Implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di Sekolah Menengah Nahdlatul Ulama 1 Gresik / Nur Shofia Maya Sofa - Repositori Universitas Negeri Malang

Implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di Sekolah Menengah Nahdlatul Ulama 1 Gresik / Nur Shofia Maya Sofa

Sofa, Nur Shofia Maya (2015) Implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di Sekolah Menengah Nahdlatul Ulama 1 Gresik / Nur Shofia Maya Sofa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Sofa Nur Shofia Maya. 2015. Implementasi Kurikulum Plus (Adaptif dan Agama) di Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Skripsi. Program Studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dra. Djum Djum Noor Benty M.Pd. (2) Dr. Asep Sunandar S.Pd M.AP. Kata kunci implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) Kurikulum merupakan program pembelajaran dan penerapannya yang akan diberikan kepada siswa. Perencanaan dan penerapan kurikulum harus mempunyai strategi khusus sehingga dalam penyusunan dan penerapan kurikulum yang matang akan mampu meningkatkan mutu pendidikan dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal di kemudian hari. Implementasi kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Begitu pula di Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama (SMA NU) 1 Gresik yang berupaya melakukan peningkatan kualitas pendidikan melalui perencanaan dan implementasi kurikulum yang matang. Kurikulum yang digunakan di SMA NU 1 Gresik yaitu kurikulum plus. Kurikulum plus adalah kurikulum perpaduan antara kurikulum adaptif dan kurikulum agama. Kurikulum plus lebih menekankan pada perkembangan zaman dan kebutuhan siswa di sekolah. Penelitian ini memiliki fokus yaitu (1) Profil SMA NU 1 Gresik (2) Hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik dan (3) Implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik yang terdiri dari (a) Langkah-langkah implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik (b) Indikator keberhasilan implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik (c) Faktor pendukung dalam implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik (d) Faktor penghambat dalam implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik dan (e) Alternatif pemecahan masalah dalam implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Kehadiran peneliti sebagai instrumen kunci memiliki peran yang sangat penting karena peneliti yang merasakan dan melihat kondisi di lapangan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik pengumpulan data yaitu wawancara observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Agar diperoleh keabsahan data maka peneliti melakukan pengecekan keabsahan data melalui triangulasi pengecekan anggota meningkatkan ketekunan pemeriksaan/ diskusi teman sejawat dan kecukupan bahan referensi. Kesimpulan penelitian ini dalam hal profil adalah sekolah dapat memperkenalkan diri pada masyarakat dan sebagai nilai tambah kualitas pendidikan yang diselenggarakan di SMA NU 1 Gresik. Kurikulum Plus merupakan kurikulum tambahan dimana kurikulum ini tidak hanya menggunakan kurikulum dari pemerintah saja tetapi juga dipadukan dengan beberapa kurikulum-kurikulum lainnya. Tujuan melaksanakan kurikulum ini yaitu (a) SMA NU 1 Gresik dapat mencetak output dan outcome yang bagus dengan memiliki life skill (b) SMA NU 1 Gresik mendapatkan animo masyarakat yang tinggi dan (c) dapat membawa SMA NU 1 Gresik ke gerbang internasional. Jumlah guru yang melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum plus sejumlah 24 orang guru dengan beberapa native speaker. SMA NU 1 Gresik juga bekerjasama dengan berbagai pihak nasional maupun pihak internasional dalam mengimplementasikan kurikulum plus. Contoh kerjasama dengan pihak nasional yaitu sekolah bekerja sama dengan (a) Institut Seni Indonesia dalam hal pengembangan mata pelajaran kesenian dan output dari SMA NU 1 Gresik yang ingin menempuh studi disana bebas tes masuk dan (b) Universitas 17 Agustus (UNTAG) dalam hal pengembangan Bahasa Jepang. Implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik dilakukan dengan beberapa rencana implementasi hingga evaluasi implementasi kurikulum plus. Implementasi kurikulum plus terdiri dari (a) Langkah- langkah implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) di SMA NU 1 Gresik yaitu sekolah melakukan pengamatan sesuai dengan perkembangan zaman kemudian merencanakan semua yang terkait dalam implementasi kurikulum plus ini dan setelah itu menyiapkan tenaga pengajar atau guru yang siap dan mampu untuk mengimplementasikannya sampai dengan menyusun perangkat pembelajaran RPP dan silabus pembelajaran (b) Indikator keberhasilan dalam implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) yaitu dapat dilihat melalui proses pembelajaran yang mengalami peningkatan kompetensi yang dimiliki guru mengalami peningkat telaksanakannya program rutin kurikulum plus (adaptif dan agama) dengan baik sesuai dengan perencanaan peningkatan pengetahuan kecakapan dan ketrampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran setelah diterapkannya kurikulum plus (adaptif dan agama) juga mengalami peningkatan dan profit yang di dapat sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum plus (adaptif dan agama) (c) Faktor pendukung dalam keberhasilan implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) ini yaitu guru yang kompeten dalam masing-masing mata pelajaran partnership yang dapat mendungkung berjalannya implementasi kurikulum plus (adaptif dan agama) dan sekolah mempunyai siswa yang memiliki kecerdasan IQ dan EQ baik (d) Kendala yang dihadapi oleh SMA NU 1 Gresik dalam mengimplementasikan kurikulum plus (adaptif dan agama) yaitu masalah biaya dan perkembangan belajar siswa di kelas. Dari kendala ini juga timbul dampak yang harus diperhatikan oleh SMA NU 1 Gresik dampak yang pertama yaitu dengan tidak adanya biaya implementasi kurikulum plus tidak akan berjalan maksimal dikarenakan semua proses implementasi kurikulum plus memerlukan biaya. Sedangkan untuk dampak yang kedua yaitu perkembangan belajar siswa dikela yang kurang akan menjadi semakin tertekan dengan pembelajaran yang diberikan dan (e) alternatif pemecahan masalah yang dilakukan sekolah dalam menangani kendala dan hambatan yang dihadapi yaitu dengan memanajemen kembali keuangan sekolah dan melakukan pengarahan terhadap siswa yang perkembangnnya kurang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Jun 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3682

Actions (login required)

View Item View Item