkan sebagai tidur panjang atau selimut yang harus dilepaskan sebuah metafora yang tidak hanya puitis tetapi juga sarat makna spiritual. Selain itu terdapat pula majas sindiran seperti ironi dan satire yang digunakan untuk menyampaikan kritik sosial secara halus dan bermakna. Majas pertentangan seperti antithesis dan paradoks juga kerap muncul untuk mempertegas kontras makna dalam pengalaman hidup manusia. Penggunaan majas tersebut memperlihatkan bahwa patu bukan sekadar barisan kata yang bersajak melainkan bentuk komunikasi estetik yang kompleks. Dalam banyak kasus pemilihan majas tidak hanya didasarkan pada pertimbangan retoris tetapi juga pada konteks budaya dan latar sosial masyarakat Bima-Dompu. Artinya majas dalam patu bekerja sebagai jembatan antara kata dan makna budaya. Dalam hal ini majas menjadi manifestasi nilai-nilai lokal yang dikemas dalam bentuk yang halus simbolis dan menyentuh batin.

Item Type: Thesis (Masters)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Aug 2025 04:29
Last Modified: 09 Sep 2025 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/390831

Actions (login required)

View Item View Item