Rosyada, Almira Salma (2024) Strategi stakeholder dalam manajemen perubahan mekanisme pembayaran dari konvensional ke sistem kartu pada food court SMA Negeri 1 Lamongan / Almira Salma Rosyada</p>. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Di lingkungan pendidikan stakeholder mencakup berbagai pihak yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung terhadap proses dan hasil pendidikan. Stakeholder di sekolah umumnya terdiri dari siswa orang tua guru tenaga administrasi pengelola sekolah dan masyarakat sekitar. Setiap kelompok memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda serta kontribusi yang sangat dibutuhkan dari mereka. Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian diperbarui dengan PP No. 32 tahun 2013 Pasal 42 Ayat 2 bahwa sekolah wajib menyediakan ruang kantin. Perubahan sistem pembayaran di SMASA FOOD COURT dapat digunakan sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan perubahan di sekolah. Tujuan pembayaran kartu ini untuk mengurangi kebocoran dan mengatasi ketidakjujuran pedagang pada saat melakukan setoran kepada pihak sekolah. Tidak hanya itu tetapi juga bisa membuat pengelolaan SMASA FOOD COURT dapat terpantau dengan baik. Melalui pembaharuan ini diharapkan seluruh pedagang dapat lebih jujur dan bisa memberikan kewajibannya kepada pihak sekolah dengan baik dan bukan hanya itu saja tetapi apabila pedagang selalu mengikuti aturan sekolah dengan baik maka akan berdampak baik untuk kesejahteraan guru dan karyawan sekolah. Dalam menyukseskan hal tersebut maka diperlukan dukungan dari sekolah terutama kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai kunci pendorong utama perkembangan dan kemajuan sekolah. Keberhasilan dalam mencapai hal tersebut kepemimpinan kepala sekolah perlu diberdayakan agar pemimpin sekolah dapat menjalankan perannya sesuai tugas wewenang dan tanggung jawabnya. Fokus penelitian ini adalah (1) Pengelolaan perubahan sistem pembayaran SMASA FOOD COURT (2) Bagaimana strategi stakeholder (kepala sekolah pedagang koordinator food court) dalam manajemen perubahan sistem pembayaran SMASA FOOD COURT (3) Bagaimana manfaat kendala dan kelemahan system pembayaran SMASA FOOD COURT (4) Bagaimana capaian adanya perubahan sistem pembayaran SMASA FOOD COURT. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mengacu pada studi kasus. Peneliti ini berfokus pada strategi stakeholder dalam manajemen perubahan mekanisme pembayaran dari konvensional ke sistem kartu pada food court SMA Negeri 1 Lamongan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lamongan. Sumber informan adalah kepala sekolah koordinator food court petugas penukaran kartu pedagang guru serta peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara observasi dan studi dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data penyajian data penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara ketekunan peneliti triangulasi dan pengecekan anggota. Hasil penelitian ini menunjukkan pada empat rumusan dalam penelitian. Pertama pengelolaan pembayaran kartu di SMASA FOOD COURT dengan menerapkan fungsi manajemen yaitu perencanaan pengorganisasian pelaksanaan dan pengawasan. Pada perencanaan dilakukan penyusunan program dan membuat anggaran dana. Pengorganisasian dibentuklah tim yaitu koordinator dan petugas penukaran kartu. Pada pelaksanaan yaitu pada awal siswa maupun seluruh keluarga sekolah yang hendak membeli makanan dan minuman diwajibkan untuk menukar uang mereka menjadi kartu yang dimana kartu tersebut mempunyai banyak nominal yaitu 1000 2000 5000 dan 10000 setelah mereka menukar maka mereka diperbolehkan menuju berbagai stan untuk membeli makanan dan minuman. Apabila setelah membeli terdapat sisa kartu maka diperbolehkan untuk ditukarkan kembali. Pengawasan kepala sekolah menugaskan koordinator dan koordinator selalu melakukan pengecekan dadakan serta dibantu memantau setiap harinya oleh petugas penukaran kartu. Kedua dalam membuat strategi tentunya peran kepala sekolah sangat dibutuhkan. Peran kepala sekolah yaitu sebagai pendidik manajer administrator supervisor leader inovator dan motivator. Namun bukan hanya kepala sekolah saja yang memiliki peran penting dalam hal ini tetapi koordinator tentunya sangat membantu dan petugas penukaran kartu juga menjadi penguat dalam menjalankan sistem pembayaran kartu ini agar dapat berjalan dengan baik. Ketiga manfaat kendala dan kelemahan sistem pembayaran penggunaan sistem kartu di SMASA FOOD COURT telah menunjukkan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan keuangan dan peningkatan pengalaman pengguna. Sistem ini yang pada awalnya mengalami masalah kebocoran keuangan kini telah diperbaiki dan dikelola secara efektif dan terstruktur. Namun beberapa kendala tetap ada seperti kesulitan dalam membedakan warna dan nominal kartu serta tantangan dalam pengelolaan dan administrasi harian yang memerlukan disiplin tinggi. Pengawasan menyeluruh juga menjadi tantangan akibat keterbatasan waktu dan jumlah peserta didik yang tinggi. Dalam memaksimalkan manfaat sistem kartu pengelola food court harus mengatasi kendala-kendala tersebut dengan memperbaiki desain kartu meningkatkan prosedur pengelolaan dan mengembangkan strategi pengawasan yang lebih efektif. Dengan melakukan perbaikan ini sistem kartu akan dapat memberikan manfaat yang optimal meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki pengalaman pengguna di food court. Keempat capaian yang dihasilkan dari adanya pembayaran kartu yaitu mengurangi kebocoran yang ada dimana sekolah dapat memantau berapa hasil yang diperoleh oleh pedagang serta sekolah dapat menerima setoran dengan jumlah yang adil antara pedagang satu dengan lainnya. Tentunya juga kesejahteran para guru meningkat karena adanya pembayaran kartu ini. Berdasarkan pada hasil penelitian ini saran yang diberikan oleh peneliti kepada (1) kepala sekolah dapat melakukan perubahan seperti menggunakan QRIS yang dapat dikelola langsung oleh pihak sekolah. Hal ini bertujuan agar dapat memudahkan sekolah dalam memonitoring keuangan dan juga dapat mengikuti perkembangan sistem (2) koordinator SMASA FOOD COURT dapat memonitoring lebih sering agar dapat terdeteksi apakah sudah mengikuti peraturan sekolah atau tidak (3) pegawai penukaran kartu dapat mengkoordinasi lebih baik kepada seluruh siswa agar dapat mengurangi antrian yang cukup padat (4) mahasiswa Administrasi Pendidikan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi dalam menentukan tema penelitian (5) peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan untuk melakukan pengkajian mengenai strategi stakeholder dalam manajemen perubahan mekanisme pembayaran dari konvensional ke sistem kartu pada food court SMA Negeri 1 lamongan disarankan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi kajian ilmiah serta perbandingan bagi peneliti lain sebagai acuan untuk menyusun karya tulis ilmiah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 29 Aug 2024 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/366551 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |