Analisis pembiayaan Sekolah Menengah Pertama eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kabupaten Rembang pasca keputusan Mahkamah Konstitusi / Liya Safa'ah - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis pembiayaan Sekolah Menengah Pertama eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kabupaten Rembang pasca keputusan Mahkamah Konstitusi / Liya Safa'ah

Safa'ah, Liya (2014) Analisis pembiayaan Sekolah Menengah Pertama eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kabupaten Rembang pasca keputusan Mahkamah Konstitusi / Liya Safa'ah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Safa ah Liya. 2014. Analisis Pembiayaan Sekolah Menengah Pertama Eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kabupaten Rembang Pasca Keputusan Mahkamah Konstitusi. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Bambang Setyadin M.Pd Pembimbing (II) R. Bambang Sumarsono S.Pd M.Pd. Kata Kunci pemasukan pengeluaran Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) eks RSBI. 12288 12288 12288 12288 Biaya pendidikan sangat penting untuk menunjang terlaksananya pendidikan karena tanpa adanya biaya tidak akan terlaksana tujuan dari pendidikan. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkandung tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa . Selain itu pemerintah telah mencanangkan wajib belajar 9 tahun sehingga dalam penerapan dan pelaksanaan pendidikan di Indonesia tidak ada perbedaan pendidikan antara orang yang mampu dan kurang mampu. Salah satu kebijakan pemerintah dalam pendidikan beberapa waktu yang lalu adalah dengan memberikan wewenang sekolah untuk menjadikan sekolah yang bertaraf internasional yang bertujuan untuk membuat sekolah di Indonesia memiliki kualitas bagus. Upaya tersebut diawali dengan dibukanya sekolah yang berpredikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Pelaksanaan RSBI ternyata tidak sesuai dengan harapan terlihat dari penyelenggaraan RSBI yaitu kebanyakan siswa yang sekolah di sana berasal dari keluarga mampu sehingga menimbulkan kastanisasi dalam pendidikan serta dalam penggunaan bahasa pengantar pembelajaran menggunakan bahasa Inggris bukan menggunakan bahasa Indonesia. Adanya penyalahgunaan status RSBI mengakibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) membuat keputusan penghapusan RSBI penghapusan yang terjadi mengakibatkan keuangan sekolah menurun sehingga perlu ada penelitian tentang keuangan sekolah ketika masih berstatus RSBI dan setelah menjadi bukan (Eks) RSBI. 12288 12288 12288 12288 Tujuan secara umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak finansial pada sekolah eks RSBI dengan adanya keputusan MK tentang penghapusan RSBI di Kabupaten Rembang. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pembiayaan sekolah ketika masih RSBI dan setelah menjadi sekolah eks RSBI untuk mengetahui tindakan sekolah pada pengeluaran sekolah dikurangi atau akan seperti biasa serta untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan pengeluaran sekolah setelah adanya keputusan MK tentang penghapusan RSBI SMP di Kabupaten Rembang. 12288 12288 12288 12288 Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan model penelitian deskriptif. Populasi penelitian sejumlah 2 Sekolah Menengah Pertama eks RSBI yang ada di Kabupaten Rembang dalam penelitian ini menggunakan analisis keuangan dengan perhitungan alur kas pemasukan dan pengeluaran yang ada di sekolah. 12288 12288 12288 12288 Hasil analisis data keuangan sekolah bahwa adanya penghapusan RSBI ada beberapa dampak yang terjadi di sekolah salah satunya yaitu dampak finansial sekolah mengalami kekurangan dana disebabkan karena dana yang masuk di sekolah berkurang. Dapat dilihat pada RAPBS yang ada di sekolah diantaranya SMPN 1 Lasem Tahun 2010/2011 Rp 1.900.785.600 Tahun 2011/2012 Rp 2.146.287.000 dan Tahun 2012/2013 Rp 3.230.202.000 sedangakan eks RSBI dihapus pemasukan pada Tahun 2013/2014 sebesar Rp 1.355.222.400. SMP N 2 Rembang pada Tahun 2010/2011 Rp 3.630.421.450 Tahun 2011/2012 Rp 4.915.284.176 Tahun 2012/2013 Rp 3.958.906.534 sedangkan Tahun 2013/2014 Rp 1.404.497.747. Pemasukan yang berkurang berdampak pada finansial sekolah sehingga sekolah mengelola keuangan dengan dana seadanya akan tetapi sekolah tetap melakukan musyawarah bersama orangtua siswa. Penggunaan pembiayaan sekolah dikurangi tidak seperti dulu ketika sekolah RSBI. Perbedaan pembiayaan sekolah ketika RSBI dan Eks RSBI terlihat pada biaya operasional dan pembangunan sekolah. Biaya operasional menjadi sedikit dan pembangunan sekolah juga dikurangi. Timbulnya dampak keuangan yang terjadi membuat sekolah berusaha untuk menstabilkan keuangan sekolah dengan menggalang bantuan dana melalui musyawarah orangtua siswa menggalang dana yang legal dari lembaga yang mau memberi bantuan serta mengatur keuangan dengan lebih baik. 12288 12288 12288 12288 Implikasi dari hasil penelitian ini agar sekolah tidak mengalami kekurangan pemasukan dan mendapatkan sumber dana dari donatur dan lembaga pemberi bantuan adalah mengatur keuangan sekolah dengan menggunakan pemasukan yang ada di sekolah dengan sebaik mungkin dengan cara menggunakan dana sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang ada di sekolah mempertahankan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran yang ada di sekolah agar sekolah tidak mengalami defisit serta menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan sekolah mengadakan musyawarah rutin dengan orangtua siswa terkait dengan keuangan di sekolah serta mengelola keuangan sekolah dengan sebaik mungkin dan membuat strategi untuk menangani pemasukan yang semakin berkurang dan menyeimbangkan pembangunan sekolah supaya pembangunan yang ada di sekolah tidak terhambat

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 13 Aug 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3604

Actions (login required)

View Item View Item