Wahyuningtyas, Daniar (2025) Kemampuan pemecahan masalah siswa pada soal tipe literasi matematika ditinjau dari kecerdasan adversity quotient (aq) / Daniar Wahyuningtyas</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Rendahnya mutu dan kualitas lulusan adalah salah satu permasalahan dunia pendidikan Indonesia. Rendahnya mutu lulusan ini dapat dilihat dari rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari beberapa data seperti hasil survei PISA 2022 yang menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada pada peringkat bawah jika dibandingkan dengan negara partisipan. Selanjutnya beberapa penelitian terdahulu oleh Yasin (2023) Ate (2022) dan Setianingsih (2022) mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa juga menemukan bahwa terdapat siswa yang hanya mampu mengidentifikasi masalah tanpa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan. Lebih jauh data hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap tiga orang siswa MTs Al-Ikhlash Blabak menunjukkan bahwa memang terdapat masalah yang signifikan terkait dengan kemampuan pemecahan masalah siswa terutama kemampuuan dalam menerapkan konsep matematika. Pada konteks ini literasi matematika menjadi semakin relevan. Literasi matematika dianggap sebagai salah satu solusi dalam pendidikan matematika khususnya dalam mengatasi masalah kemampuan pemecahan masalah. Soal literasi matematika tidak hanya mengukur kemampuan dalam melaksanakan perhitungan tetapi juga melihat bagaimana siswa dalam memahami menyusun strategi dan menerapkan konsep matematika. Selain itu soal tipe ini juga digunakan dalam survei internasional dan asesmen nasional (AKM). Dalam penelitian ini soal tipe literasi matematika akan digunakan sebagai alat untuk memperoleh data terkait dengan kemampuan pemecahan masalah siswa. AKM merupakan asesmen nasional pengganti Ujian Nasional (UN). AKM dirancang untuk mengukur kemampuan mendasar yang dibutuhkan oleh siswa untuk menghadapi tantangan akademik maupun masalah pada kehidupan sehari-hari seperti kemampuan pemecahan masalah. Meskipun AKM telah menekankan pentingnya kemampuan pemecahan masalah tidak semua siswa terbiasa dan mampu mencapai keberhasilan dalam pemecahan masalah. Keberhasilan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu aspek kognitif dan aspek nonkognitif seperti AQ. AQ merupakan daya juang atau ketahanan individu dalam menghadapi kesulitan. Terdapat beberapa tingkatan AQ yaitu quitter peralihan quitter ndash camper camper peralihan camper ndash climber dan climber. Penelitian terkait aspek kognitif telah banyak dilaksanakan selain itu penelitian yang didasarkan pasa aspek nonkognitif juga penting dilaksanakan. Oleh karena itu kemampuan pemecahan masalah siswa pada soal tipe literasi matematika pada penelitian ini akan dideskripsikan berdasarkan kecerdasan AQ siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa pada soal tipe literasi matematika ditinjau dari kecerdasan adversity quotient (AQ). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Ssubjek penelitian dalam penelitian ini adalah enam orang siswa kelas IX dengan masing-masing dua orang siswa pada tingkatan AQ peralihan quitter ndash camper tingkatan AQ camper dan tingkatan AQ peralihan camper ndash climber. Pemilihan subjek penelitian mempertimbangkan kelengkapan jawaban siswa dan pendapat guru terkait kemampuan siswa dalam mengemukakan dan menjelaskan pendapat. Terdapat tiga buah instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket ARP instrumen tes dan pedoman wawancara. Kemampuan pemecahan masalah siswa dideskripsikan berdasarkan teori langkah pemecahan masalah IDEAL yang dikemukakan oleh Bransford dan Stein. Langkah pemecahan masalah IDEAL terdiri dari lima langkah yaitu (I) identify the problem (D) define the problem (E) explore the solution (A) act on the strategies dan (L) look back and learn. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa pada tingkatan AQ peralihan quitter ndash camper hanya mampu melaksanakan langkah identify the problem dan define the problem siswa pada tingkatan AQ camper mampu melaksanakan seluruh langkah pemecahan masalah IDEAL kecuali langkah explore solutions dan siswa pada tingkatan AQ peralihan camper ndash climber mampu melaksanakan seluruh langkah pemecahan masalah IDEAL kecuali langkah explore solutions. Meskipun memiliki kemampuan yang hampir sama antara siswa pada tingkatan AQ peralihan camper dan tingkatan peralihan camper ndash climber terdapat perbedaan yang jelas antara kedua tingkat tersebut. Misalnya pada langkah identify the problem siswa pada tingkatan AQ peralihan camper ndash climber mampu menyebutkan seluruh masalah yang perlu dipecahkan terlebih dahulu dengan lengkap tetapi siswa camper tidak mampu menyebutkan dengan lengkap.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 25 Mar 2025 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2025 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/367362 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |