Kontribusi intensitas penggunaan media sosial, moral disengagement, dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying pada peserta didik SMK Malang / Meydiningrum</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Kontribusi intensitas penggunaan media sosial, moral disengagement, dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying pada peserta didik SMK Malang / Meydiningrum</p>

Meydiningrum (2024) Kontribusi intensitas penggunaan media sosial, moral disengagement, dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying pada peserta didik SMK Malang / Meydiningrum</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perilaku cyberbullying merupakan permasalahan serius dalam pendidikan yang sering terjadi di kalangan pelajar khususnya pada sekolah tingkat atas ditandai dengan konflik antar teman melalui penyebaran gosip pelecehan verbal dan ancaman. Kejadian ini menciptakan lingkungan yang tidak aman berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial peserta didik. Maka dari itu urgensi penelitian dalam bidang ini sangat penting untuk membantu guru bimbinngan dan konseling membuat program dan layanan bimbingan serta konseling dalam merancang intervensi yang efektif. Fakta di lapangan berdasarkan hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa terdapat 127 peserta didik dari kelas X dan XI yang berperan sebagai pelaku cyberbullying. Bentuk cyberbullying yang dilakukan meliputi flaming (55 12%) harassment (10 50%) denigration (11 33%) impersonation (22 35%) outing and trickery (8 41%) exclusion (15 64%) dan cyberstalking (7 89%) dengan flaming sebagai yang paling dominan. Observasi juga menunjukkan bahwa mayoritas subjek kurang sopan terhadap guru dan orang yang lebih tua serta cenderung defensif ketika perilaku mereka dikritik yang dapat memperburuk interaksi di lingkungan pendidikan. Wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengungkapkan bahwa pelaku cyberbullying umumnya memiliki kontrol emosi yang rendah terutama di kalangan peserta didik laki-laki dan terlibat dalam kelompok yang memfasilitasi perilaku agresif. Temuan ini menunjukkan bahwa ketidakmampuan untuk menerima kritik dan rendahnya empati berkontribusi terhadap perilaku cyberbullying di kalangan pelajar. Penelitian ini difokuskan untuk pelaku cyberbullying dengan fokus pada faktor-faktor yang diduga kuat mempengaruhi perilaku tersebut yaitu intensitas penggunaan media sosial moral disengagement dan deindividuasi. Intensitas penggunaan media sosial dapat memperbesar peluang interaksi negatif sementara moral disengagement memungkinkan pelaku merasa tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Deindividuasi yang terjadi ketika pelaku merasa kehilangan identitas dalam kerumunan online juga dapat meningkatkan perilaku agresif. Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor ini diharapkan dapat dikembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencegah dan menangani cyberbullying di sekolah tersebut maupun lingkungan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi intensitas penggunaan media sosial moral disengagement dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian terdiri dari 986 peserta didik di kelas X dan XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan sampel berjumlah 130 subjek yang dikhususkan untuk pelaku cyberbullying dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan undian. Data dikumpulkan menggunakan skala untuk intensitas penggunaan media sosial skala moral disengagement skala deindividuasi dan skala perilaku cyberbullying. Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif yang mencakup perhitungan mean standar deviasi nilai minimum dan nilai maksimum. Selain itu analisis statistik inferensial dilakukan melalui dua tahap pertama uji asumsi yang meliputi uji normalitas uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas kedua uji hipotesis yang mencakup analisis regresi linier berganda uji signifikansi secara simultan (uji F) uji signifikansi secara parsial (uji t) dan analisis determinasi R sup2 (adjusted R square). Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial moral disengagement dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying baik secara simultan maupun parsial. Secara simultan ketiga variabel independen ini memiliki hubungan signifikan dengan perilaku cyberbullying terbukti dengan nilai uji F sebesar 33 791 dan nilai signifikansi 0 000. Intensitas penggunaan media sosial secara individu menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan perilaku cyberbullying dengan nilai uji t sebesar 4 181 dan signifikansi 0 000. Moral disengagement juga menunjukkan hubungan signifikan dengan nilai uji t sebesar 3 271 dan nilai signifikansi 0 002. Deindividuasi memiliki hubungan signifikan terbukti dengan nilai uji t sebesar 2 643 dan signifikansi 0 010. Analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial moral disengagement dan deindividuasi perilaku cyberbullying semakin meningkat. Sumbangan efektif total variabel bebas terhadap variabel terikat mencapai 57 8%. Sumbangan efektif variabel independen terhadap perilaku cyberbullying yaitu intensitas penggunaan media sosial 43 7% moral disengagement 35 5% dan deindividuasi 29 4%. Variabel intensitas penggunaan media sosial memberikan sumbangan terbesar menunjukkan bahwa ini adalah faktor paling signifikan dalam meningkatkan perilaku cyberbullying di sekolah tersebut. Dampak cyberbullying memengaruhi pelaku sehingga layanan bimbingan dan konseling (BK) perlu dirancang secara konstruktif. Guru BK harus menyediakan layanan preventif melalui bimbingan kelompok maupun klasikal dengan teknik seperti sinema edukasi sosiodrama dan psikodrama untuk meningkatkan pemahaman pelaku mengenai dampak tindakan mereka serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan mendukung. Selain itu layanan kuratif melalui konseling individu maupun kelompok dapat menggunakan pendekatan seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT) Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Gestalt Solution-Focused Brief Counseling (SFBC) dan terapi realita untuk membantu pelaku memahami dan mengubah pola pikir yang mendorong tindakan mereka serta menurunkan perilaku cyberbullying. Layanan informasi juga penting dalam mencegah cyberbullying dengan menyebarkan edukasi melalui media seperti papan bimbingan pamflet dan poster yang menjelaskan bahaya serta cara pencegahannya. Berdasarkan temuan penelitian mengenai kontribusi intensitas penggunaan media sosial moral disengagement dan deindividuasi terhadap perilaku cyberbullying terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan. Pertama guru BK perlu menyusun program edukasi intensif mengenai penggunaan media sosial yang bijak termasuk cara berinteraksi positif di platform digital bisa melalui seminar. Kedua layanan bimbingan dan konseling harus dikembangkan secara komprehensif untuk membantu pelaku memahami dampak tindakan mereka dan mengubah pola pikir negatif. Selain itu penting untuk mendorong diskusi kelompok diantara siswa agar mereka dapat berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain. Pelibatan orang tua dalam kampanye kesadaran mengenai bahaya cyberbullying juga sangat diperlukan termasuk seminar untuk meningkatkan kesadaran peserta didik. Guru BK dapat mengimplementasikan teknik lainnya seperti seperti biblioedukasi role play konseling naratif dan konseling multibudaya untuk meningkatkan empati siswa dan menurunkan perilaku cyberbullying. Monitoring dan evaluasi program secara berkala juga penting untuk mengukur efektivitas dan melakukan perbaikan. Terakhir penelitian lebih lanjut perlu didorong untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap perilaku cyberbullying. Dengan langkah-langkah ini diharapkan sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua peserta didik.

Item Type: Thesis (Masters)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Oct 2024 04:29
Last Modified: 09 Sep 2024 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/363929

Actions (login required)

View Item View Item